DINAMIKA HARA KALIUM DAN PENGELOLAANNYA DI PERKEBUNAN KARET

Authors

  • Priyo Adi Nugroho

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v34i2.260

Keywords:

Hevea brasiliensis, dinamika hara, kalium

Abstract

Kalium merupakan salah satu hara penting pada tanaman karet. Defisiensi kalium akan menyebabkan lemahnya jaringan batang dan kerusakan tanaman oleh bakteri, jamur, serangga, nematoda dan virus. Kalium berperan dalam regenerasi kulit pada bidang sadap, kestabilan lateks, mengatur keseimbangan magnesium (Mg) dan meningkatkan produksi. Dalam kaitannya dengan kekeringan, aktivitas stomata dan laju transpirasi tanaman karet dengan kalium yang cukup akan menurun seiring dengan meningkatnya stres kelembaban tanah. Kalium juga berperan dalam meningkatkan ketahanan terhadap penyakit. Kalium dalam ekosistem kebun karet merupakan suatu daur/siklus yang terbuka. Sumber hara utama kalium adalah pelarutan mineral, dekomposisi bahan organik, air hujan, pencucian kanopi dan pemupukan. Hara kalium yang berada di dalam tanah sebagian terimmobilisasi di dalam jaringan tanaman karet dalam bentuk kayu maupun diserap oleh tanaman kacangan penutup tanah (LCC). Erosi dan pemanenan merupakan penyebab utama kehilangan hara. Di Indonesia tanaman karet umumnya dibudidayakan pada tanah-tanah masam terutama yang tergolong ke dalam ordo Inceptisol, Ultisol dan Oxisol.Secara inheren tanah tersebut memiliki tingkat kesuburan tanah yang kurang baik termasuk kandungan Kalium yang rendah. Beberapa teknologi telah diterapkan oleh pekebun karet dalam mengelola kesuburan tanah yaitu melalui pemupukan kalium, penggunaan zat aditif (slow release agent) untuk efektifitas pemupukan, pengolahan tanah dan penanaman LCC sebagai bahan organik dan pencegah erosi.

Downloads

Published

2015-10-05