BIOFUNGISIDA TRIKO COMBI SEBAGAI SALAH SATU PENGENDALI JAMUR AKAR PUTIH PADA TANAMAN KARET

Authors

  • Budi Setyawan
  • Soekirman Pawirosoemardjo
  • Hananto Hadi

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v32i2.40

Keywords:

karet Hevea, Rigidoporus microporus, pengendalian terpadu, Trichoderma spp., Triko Combi

Abstract

Penyakit jamur akar putih yang disebabkan oleh jamur Rigidoporus microporus merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman karet di Indonesia, baik di perkebunan besar maupun rakyat. Kerugian secara finansial akibat penyakit ini sangat tinggi terutama di perkebunan karet rakyat. Pengendalian yang disarankan untuk penyakit ini adalah dengan pengendalian terpadu yaitu integrasi beberapa teknik pengendalian seperti pembongkaran tunggul, tanaman penutup tanah kacangan, seleksi bahan tanam, tanaman antagonis, biofungisida serta fungisida kimia yang diaplikasikan secara bijak. Hasil pengendalian pada umumnya masih belum memuaskan karena beberapa kendala teknis maupun non-teknis. Salah satu kendala yang cukup mengganggu yaitu mahalnya biaya, terutama bagi pekebun karet rakyat. Sebagai salah satu unsur dalam pengendalian terpadu, pengendalian secara biologi merupakan metode yang berpotensi besar. Pengendalian biologi menggunakan Trichoderma sp. sudah digunakan secara luas dan terbukti efektivitasnya. Cara tersebut tidak hanya efektif sebagai upaya preventif, tetapi juga murah, mudah diaplikasikan, dan ramah terhadap lingkungan. Triko Combi merupakan biofungisida semi-komersial yang diformulasi Balai Penelitian Getas dan memiliki empat jenis bahan aktif, yaitu Trichoderma viride, Trichoderma koningii, Trichoderma harzianum dan satu strain lokal Trichoderma sp. Pada percobaan dengan infeksi buatan Rigidoporus microporus di pembibitan polibeg menunjukkan adanya penekanan intensitas penyakit oleh perlakuan kombinasi empat jenis Trichoderma spp. tersebut dibandingkan bibit tanpa perlakuan, maupun bibit dengan aplikasi fungisida kimia. Hasil yang signifikan juga diperoleh melalui pengujian penghambatan langsung miselium Rigidoporus microporus secara in-vitro di laboratorium.


Downloads

Published

2013-10-08