PENGGUNAAN PISAU SADAP Bi-Cut UNTUK MENUNJANG EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PADA PERKEBUNAN KARET

Authors

  • Irwan Suhendry Sungei Putih Research Center
  • Andi Wijaya Sungei Putih Rubber Research Center
  • Sayurandi Sayurandi Sungei Putih Rubber Research Center

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v37i2.576

Keywords:

Hevea brasiliensis, konsumsi kulit, luka kayu, pisau Bi-cut

Abstract

Lateks tanaman karet dipanen melalui proses penyadapan. Penyadapan dilakukan dengan cara mengiris kulit menggunakan pisau sadap dengan sistem tertentu. Produksi tanaman karet selain ditentukan oleh potensi genetik masing-masing klon juga sangat ditentukan oleh sistem eksploitasi. Dalam sistem eksploitasi, kualitas penyadapan berkaitan dengan luka kayu maupun konsumsi kulit yang memperpanjang umur ekonomis sehingga produksi karet dalam satu siklus dapat lebih tinggi. Konsumsi kulit yang terkendali  mempengaruhi umur ekonomis karet menjadi lebih lama sehingga produksi karet satu siklus dapat lebih tinggi. Pada 10 tahun terakhir perusahaan perkebunan mengalami kesulitan mendapatkan penyadap terampil. Upaya mengatasi hal tersebut sangat diperlukan rancangan pisau sadap yang mampu mengendalikan konsumsi kulit dan luka kayu. Tim peneliti Balai Penelitian Sungei Putih sejak tahun 2016 telah berhasil merancang pisau sadap ergonomis yang diberi nama pisau sadap Bi-cut untuk penyadapan panel sadap bawah (BO). Berdasarkan hasil pengujian pisau tersebut dapat dilihat bahwa kecepatan penggunaan prototipe pisau sadap Bi-cut lebih lambat dibandingkan penggunaan pisau sadap konvensional yaitu sebesar 4.69 detik per pohon. Konsumsi kulit menggunakan pisau sadap konvensional lebih tebal  yaitu sebesar 2,73 mm dibandingkan dengan pisau sadap ergonomis  yaitu sebesar 1,40 mm, namun tidak berbeda nyata terhadap produksi lateks. Keunggulan pisau sadap Bi-cut ini adalah dapat mencegah pelukaan kayu dan tebal irisan sadapan lebih tipis. Bi-cut mampu menyadap satu panel sadap BO selama 7,74 tahun/panel sadapan atau sekitar 30,96 tahun selama siklus produksi.

References

Andriyanto, M., & Tistama, R. (2014). Perkembangan dan upaya pengendalian kering alur sadap pada tanaman karet (Hevea brasiliensis). Warta Perkaretan, 33(2), 89-102.

Ginting, R., Siregar, I., & Ginting, T. U. H. S. (2015). Perancangan alat penyadap karet di Kabupaten Langkat Sumatera Utara dengan metode quality functional deployment (QFD) dan model kano. Jurnal Teknik Industri, 10(1), 33-40.

Harieswantini, R., Subagja, H., & Muksin. (2017). Analisis produktivitas dan pendapatan tenaga kerja penyadap karet di Kabupaten Jember. Journal of Social and Agricultural Economics, 10(1), 55-64.

Hendaryati, D. D., & Arianto, Y. (2017). Statistik perkebunan Indonesia 2015-2017 (Karet). Jakarta, Indonesia: Direktorat Jendral Perkebunan.

Jacob, J., & Krishnakumar, R. (2006). Tapping panel syndrome: what we know and what we do not know. In J. Jacob, R. R. Krishnakumar, & N. M. Mathew (Eds.), Tapping panel dryness of rubber trees. Kottayam, India.: Rubber Research Institute of India.

Jacob, J. L., Prevot, J. C., & Kekwick, R. G. O. (1989). General metabolism Hevea brasiliensis latex. In J. d’Auzac & H. Chrestin (Eds.), Physiology of rubber tree latex. Boca Raton, Florida: CRC Press.

Junaidi, U., & Kuswanhadi. (1998, 8-9 Desember). Optimalisasi produktivitas klon melalui sistem eksploitasi. Tulisan disajikan pada Lokakarya Nasional Pemuliaan Karet 1998 dan Diskusi Nasional Prospek Karet Alam Abad 21, Medan.

Mabie, Hanilton, H., & Reinholtz, C. F. (1987). Mechanisms and dynamics of machinery. Fourth edition. USA: Willey Publisher.

Meksawi, S., Tangtrakulwanich, B., & Chongsuvivatwong, V. (2012). Musculoskeletal problem and ergonomic risk assessment in rubber tappers: a community-based study in Southern Thailand. International Journal and Industrial Ergonomics, 42(1), 129-135.

Nash, W. A. (1977). Theory and problems. Strength of materials, schaum outline series. USA: McGraw-Hill Inc.

Nugrahani, M. O., Rouf, A., Aji, Y. B. S., Widyasari, T., & Rinojati, N. D. (2017). Kombinasi sistem sadap frekuensi rendah dan penggunaan stimulan untuk optimasi produksi dan penurunan biaya penyadapan di panel BO. Jurnal Penelitian Karet, 35(1), 59-79.

Pane, E., Siregar, T. H. S., & Rahman, A. (2017). Model penanggulangan kelangkaan penyadap di perkebunan karet. Agrica, 10(1), 1-12.

Persson, S. (1987). Mechanics of Cutting Plant Material. An ASAE Monograph. St Joseph, Michigan: ASAE.

Sail, R. M., & Muhamad, M. (1994). Factors associated with non-adoption of technology by rubber smallholders. Pertanika Journal Social Science & Humaniora, 2(1), 29-41.

Senevirathna, A. M. W. K., Wilbert, S., Perera, S. A. P. S., & Wijesinghe, A. K. H. S. (2007). Can tapping panel dryness of rubber (Hevea brasiliensis) be minimised at field level with better management. Journal of the Rubber Research Institute of Sri Lanka, 88, 77-87. doi:10.4038/jrrisl.v88i0.1819.

Setiono, Aji, Y. B. S., Nugrahani, M. O., Rouf, A., & Rimpun, A. (2016). Uji pendahuluan penyadap dengan “sirkel†cutting system menggunakan stimulan gas. Warta Perkaretan, 35(2), 121-134.

Siagian, N., & Siregar, T. H. S. (2011). Pemeriksaan kualitas sadapan untuk mendukung produktivitas yang tinggi. Warta Perkaretan, 30(1), 26-33.

Siagian, N., & Siregar, T. H. S. (2013). Evaluasi produktivitas tanaman karet dengan sistem tanam ganda pada skala komersil. Warta Perkaretan, 32(1), 16-24.

Siregar, T. H. S., Lukman, Junaidi, U., Kuswanhadi, & Sutardi. (1997, 30-31 Juli). Sistem penyadapan yang efisien di perkebunan karet. Tulisan disajikan pada Seminar Apresiasi Teknologi Peningkatan Produktivitas Lahan Perkebunan, Medan.

Soumahin, E. F., Obouayeba, S., Dick, K. E., Dogbo, D. O., & Anno, A. P. (2010). Low intensity tapping system applied to clone PR 107 of Hevea brasiliensis (Muell. Arg): Results of 21 years of exploitation in South-eastern Cote d’Ivoire. African Journal of Plant Science, 4(5), 145-153.

Sumarmadji, Istianto, Munthe, H., & Siagian, N. (2003a). Laporan akhir, studi peningkatan efisiensi teknologi budidaya karet. Diakses dari Balai Penelitian Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet.

Sumarmadji, Junaidi, & Atminingsih. (2009). Perkembangan sistem eksploitasi dalam upaya pencapaian produktivitas optimal. Warta Perkaretan, 28(2), 61-72.

Sumarmadji, Siregar, T. H. S., & Karyudi. (2003b, 10-11 Desember). Sistem eksploitasi yang lebih sesuai untuk menunjang produktivitas karet yang optimal. . Tulisan disajikan pada Konferensi Nasional Menunjang agribisnis Lateks dan Kayu, Medan.

Velasquez, S., Valderrama, S., & Giraldo, D. (2016). Ergonomic assessment of natural rubber processing in plantations and small enterprises. Ingenieria y Competitividad, 18(2), 233-246.

Wibowo, S. A., & Sumarmadji. (2006). Pisau sadap manual yang efektif mendukung sistem eksploitasi karet EXPEX-315. Jurnal Penelitian Karet, 24(2), 146-153.

Wibowo, S. A. (2011). Disain dan kinerja pisau sadap elektrik untuk tanaman karet. (Tesis), Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Wibowo, S. A. (2017). Disain pisau sadap manual untuk mengoptimalkan produksi tanaman karet (Hevea brasiliensis). Jurnal Penelitian Karet, 35(2), 179-188.

Woelan, S., Junaidi, & Pasaribu, S. A. (2012). Optimasi produksi klon IRR seri 200 dengan menggunakan beberapa sistem sadap di pengujian plot promosi. Jurnal Penelitian Karet, 30(2), 75-85.

Downloads

Published

2018-11-15