KARAKTERISTIK TETESAN LATEKS PADA BEBERAPA PERIODE PENGUMPULAN HASIL KLON PB 260 YANG MENGALAMI GUGUR DAUN SEKUNDER

Authors

  • Mochlisin Andriyanto Balai Penelitian Sungei Putih
  • Andi Wijaya
  • Arief Rachmawan Balai Penelitian Sungei Putih
  • Junaidi Junaidi Balai Penelitian Sungei Putih

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v38i2.628

Keywords:

Hevea brasiliensis, gugur daun, produksi lateks, periode tetesan lateks, padatan total lateks

Abstract

Gugur daun sekunder sangat mempengaruhi produksi lateks pada tanaman karet. Penelitian observasi dilakukan untuk mengetahui pola aliran dan produksi lateks pada beberapa waktu pengumpulan hasil tanaman karet klon PB 260 berumur 12 tahun yang mengalami gugur daun sekunder dengan intensitas ±70-75%. Penelitian dilakukan pada bulan September-November 2017 di Kebun Percobaan Balai Penelitian Sungei Putih, Deli Serdang, Sumatera Utara dengan sistem sadap S/2 d3.ET2.5% Ga1.0 6/y(m) pada panel B0-2. Lateks dikumpulkan dari lima pohon yang diulang sebanyak tiga kali dengan ancak sadap sebagai ulangan. Waktu pengumpulan lateks terdiri dari 20, 40, 60, dan 80 menit setelah disadap. Parameter pengamatan meliputi kecepatan aliran lateks (ml/menit), produksi per pohon per sadap (g/p/s), indeks produksi (g/p/s/cm), dan  kadar padatan total (%). Hasil pengamatan menunjukkan kecepatan aliran lateks menurun secara signifikan pada periode 0 - 40 menit setelah sadap, sedangkan setelah 40 menit penurunan kecepatan aliran lateks tidak signifikan. Produksi lateks dan indeks produksi menurun secara signifikan di setiap 20 menit periode pengamatan, sedangkan kadar padatan total lateks tidak berbeda nyata selama 0 - 80 menit setelah sadap. 

Author Biography

Andi Wijaya

Balai Penelitian Sungei Putih

Downloads

Published

2020-07-10

Issue

Section

Original Research Article