Jurnal Penelitian Karet https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk <div style="text-align: justify; margin: 0 8px 4px 0;"><strong>JURNAL PENELITIAN KARET</strong> (<em>Indonesian Journal of Natural Rubber Research</em>, p-ISSN 0852-808X ; e-ISSN 2503-0469) is accredited national scientific journal published by Pusat Penelitian Karet (<em>Indonesian Rubber Research Institute</em>) PT. Riset Perkebunan Nusantara, based in Jalan Raya Palembang - Pangkalan Balai KM 29 Sembawa Banyuasin 30953 South Sumatera Indonesia. The objective of the journal is to disseminate innovation of rubber research and development to researcher, practitioners and user of information in general. Contributors on the publication of Jurnal Penelitian Karet are coming from Indonesian Rubber Research Institute and its subsidiary research center and other research and development institutes, government agencies, universities, associations, and industries.</div> en-US <p>Submission of a original research article in Jurnal Penelitian Karet implies that the submitted  manuscript has not been published in any scientific journal (except being part of the abstract, thesis, or report). The submitted manuscript also is not under consideration for publication elsewhere. All co-authors involve in the publication of the manuscript should give their approval.</p><p>Once, the manuscript is accepted and then published in Jurnal penelitian Karet, <strong>the Author(s) keep hold the copyright and retain publishing right without restrictions</strong>.</p><p>Author(s) and Jurnal Penelitian Karet users are allowed to multiply the published manuscript. The journal users are also permissible to share the published manuscript with an acknowledgement to the Author(s). The Editorial Boards suggest that the Authors should manage patent before publishing their new inventions.</p> jurnal.karet@puslitkaret.co.id (Dr. Radite Tistama) primabradikta@gmail.com (Aprima Putra Bradikta) Wed, 29 Nov 2023 00:00:00 +0000 OJS 3.2.1.2 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 KEUNIKAN DAN KESERAGAMAN KLON KARET IRR 220 DAN IRR 429 https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/866 <p>Klon karet unggul baru harus diidentifikasi secara detail melalui karakter morfologi tanaman untuk mengetahui nilai keunikan dan keseragaman. Data-data tersebut akan digunakan sebagai bahan dasar dalam penilaian oleh pihak perlindungan varietas tanaman (PVT) untuk melindungi dan melepas klon karet unggul baru ini agar dapat digunakan oleh masyarakat secara luas. Klon karet unggul IRR 220 dan klon unggul harapan IRR 429 merupakan salah satu calon klon karet unggul baru yang akan dilepas dan akan dilindungi oleh negara. Sehingga perlu dilakukan suatu penilaian terhadap keunikan dan keseragaman klon tersebut dari beberapa karakter penting yang dapat membedakan antar keduanya dengan klon populer atau salah satu tetua. IRR 220 hasil persilangan PB 260 x IAN 873 dan IRR 429 hasil persilangan IRR 111 x PB 260. Penilaian dilakukan dengan metode deskriftif kuantitatif dan kualitatif dari karakter helaian daun, tangkai daun, karangan daun, dan batang tanaman di kebun entres yang berumur tujuh tahun dengan stadia cabang berumur satu tahun (terdiri atas 4-6 payung daun tua). Sebanyak 17 karakter helaian daun, 5 karakter tangkai daun, 4 karakter karangan daun, dan 4 karakter batang yang diamati. Masing-masing karakter dikarakterisasi dan diidentifikasi secara kualitatif dengan mengamati semua karakter secara visual. Sedangkan untuk karakter kuantitatif diukur dengan menggunakan penggaris. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa karakter kualitatif yang menunjukkan perbedaan di antara dua klon yang diidentifikasi yaitu warna daun, bentuk potongan memanjang dan melintang, nektar tangkai daun, jarak antar karangan, dan bentuk karangan daun.</p> Syarifah Aini Pasaribu, Nur Eko PRASETYO, Fetrina OKTAVIA Copyright (c) 2023 Syarifah Aini PASARIBU, Nur Eko PRASETYO, Fetrina OKTAVIA https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/866 Wed, 29 Nov 2023 00:00:00 +0000 PRODUKSI KARET DAN KONDISI FISIOLOGIS LATEKS KLON GT 1 PADA BERBAGAI UMUR DAUN DAN CURAH HUJAN https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/833 <p>Faktor genotipe, lingkungan, dan interaksi genotipe dengan lingkungan memengaruhi perkembangan dan kemampuan menghasilkan lateks yang tinggi. Salah satu faktor dominan adalah kondisi lingkungan yaitu curah hujan bulanan dan sistem eksploitasi yang memengaruhi hasil lateks klon GT 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang erat antara beberapa variable fisiologi lateks, umur daun, dan hasil lateks klon GT 1. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa fisiologi lateks berfluktuasi yang dipengaruhi oleh umur daun dan kadar air tanah (curah hujan). Perkembangan daun memengaruhi kondisi fisiologis lateks. Pada kondisi daun masih berwarna coklat-hijau cenderung fisiologis lateks rendah dan diduga distribusi fotosintat lebih banyak dialokasikan untuk perkembangan daun. Aktivitas fisiologi lateks mulai meningkat kembali pada saat daun berwarna hijau muda.</p> Yayuk Purwaningrum, Yenni ASBUR Copyright (c) 2023 Yayuk Purwaningrum, Yenni ASBUR https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/833 Wed, 29 Nov 2023 00:00:00 +0000 KAJIAN SIFAT FISIKA DAN MORFOLOGI KARET ALAM SELULAR PADA VARIASI TIPE BAHAN PENGEMBANG DAN BOBOT KOMPON https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/837 <p>Busa karet alam yang memiliki struktur mikro-seluler (karet selular) merupakan bahan berbasis biopolimer yang menarik untuk dikembangkan. Beberapa keunggulan karet selular diantaranya ringan, ergonomis karena bersifat berpori, dan ekonomis sehingga cocok digunakan sebagai produk barang jadi karet untuk berbagai keperluan mulai dari teknik hingga rumah tangga. Pada penelitian ini dibuat karet selular dengan menggunakan Azodikarbonamida (ADC) sebagai bahan pengembang (blowing agent). ADC yang digunakan divariasikan menjadi tipe A dan C. Lebih lanjut, bobot kompon karet yang akan dicetak menjadi karet selular divariasikan sebesar 8; 12; 13,5; 15; dan 17 gram. Pembuatan karet selular mengacu pada metode umum pembuatan kompon karet dilanjutkan dengan pencetakan. Evaluasi mutu karet selular dilakukan melalui pengujian visualisasi struktur morfologi, densitas, dan rasio ekspansi. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh bahwa bobot kompon terbaik adalah sebesar 13,5 gram karena menghasilkan karet seluler dengan struktur morfologi seragam. Sementara tipe bahan pengembang dipilih tipe A karena menghasilkan karet seluler dengan densitas rendah namun rasio ekspansi tinggi. </p> Sherly Hanifarianty, Mohammad Irfan Fathurrohman Copyright (c) 2023 Sherly Hanifarianty, Mohammad Irfan Fathurrohman https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/837 Sat, 02 Dec 2023 00:00:00 +0000 PENELITIAN PENDAHULUAN SINTESIS EMULSI BIOFUEL-AIR UNTUK BAHAN BAKAR PENGERINGAN KARET REMAH https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/870 <p>Pengeringan merupakan salah satu tahapan proses di dalam industri pengolahan karet remah yang cukup kritis dan sangat menentukan mutu akhir karet remah, serta menjadi komponen biaya terbesar karena membutuhkan konsumsi energi yang cukup banyak. Kebutuhan bahan bakar solar di pabrik karet remah cukup besar dengan total tidak kurang dari 90 juta liter/tahun. Bahan bakar yang selama ini digunakan adalah solar industri (Industrial Diesel Oil, IDO) yang merupakan bahan bakar fosil dan ketersediaannya semakin menipis sehingga perlu dicari alternatif energi terbarukan (EBT) bersumber dari biomassa yang ketersediaannya di alam cukup melimpah. Salah satu alternatif bahan bakar yang dapat digunakan adalah emulsi biofuel-air yang lebih murah dan ramah lingkungan namun energi pembakarannya diharapkan sama dengan solar sehingga dapat digunakan secara langsung agar transfer panas dapat lebih efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pembuatan emulsi biofuel-air yang homogen dan stabil (minimal 24 jam) sebagai alternatif energi pengeringan di industri karet remah serta mengkaji pengaruhnya terhadap mutu karet remah yang dihasilkan. Tiga jenis bahan bakar digunakan dalam penelitian ini yaitu solar, biosolar, dan FAME. Ketiga jenis bahan bakar tersebut diemulsikan dengan air pada perbandingan 90:10 (bahan bakar:air) dengan tiga variasi dosis bahan pengemulsi (5%; 7,5%; dan 10%). Campuran diaduk dengan menggunakan mesin pencampur berkecepatan tinggi hingga 23.000 rpm selama 1-2 menit dan diamati kestabilannya selama beberapa hari. Emulsi yang paling stabil selanjutnya digunakan untuk uji coba pengeringan karet remah. Karet kering yang dihasilkan kemudian diuji mutunya sesuai SNI 1903:2017 dan sebagai pembanding digunakan karet remah yang dikeringkan dengan solar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan pengemulsi Span 80 dan Tween 80 (90:10) sebanyak 5% volume bahan bakar emulsi dapat menghasilkan emulsi yang stabil untuk campuran emulsi solar-air dan biosolar-air sedangkan untuk emulsi FAME-air masih belum stabil. Sementara itu pengeringan dengan emulsi solar-air dan biosolar-air menunjukkan tidak berpengaruh signifikan terhadap mutu karet yang dihasilkan, hampir semua parameter telah memenuhi persyaratan di dalam SNI 1903:2017 kecuali untuk parameter kadar zat menguap.</p> Hani Handayani, Dadi Rusadi Maspanger, Woro Andriani Copyright (c) 2023 Hani Handayani, Dadi Rusadi Maspanger, Woro Andriani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/870 Sun, 03 Dec 2023 00:00:00 +0000 STUDI SIFAT MEKANIK VULKANISAT KARET NITRIL PADA BERBAGAI SISTEM VULKANISASI DAN DOSIS SILIKA DIOKSIDA https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/871 <p>Dosis silika dioksida dan sistem vulkanisasi sulfur pada berbagai jenis karet memberikan karakteristik sifat mekanik vulkanisat yang berbeda-beda. Studi ini bertujuan untuk mempelajari sifat mekanik vulkanisat karet nitril pada berbagai dosis silika dioksida dan sistem vulkanisasi sulfur yang ditetapkan dengan mengatur rasio sulfur dengan bahan pencepat. Semua bahan kimia yang ditambahkan dalam satuan satuan bagian seratus karet (bsk). Tahapan pembuatan vulkanisat karet nitril terdiri atas mastikasi dan komponding menggunakan mesin two-roll mill, dan pencetakan menggunakan mesin hot press molding. Sifat mekanis vulkanisat karet nitril yang diuji antara lain kekerasan, kuat tarik, kemuluran, kuat sobek, dan indeks abrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vulkanisat karet nitril yang menggunakan sistem vulkanisasi efisien memiliki sifat mekanik (kuat tarik, kemuluran, kuat sobek, dan indeks abrasi) yang lebih tinggi dibandingkan sistem vulkanisasi semi efisien. Penambahan dosis sulfur dari 0,625 bsk hingga 2,5 bsk dapat menurunkan kuat tarik (15,02 menjadi 4,60 N/mm2), kemuluran (627,14 menjadi 206,05%), kuat sobek (15,41 menjadi 4,68 N/mm), dan indeks abrasi (106,84 menjadi 61,52%). Penambahan dosis silika dari 19,5 bsk hingga 58,5 bsk meningkatkan kekerasan (63,50 hingga 72,92 Shore A), kuat tarik (8,29 hingga 14,64 N/mm2), kemuluran (317,34 hingga 470,30%), kuat sobek (8,46 hingga 14,68 N/mm), dan indeks abrasi (70,32 hingga 101,62%).</p> Andri Saputra, Mertza Fitra Agustian, Puji Atmoko, Rizka Silvi Safitri Copyright (c) 2023 Andri Saputra, Mertza Fitra Agustian, Puji Atmoko, Rizka Silvi Safitri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/871 Tue, 05 Dec 2023 00:00:00 +0000 KARET ALAM HIDROGENASI SEBAGAI MATRIKS POLIMER ALTERNATIF PADA KOMPOSIT ELASTOMER BANTALAN JEMBATAN https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/872 <p>Karet alam hidrogenasi yang terbuat melalui modifikasi kimiawi lateks karet alam secara transfer hidrogenasi katalitik berpotensi digunakan sebagai matriks polimer alternatif pada karet bantalan jembatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji peluang pemanfaatan karet alam hidrogenasi pada pembuatan karet bantalan jembatan. Karet alam hidrogenasi yang digunakan pada penelitian ini disintesis pada variasi konsentrasi hidrasin hidrat (40 dan 42,5 bsk) terhadap hidrogen peroksida (30 dan 35 bsk) suhu 40oC dan 50oC. Eksperimen diawali dengan persiapan kompon karet menggunakan mesin giling terbuka dilanjutkan dengan pembuatan vulkanisat karet pada mesin cetak hidraulik. Vulkanisat karet dikarakterisasi sifat fisik dan mekanik mengikuti parameter yang tercantum dalam SNI 3967:2013. Karet SIR 20 digunakan sebagai pembanding. Hasil pengujian menunjukkan bahwa karet alam hidrogenasi yang diolah dari 40 bsk hidrasin hidrat dan 35 bsk hidrogen peroksida pada suhu 40oC ditetapkan sebagai matriks polimer alternatif yang paling menjanjikan untuk produk karet bantalan jembatan. Vulkanisat karet bantalan jembatan dari karet alam hidrogenasi tersebut memiliki sifat fisik dan mekanik yang sesuai dengan persyaratan SNI 3967:2013 dan persentasi rentensi yang lebih tinggi daripada vulkanisat karet bantalan jembatan dari SIR 20. </p> Santi Puspitasari, Mochammad Chalid, Asron Ferdian Falaah, Adi Cifriadi Copyright (c) 2023 Santi Puspitasari, Mochammad Chalid, Asron Ferdian Falaah, Adi Cifriadi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/872 Tue, 12 Dec 2023 00:00:00 +0000 FISIBILITAS PEMANFAATAN KOAGULAN ALAMI TERHADAP KARAKTERISTIK KARET PADA PRODUKSI SIR 20 https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/876 <p>Tujuan penelitian ini adalah memahami pengaruh koagulan alami pada karakteristik karet SIR 20. Koagulan alami yang digunakan yaitu mangga kweni, asam gelugur, manggis, ciplukan, dan rambutan, karena bersifat asam dan banyak ketersediaannya. Koagulan alami diekstrak dan selanjutnya langsung digunakan sebagai koagulan, namun ekstrak ini juga dilakukan sentrifugasi untuk mendapatkan ekstrak yang lebih bersih. Koagulan kimia yang digunakan sebagai pembanding adalah asam formiat dengan konsentrasi 2%. Volume koagulan sentrifugasi dan tanpa sentrifugasi yang digunakan adalah 75 ml dicampur dengan 150 ml lateks, sehingga terjadinya proses koagulasi dan menghasilkan koagulum. Koagulum dikarakterisasi sesuai mutu SIR 20 dalam SNI 1993:2017 meliputi parameter Po, PRI, viskositas mooney, kadar abu, kadar pengotor, kadar zat menguap, dan kadar nitrogen. Pengaruh karakteristik karet dengan koagulan alami tanpa sentrifugasi menghasilkan nilai Po tertinggi dari ciplukan sebesar 44, PRI tertinggi dari manggis sebesar 75%, viskositas mooney tertinggi dari manggis, ciplukan, dan rambutan sebesar 81 MU, kadar zat menguap terendah dari mangga kweni sebesar 0,31% dan kadar nitrogen dari ciplukan sebesar 0,02%. Sedangkan kadar abu dan kadar kotoran terendah dihasilkan dari koagulan alami sentrifugasi dengan kadar abu terendah dari rambutan sebesar 0,192% dan kadar kotoran terendah pada mangga kweni sebesar 0,20%. Penggunaan koagulan alami sebagai koagulan lateks menghasilkan mutu karet yang lebih baik dibandingkan dengan koagulan kimia asam formiat 2%, tetapi penggunaan koagulan alami menghasilkan kandungan nitrogen yang tinggi. Koagulan alami dengan sentrifugasi dan tanpa sentrifugasi pada asam gelugur, ciplukan, rambutan yang digunakan telah memenuhi persyaratan SNI 06-1903-2017 SIR 20.</p> Feerzet Achmad, DEVIANY DEVIANY, Ayunda Nuranisa, Rindi Antika, SUHARTONO SUHARTONO, SUHARTO SUHARTO Copyright (c) 2023 Feerzet Achmad, DEVIANY DEVIANY, Ayunda Nuranisa, Rindi Antika, SUHARTONO SUHARTONO, SUHARTO SUHARTO https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/876 Tue, 12 Dec 2023 00:00:00 +0000 PENGEMBANGAN LEMBAGA UNIT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN BAHAN OLAH KARET DI SUMATRA SELATAN https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/883 <p>Keberadaan Unit Pengolahan dan Pemasaran Bahan olah karet rakyat (UPPB) di wilayah sentra produksi karet rakyat akan sangat mendukung peningkatan mutu bahan olah karet rakyat (bokar) di tingkat petani dan memberikan posisi tawar harga yang tinggi kepada petani. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi respons petani karet terhadap empat komponen lembaga (sistem norma, personel, peralatan fisik, dan kelakuan berpola), mengetahui komponen kelembagaan yang memengaruhi pelembagaan sistem norma UPPB, dan menganalisis dinamika kelembagaan terkait perkembangan UPPB di kalangan petani karet. Kajian ini menggunakan paradigma konstruktivisme untuk mengungkap realitas sosial masyarakat yang diteliti. Teknik pengumpulan data meliputi observasi kegiatan UPPB, wawancara mendalam dengan petani karet rakyat dan para stakeholder dengan cara purposive sampling, diskusi terfokus, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik pengolahan data kualitatif, triangulasi, dan analisis induktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa petani karet tidak memberikan respons positif terhadap keberadaan UPPB, komponen personel lebih berpengaruh terhadap respons pelembagaan, dan pengembangan UPPB mengalami kegagalan. Pengembangan UPPB membutuhkan komitmen para pihak untuk menjamin peningkatan kapasitas sumber daya petani karet dan stabilitas bagian harga tinggi yang diterima UPPB melalui kolaborasi pemangku kepentingan yang berkelanjutan.</p> Aprizal J Alamsyah, Lala M. KOLOPAKING, Djuara P. LUBIS Copyright (c) 2023 Aprizal J Alamsyah, Lala M. KOLOPAKING, Djuara P. LUBIS https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/883 Tue, 12 Dec 2023 00:00:00 +0000