Warta Perkaretan
https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/wartaperkaretan
<div style="text-align: justify; margin: 0 8px 4px 0;"> <p><img src="blob:https://ejournal.puslitkaret.co.id/59f91b63-12a6-4d58-91aa-1fd974aeeeeb" alt="" /><strong>Warta Perkaretan</strong> (<em>Rubber News</em>, p-ISSN : 0216-6062 ; e-ISSN : 2503-5207) is accredited national scientific journal published by <a href="http://www.puslitkaret.co.id/">Pusat Penelitian Karet (<em>Indonesian Rubber Research Institute</em>)</a> PT. Riset Perkebunan Nusantara, based in Jalan Salak Nomor 1 Bogor 16151 West Java Indonesia. The objective of the journal is to disseminate the innovation of rubber research to researcher, practitioners and user of information in general. Contributed papers are including original research and review articles. Contributors of Warta Perkaretan are coming from Indonesian Rubber Research Institute and its subsidiary research center and also other research and development institutes, government agencies, universities, associations, and industries.</p> </div>Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantaraen-USWarta Perkaretan0216-6062Submission of a original research or review articles in Warta Perkaretan implies that the submitted  manuscript has not been published in any scientific journal (except being part of the abstract, thesis, or report). The submitted manuscript also is not under consideration for publication elsewhere. All co-authors involve in the publication of the manuscript should give their approval. Once, the manuscript is accepted and then published in Warta Perkaretan, the Author(s) keep hold the copyright and retain publishing right without restrictions. Author(s) and Warta Perkaretan users are allowed to multiply the published manuscript as long as not for commercial purposes. The journal users are also permissible to share the published manuscript with an acknowledgement to the Author(s). The Editorial Boards suggest that the Authors should manage patent before publishing their new inventions.PERAN GAMBUT RAWA PENING DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMUPUKAN ANORGANIK TUNGGAL PADA PEMBIBITAN KARET
https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/wartaperkaretan/article/view/970
<p>Pemupukan anorganik terutama menggunakan pupuk tunggal memiliki tingkat efektivitas yang relatif rendah. Pemupukan anorganik tunggal efektivitasnya dapat ditingkatkan melalui penambahan pupuk organik seperti gambut rawa. Salah satu gambut rawa di wilayah Jawa Tengah dengan kualitas yang cukup baik adalah rawa pening Ambarawa. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana respon dari penambahan gambut yang berasal dari rawa pening dalam mengurangi penggunaan pupuk anorganik tunggal pada pembibitan tanaman karet. Penelitian berlangsung pada bulan April sampai September 2022 yang berlokasi di kebun percobaan Unit Riset Bogor-Getas, Salatiga. Penelitian ini terdiri atas 7 perlakuan dan 7 ulangan dengan rancangan acak lengkap. Perlakuan meliputi kontrol tanpa pemupukan, pupuk tunggal dosis 100% rekomendasi, dan kombinasi gambut rawa pening dengan pupuk tunggal pada 5 taraf dosis rekomendasi (0%, 25%, 50%, 75%, 100%). Pemberian gambut rawa pening terbukti dapat mengurangi dosis pupuk tunggal hingga 50% dengan pertumbuhan tinggi tanaman, diamater batang, bobot tanaman (basah dan kering), dan serapan hara (N, P, K) yang tidak berbeda nyata dibandingkan pupuk tunggal dosis 100% rekomendasi. Penambahan gambut rawa pening juga dapat meningkatkan efektivitas agronomi relatif dengan mengurangi dosis pemupukan tunggal hingga 50% (RAE 104%). Efektivitas agronomi relatif paling tinggi ditunjukkan pada perlakuan gambut rawa pening + pupuk tunggal dosis 100% rekomendasi dengan RAE 132%.</p>Riko Cahya PutraAri Santosa Pamungkas
Copyright (c) 2024 Riko Cahya Putra, Ari Santosa Pamungkas
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-06-202024-06-2043111610.22302/ppk.wp.v43i1.970HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR TANAH DENGAN KADAR KARET KERING LATEKS TANAMAN KARET
https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/wartaperkaretan/article/view/977
<p> Kadar air tanah mempunyai korelasi dengan produksi lateks serta terdapat indikasi berpengaruh terhadap nilai K3 (kadar karet kering) lateks tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika perubahan nilai K3 lateks berdasarkan nilai kadar air tanah. Penelitian dilaksanakan di Kebun Produksi dan Percobaan Pusat Penelitian Karet pada bulan Maret 2024. Tanah pada lokasi penelitian tersebut adalah tanah ultisol dengan tekstur geluh lempungan (clay loam) yang ditanami pohon karet klon campuran (didominasi oleh klon PB 260) dengan jarak tanam 6 m x 3 m yang mayoritas ditanam pada tahun 2009. Data komponen iklim yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hujan dan penguapan bulanan, yang diperlukan dalam perhitungan neraca air untuk menentukan kadar air tanah (KAT). Selain itu, data anasir iklim dan data K3 lateks yang digunakan adalah data pada tahun 2015 (tahun El-Nino) serta tahun 2020 hingga 2022 (tahun normal). Hasil penelitian menunjukkan bahwa K3 lateks mempunyai korelasi yang negatif dengan kadar air tanah pada saat terjadinya fenomena El-Nino yang kuat pada tahun 2015 dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,7645. Sebaliknya, pada tahun-tahun normal, korelasi antara kadar air tanah dan K3 lateks sangat rendah dengan nilai koefisien determinasi 0,0581. Pada tahun 2015, terjadi penurunan kadar air tanah pada daerah perakaran tanaman karet hingga mancapai di bawah titik layu permanen pada bulan September, Oktober, dan November. Hal ini berarti bahwa pengaruh penurunan nilai kadar air tanah terhadap kenaikan nilai K3 lateks hanya terjadi ketika nilai kadar air tanah berada di bawah titik layu permanen menurut perhitungan neraca air.</p>Andi Nur CahyoRisal ArdikaAndi Wijaya
Copyright (c) 2024 Andi Nur Cahyo, Risal Ardika, Andi Wijaya
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-06-202024-06-20431172810.22302/ppk.wp.v43i1.977PENGARUH PAPARAN MICROWAVE TERHADAP DERAJAT IKATAN SILANG PADA VULKANISASI KARET STIRENA BUTADIENA
https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/wartaperkaretan/article/view/978
<p>Vulkanisasi karet diperlukan untuk meningkatkan sifat kekuatan dan elastisitas suatu produk karet. Selain mempersingkat waktu proses, kelebihan vulkanisasi menggunakan radiasi elektromagnetik dari microwave adalah panas yang seragam yang tidak tergantung pada ketebalan produk. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik vulkanisasi karet stirena butadiena pada berbagai waktu paparan radiasi microwave. Kompon karet stirena butadiena dimasukkan dalam microwave dan diberi paparan radiasi elektromagnetik menggunakan daya 5 W pada berbagai waktu (10, 30, 50, 60, dan 70 menit). Derajat ikatan silang vulkanisat diuji menggunakan metode Flory-Rehner. Hasil penelitian diketahui bahwa tahap induksi vulkanisasi karet stirena butadiena pada daya 100 W membutuhkan durasi paparan yang lama sekitar 50 menit dengan derajat ikatan silang sebesar 0,52x10-8 mol/cm3. Tren hasil menunjukkan bahwa lama paparan radiasi berbanding lurus dengan nilai derajat ikatan silang karet stirena butadiene. Derajat ikatan silang karet stirena butadiene pada waktu 50, 60, dan 70 menit secara berurutan adalah 0,52x10-8 mol/cm3, 4,65x10-8 mol/cm3, dan 29,41x10-8 mol/cm3. Paparan radiasi elektromagnetik dari microwave di atas menit ke-70 diperkirakan masih dapat menyebabkan terbentuknya ikatan silang antar karet stirena butadiene hingga titik maksimum pada menit tertentu.</p>Andri SaputraAtiqa RahmawatiUma Fadzilia ArifinMertza Fitra Agustian
Copyright (c) 2024 Atiqa Rahmawati, Andri Saputra, Uma Fadzilia
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-06-202024-06-20431293810.22302/ppk.wp.v43i1.978APAKAH INDUSTRI KARET ALAM DI INDONESIA DAPAT BERKELANJUTAN?: SEBUAH ULASAN
https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/wartaperkaretan/article/view/962
<p>Agribisnis karet nasional tengah mengalami tekanan berat dalam satu dekade ini disebabkan melemahnya harga karet. Beberapa tahun tekahir kondisi perkebunan karet mendapat tambahan beban dengan <em>outbreak</em> serangan penyakit gugur daun yang dapat menurunkan produktivitas karet. Kondisi tersebut memacu pesimisme pelaku bisnis karet dari petani karet, perkebunan karet dan prosesor yang direspon dalam bentuk konversi perkebunan karet ke komoditas lainnya. Review ini mengulas berbagai perkembangan industri hilir karet alam global dan nasional dan kondisi hulu perekbunan karet. Perkembangan hilir karet alam terus meningkat yang ditunjukan terus membaiknya bisnis produk-produk berbahan baku karet alam seperti ban, alas kaki, ban vulkanisir, alat-alat medis dan lain sebagainya. Selain itu perkebunan karet juga yang berperan dalam menyerap karbon sangat potensial masuk pasar karbon yang bursanya sudah dibuka. Berbagai kebijakan perlu buat dan diimplentasikan untuk menguatkan pendanaan peremajaan perkebunan karet, serapan teknologi karet domestik dan menarik investor industri hilir karet. Sinkronisasi peta jalan di hulu dan hilir karet mendesak untuk menjaga keberlanjutan suplai dan permintaan. Semakin tinggi serapan domestik akan menberikan dampak membaik penyerapan tenaga kerja lokal dan bergairahnya kembali perkebunan karet.</p>Radite Tistama
Copyright (c) 2024 Radite Tistama
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-06-202024-06-20431395610.22302/ppk.wp.v43i1.962STRATEGI MENGHADAPI REGULASI BEBAS DEFORESTASI UNI EROPA (EUDR) PADA KARET ALAM BERKELANJUTAN
https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/wartaperkaretan/article/view/958
<p>Tulisan ini membahas strategi menghadapi European Union Deforestation-Free Regulation (EUDR) serta model produksi pada karet alam berkelanjutan. Uni Eropa (UE) telah menetapkan kebijakan baru yaitu EUDR dimana mencegah perusahaan-perusahaan mengekspor produk-produk yang terkait dengan deforestasi dan degradasi ke pasar Uni Eropa. Negara produsen dapat menerapkan model produksi karet alam yang berstandar untuk produksi karet alam berkelanjutan. Strategi yang dapat dilakukan oleh pelaku industri karet di Indonesia dalam menghadapi EUDR yaitu menyusun Joint Task Force dengan negara produsen lain melalui asosiasi internasional komoditas, menyusun platform sertifikasi produk untuk karet yang diakui oleh UE, melakukan dialog dan diplomasi guna pengakuan atas platform sertifikasi produk yang dibentuk. Selain itu, pemerintah harus mempercepat pendataan base perusahaan industri karet melalui Siperibun, mempercepat pendataan pekebun karet melalui e-STDB sebagai bahan traceability, menyusun dan menerapkan sertifikasi produk berkelanjutan serta memitigasi permasalahan komoditas dalam negeri terutama pada tingkat petani untuk menciptakan model produksi karet alam yang berkelanjutan.</p>Sahuri SahuriLina Fatayati SyarifaAndrea AkbarRadite TistamaSuroso RahutomoAprizal Alamsyah
Copyright (c) 2024 Sahuri, Lina Fatayati Syarifa, Andrea Akbar, Radite Tistama, Suroso Rahutomo, Aprizal Alamsyah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-06-202024-06-20431576610.22302/ppk.wp.v43i1.958