Warta Perkaretan https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/wartaperkaretan <div style="text-align: justify; margin: 0 8px 4px 0;"> <p><img src="blob:https://ejournal.puslitkaret.co.id/59f91b63-12a6-4d58-91aa-1fd974aeeeeb" alt="" /><strong>Warta Perkaretan</strong> (<em>Rubber News</em>, p-ISSN : 0216-6062 ; e-ISSN : 2503-5207) is accredited national scientific journal published by <a href="http://www.puslitkaret.co.id/">Pusat Penelitian Karet (<em>Indonesian Rubber Research Institute</em>)</a> PT. Riset Perkebunan Nusantara, based in Jalan Salak Nomor 1 Bogor 16151 West Java Indonesia. The objective of the journal is to disseminate the innovation of rubber research to researcher, practitioners and user of information in general. Contributed papers are including original research and review articles. Contributors of Warta Perkaretan are coming from Indonesian Rubber Research Institute and its subsidiary research center and also other research and development institutes, government agencies, universities, associations, and industries.</p> </div> en-US Submission of a original research or review articles in Warta Perkaretan implies that the submitted  manuscript has not been published in any scientific journal (except being part of the abstract, thesis, or report). The submitted manuscript also is not under consideration for publication elsewhere. All co-authors involve in the publication of the manuscript should give their approval. Once, the manuscript is accepted and then published in Warta Perkaretan, the Author(s) keep hold the copyright and retain publishing right without restrictions. Author(s) and Warta Perkaretan users are allowed to multiply the published manuscript as long as not for commercial purposes. The journal users are also permissible to share the published manuscript with an acknowledgement to the Author(s). The Editorial Boards suggest that the Authors should manage patent before publishing their new inventions. wartakaret@puslitkaret.co.id (Dr. ANDI NUR CAHYO) milipurbaya3107@gmail.com (Dr. MILI PURBAYA) Mon, 23 Dec 2024 03:54:17 +0000 OJS 3.2.1.2 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 PEMANFAATAN LIMBAH PHYLON SEBAGAI BAHAN BAKU SOL LUAR SANDAL OUTDOOR https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/wartaperkaretan/article/view/1019 <p>Pertumbuhan industri alas kaki meningkatkan jumlah limbah <em>phylon</em>. Limbah <em>phylon</em> yang tidak diolah dengan baik memberikan dampak buruk bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendaur ulang limbah phylon sebagai bahan campuran utama untuk sol luar (<em>outsole</em>) sandal <em>outdoor</em> karena <em>phylon</em> umumnya digunakan pada <em>outsole</em> alas kaki aktivitas <em>outdoor</em>. Limbah <em>phylon</em> dicampur dengan bahan lainnya sesuai formulasi yang telah dirancang menggunakan <em>kneader</em> dan mesin <em>two-roll mill</em>, lalu dicetak menggunakan mesin hot press moulding pada suhu 140-150<sup> o</sup>C selama 3 menit. Hasil penelitian menyatakan bahwa limbah <em>phylon</em> dapat didaur ulang menjadi bahan utama untuk pembuatan <em>outsole</em> sandal <em>outdoor</em>. <em>Outsole</em> yang dihasilkan pada berbagai formulasi memiliki permukaan rata dan tidak memiliki kecacatan seperti sobekan dan keretakan. Kompon yang menggunakan limbah <em>phylon</em> 13 phr memberikan kekerasan sebesar 65 Shore A dan indeks abrasi 29,12%, sedangkan kompon yang menggunakan limbah <em>phylon</em> 31 phr memberikan kekerasan sebesar 70 Shore A dan indeks abrasi 46%. Kekerasan dan indeks abrasi <em>outsole</em> mengalami peningkatan seiring bertambahnya bagian limbah <em>phylon</em> dalam kompon karet. Meskipun kekerasan <em>outsole</em> meningkat, namun <em>outsole</em> tersebut tetap tidak retak setelah dilakukan uji retak lentur.</p> Andri Saputra, Adinda Dwi Berliana Copyright (c) 2024 Andri Saputra, Adinda Dwi Berliana https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/wartaperkaretan/article/view/1019 Mon, 23 Dec 2024 00:00:00 +0000 KARAKTERISTIK PETANI KARET DI KABUPATEN MUARA ENIM https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/wartaperkaretan/article/view/1003 <p>Kabupaten Muara Enim merupakan salah satu kabupaten yang berkontribusi menyumbang produksi karet di Sumatera Selatan. Hal tersebut juga didukung dari kegiatan pengembangan karet yang ada di kabupaten tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari program pemerintah yang pernah dilakukan seperti program Perkebunan Inti Rakyat (PIR) BUN, PPKR/SRDP dan <em>Tree Crop Smallholder Development Project</em> (TCSDP), karena sudah ada program pengembangan peremajaan karet secara baik maka penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik petani karet di Kabupaten Muara Enim terkait tingkat adopsi baik itu adopsi klon, jenis klon, pemupukan, pembentukan percabangan, sampai pada saat pemanenan. Penelitian ini dilakukan pada selang waktu Oktober-Desember 2023 dengan mengambil sampel delapan kecamatan yang ada di Kabupaten Muara Enim. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja karena lokasi tersebut menjadi salah satu sentra karet di Sumatera Selatan. Pengambilan data menggunakan Focus Group Discusion (FGD) dengan melibatkan perangkat desa dan petani baik kelompok maupun individu. Analisis data dilakukan dengan tabulasi dan deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian bahwa rata-rata luasan karet sebesar 1,38 ha, umur petani karet yang masih produkitf. Tingkat adopsi klon karet di Kabupaten Muara Enim sebesar 65%. Sedangkan untuk tingkat adopsi budidaya tanaman karet seperti lubang tanam, pemupukan sebesar 74,28%. Jika dilihat dari perawatan tanaman karet, petani belum seluruhnya mengetahui bagaimana pengendalian penyakit, melakukan pewiwilan yang baik dan pembentukan tajuk. Untuk tingkat adopsi sistem sadap tergolong cukup baik dengan tingkat adopsi datas 80%. Serta jika dilihat dari tingkat pendapatan petani karet pada umumnya pendapatan petani karet sudah mencapai diatas Rp2.000.000,00 per bulan. Hal tersebut juga petani meningkatkan pendapatan karet dari harga yang dihasilkan tergolong cukup baik karena sudah melakukan pemasaran terorganisir.</p> Aprizal Alamsyah, Lina Fatayati Syarifa, Iman Satra Nugraha, Hajar Asywadi Copyright (c) 2024 Aprizal Alamsyah https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/wartaperkaretan/article/view/1003 Mon, 23 Dec 2024 00:00:00 +0000 FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN TANAMAN KARET DI PERKEBUNAN RAKYAT: STUDI KASUS DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN, SUMATERA SELATAN https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/wartaperkaretan/article/view/1002 <p>Karet adalah salah satu komoditas perkebunan penting di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Namun, pertumbuhan tanaman karet di perkebunan rakyat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman karet di perkebunan rakyat di kabupaten tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara menggunakan kuesioner yang melibatkan 100 sampel yang diambil secara acak sederhana. Kabupaten Musi Banyuasin dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan salah satu daerah penghasil karet utama di Sumatera Selatan, dengan potensi besar dalam sektor perkebunan karet. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena pertumbuhan tanaman karet dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kebersihan kebun, usia petani, dan tingkat pendidikan petani. Dengan memahami pengaruh faktor-faktor ini, diharapkan dapat dilakukan upaya perbaikan yang efektif untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil karet, sehingga mendukung pengembangan ekonomi lokal dan kesejahteraan petani. Analisis data dilakukan dengan teknik korelasi dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebersihan kebun, usia petani, dan tingkat pendidikan petani masing-masing menyumbang 59%, 33%, dan 8% terhadap pertumbuhan tanaman karet. Secara khusus, kebersihan kebun berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan tanaman karet dibandingkan dengan usia dan tingkat pendidikan petani.</p> Aprizal Alamsyah, Sahuri Sahuri, Iman Satra Nugraha, Lina Fatayati Syarifa Copyright (c) 2024 Aprizal Alamsyah https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/wartaperkaretan/article/view/1002 Mon, 23 Dec 2024 00:00:00 +0000 TINJAUAN FREKUENSI PEMBERIAN STIMULAN ETEFON DALAM PENINGKATAN PRODUKSI LATEKS (HEVEA BRASILIENSIS) https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/wartaperkaretan/article/view/959 <p>Penggunaan etefon (2-cloroethylphosponic acid) untuk meningkatkan produksi lateks tanaman karet (Hevea brasiliensis) telah digunakan secara luas. Peningkatan produksi dengan pemberian etefon diperoleh melalui mekanisme aliran lateks yang lebih lama. Penerapan frekuensi aplikasi stimulan etefon harus mempertimbangkan tipologi klon yang diidentifikasi dari parameter fisiologi seperti kadar sukrosa, kadar fosfat anorganik, dan tiol. Pada umumnya klon metabolisme tinggi tidak atau kurang respon terhadap stimulan sedangkan klon metabolisme rendah relatif responsif terhadap stimulan. Klon metabolisme sedang mempunyai respon yang tidak cepat terhadap stimulan. Oleh karena itu tipologi klon merupakan dasar penerapan frekuensi stimulan untuk peningkatan produksi lateks.</p> Risal Ardika, Eva Herlinawati Copyright (c) 2024 Risal Ardika, Eva Herlinawati https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/wartaperkaretan/article/view/959 Mon, 23 Dec 2024 00:00:00 +0000 POLIKULTUR BERBASIS KARET UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN NASIONAL https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/wartaperkaretan/article/view/984 <p>Ketahanan pangan merupakan masalah yang krusial bagi Indonesia. Perkebunan karet sangat potensial dikembangkan untuk produksi pangan dengan pendekatan polikultur. Namun demikian, adopsi pola ini masih terbatas dan belum berkelanjutan. Hasil-hasil penelitian menunjukkan produktivitas dan kelayakan ekonomi tanaman sela cukup menjanjikan. Produktivitas tanaman pangan utama yaitu padi, jagung dan kedelai pada pola polikultur rata-rata mencapai masing-masing 1,2 ton/ha, 3,0 ton/ha, dan 0,8 ton/ha dengan rasio pendapatan dan biaya (R/C ratio) berkisar antara 1,17 – 2,85. Sistem ini berpotensi sebagai penggerak ekonomi masyarakat, namun dalam pelaksanaannya masih dijumpai beberapa kendala, di antaranya biaya pemeliharaan dan resiko gagal panen tinggi, ketidakpastian pasar dan keterbatasan modal. Untuk mewujudkannya sistem polikultur berbasis karet yang berkelanjutan diperlukan penyesuaian kultur teknis dan melibatkan pengolahan pasca panen dan komunitas masyarakat sehingga produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah yang tinggi</p> Zoelherly Noer, Asmah Indrawati, Tumpal HS Siregar, Junaidi Junaidi Copyright (c) 2024 Zoelherly Noer, Asmah Indrawati, Tumpal HS Siregar, Junaidi https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/wartaperkaretan/article/view/984 Mon, 23 Dec 2024 00:00:00 +0000