HETEROSIS DAN HERITABILITAS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA GENOTIPE KARET HASIL PERSILANGAN KLON RRIM 600 X PN 1546

Authors

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v39i1.680

Keywords:

Hevea brasiliensis, tetua, genotipe, pertumbuhan lilit batang, daya hasil lateks, heterosis, heritabilitas

Abstract

   

     Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai heterosis dan heritabilitas karakter pertumbuhan dan daya hasil lateks beberapa genotipe hasil persilangan klon RRIM 600 X PN 1546. Sebanyak 25 genotipe dan dua tetua  ditanam di Kebun Percobaan, Balai Penelitian Sungei Putih yang berada di Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2008 dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial dan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe G689, G541, dan G875 memiliki ukuran lilit batang tanaman umur 4 tahun (TBM 4)  paling tinggi, yaitu 53,78 cm, 51,33 cm, dan 51,28 cm dengan rata-rata pertambahan lilit batang tanaman per tahun masing-masing genotipe sebesar 14,96 cm, 14,11 cm, dan 14,46 cm. Genotipe G776 dan G577 memiliki hasil lateks paling tinggi yaitu 35,10 g/p/s dan35,19 g/p/s. Berdasarkan hasil analisis heterosis menunjukkan bahwa karakter pertumbuhan lilit batang pada genotipe G689, G451, dan G875 memiliki heterosis bernilai positif, sedangkan pada karakter daya hasil nilai heterosis bernilai positif terdapat pada genotipe G689, G776, G518, G576, G577, G571, G876, G874, dan G875. Berdasarkan nilai heritabilitas (h2), karakter lilit batang tanaman, pertambahan lilit batang tanaman, dan hasil lateks memiliki nilai heritabilitas tergolong tinggi yaitu 0,75, 0,63 dan 0,82. Nilai h2 tergolong tinggi tersebut menunjukkan bahwa karakter-karakter tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor genetik dibandingkan dengan faktor lingkungan.

 

Author Biography

Sayurandi Sayurandi, M.Si, Sungei Putih Research Center, Indonesian Rubber Research Institute

Pemualiaan dan genetika tanaman

Author-ID : 598216

References

Abdelmulia, A. A., Link, W., Kittlitz, E. V., & Stelling, D. (1999). Heterosis and inheritance of drought tolerance in faba bean Vicia faba L. Journal Plant Breeding, 11, 485-490.

Aidi-Daslin, S. (2005, 6 Oktober). Kemajuan pemuliaan dan seleksi dalam menghasilkan kultivar karet unggul. Tulisan disajikan pada Lokakarya Nasional Pemuliaan Tanaman Karet, Medan.

Aidi-Daslin, S., Woelan, S., Lasminingsih, M., & Hadi, H. (2009, 4 - 6 Agustus). Kemajuan pemuliaan dan seleksi tanaman karet di Indonesia. Tulisan disajikan pada Lokakarya Nasional Pemuliaan Tanaman Karet, Batam.

Anwar, C. (2006, 18 Mei). Manajemen dan teknologi budidaya karet. Tulisan disajikan pada Workshop Tekno Ekonomi Agribisnis Karet, Jakarta.

Arif, A. B., Sujiprihati, S., & Syukur, M. (2012). Pendugaan parameter genetik pada beberapa karakter kuantitatif pada persilangan antara cabai besar dengan cabai keriting (Capsicum annuum L.). Jurnal Agronomi Indonesia, 40(2), 119-124.

Arifianto, H., Hanafiah, D. S., & Kardhinata, E. H. (2015). Uji F1 dari persilangan genotipe antara beberapa varietas kedelai (Glycine max L. Merril) terhadap tetua masing-masing. Jurnal Agroekoteknologi, 3(3), 1169-1179.

Dhuppe, M. V., Wadikar, P. B., & Pole, S. P. (2010). Heterosis in mungbean (Vigna radiata L.) Wilczek). Journal of Agricultural Science, 1(4), 438-440.

Falconer, D. S. (1970). Introduction to quantitative genetic. New York, USA: The Ronald Company Pr.

Hallauer, A. R., & Miranda, J. (1988). Quantitative genetics in maize breeding. Ames, USA: Iowa State University Press.

Ishak. (2012). Sifat agronomis, heritabilitas dan interaksi G x E galur mutan padi gogo (Oryza sativa L.). Jurnal Agronomi Indonesia, 40(2), 105-111.

Kamer, A., Mona, M. E., Yousry, M., & El-Gamal, A. M. (2015). Heterosis and Heritability Studies for Fruit Characters and Yield in Melon (Cucumis melo L.). Middle East Journal of Applied of Sciences, 5(1), 262-273.

Kirana, R., & Sofiari, E. (2007). Heterosis dan heterobeltiosis pada persilangan 5 genotip cabai dengan metode dialil. Jurnal Hortikultura, 17(2), 111-117.

Laosuwan, P., & Atkins, R. E. (1977). Estimates of combining ability and heterosis in converted exotic shorghum. Crop Science, 17(1), 47-50.

Mangoendidjojo, W. (2002). Dasar – dasar pemuliaan tanaman. Yogyakarta, Indonesia: Kanisius.

Marame, F., Desalegne, L., Singh, H., Fininsa, C., & Sigvald, R. (2008). Genetic components and heritability of yield and yield related traits in hot pepper. Research Journal of Agriculture and Biological Sciences, 4(6), 803-809.

Mattjik, A. A., & Sumertajaya, I. M. (2006). Perancangan percobaan dengan aplikasi sas dan minitab. Bogor, Indonesia: IPB Press.

Mesquita, A. C., Oliveira, L. E. M., Mazzafera, P., & Filho, N. D. (2006). Anatomichal characteristic and enzymes of the sucrose metabolism and the relationship with latex yield in rubber tree. Brazilian Journal of Plant Physiology, 18(2), 263-268.

Novalina, Jusuf, M., Wattimena, G. A., Suharsono, Sumarmadji, & Aidi-Daslin, S. (2008). Keragaan dan hubungan berbagai komponen hasil tanaman karet (hevea brasiliensis muell. Arg.) pada dua populasi hasil persilangan pb 260 dengan PN. Buletin Agronomi, 36(2), 153-160.

Oktavia, F., & Lasminingsih, M. (2010). Pengaruh kondisi daun tanaman karet terhadap keragaman hasil sadap beberapa klon Seri IRR. Jurnal Penelitian Karet, 28(2), 32-40.

Poehlman, J. M., & Sleper, D. A. (2006). Breeding field crops. Iowa, USA: Backwell Pub.

Rahimi, M., Rabiei, B., Samizadeh, H., & Ghasemi, A. K. (2010). Combining ability and heterosis in rice (Oryza sativa L.) cultivars. Journal of Agricultural Science and Technology, 12, 223-231.

Reddy, M. R., Raju, C. S., Sravani, D., Reddy, T. D., & Reddy, G. N. (2012). Heterosis for yield and kernel size in aromatic rice (Oryza sativa L). Annals of Biological Research, 3(6), 2662-2666.

Saleem, M. Y., I, M. J., & Haq, M. A. (2008). Heritability, genetic advance, and heterosis in line x tester crosses of Basmati rice. Journal of Agricultural Research, 46(1), 15-26.

Sayurandi, & Aidi-Daslin, S. (2011). Efek heterosis dan heritabilitas pada progeni F1 hasil persilangan tanaman karet antar tetua berkerabat jauh. Jurnal Penelitian Karet, 32(1), 1-12.

Siagian, N., & Siregar, T. H. S. (2013). Evaluasi produktivitas tanaman karet dengan sistem ganda pada skala komersial. Warta Perkaretan, 32(1), 16-24.

Simmonds, N. W. (1989). Rubber Breeding. In C. C. Webster & W. J. Baulkwill (Eds.), Rubber. New York, USA: Longman Scientific and Technical.

Sobir, & Syukur, M. (2015). Genetika tanaman. Bogor, Indonesia: IPB Press.

Stansfield, W. D. (1991). Genetika. Jakarta, Indonesia: Erlangga.

Subbaiah, P. V., Sekhar, M. R., Reddy, K. H. P., & Reddy, N. P. E. (2011). Variability and genetic parameters for grain yield and its components and kernel quality attributes in CMS based rice hybrids (Oryza sativa L.). International Journal of Applied Biology and Pharmaceutical Technology, 2(3), 603-609.

Sukartini, Budiyanti, T., & Sutanto, A. (2009). Efek heterosis dan heritabilitas pada komponen ukuran buah pepaya F1. Jurnal Hortikultura, 19(3), 249-254.

Suprapto, & Kairudin, N. M. (2007). Variasi genetik, heritabilitas, tindak gen dan kemajuan genetik kedelai (Glycine max Merrill) pada ultisol. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 9(2), 183-190.

Syukur, M., Sujiprihati, S., & Siregar, A. (2010). Pendugaan parameter genetik beberapa karakter agronomi cabai F4 dan evaluasi daya hasilnya menggunakan rancangan perbesaran (augmented design). Jurnal Agrotropika, 15(1), 9-16.

Syukur, M., Sujiprihati, S., Yunianti, R., & Undang. (2010). Diallel analysis using Hayman method to study genetic parameters of yield components in pepper(capsicum annuum l.). Hayati Journal of Biosciences, 17(4), 183-188.

Syukur, M., Sujiprihati, S., & Yunianti, R. (2014). Teknik pemuliaan tanaman. Jakarta, Indonesia: Penebar Swadaya.

Thingamajig, C., & Pugalendhi, L. (2013). Heterosis studies in bitter gourd for yield and related characters. International Journal of Vegetable Science, 19(2), 109-125.

Ujianto, L., Idris, N. F. N., & M, Y. U. (2012). Kajian heritabilitas dan heterosis pada persilangan antara kacang tunggak dengan kacang panjang. Buletin Plasma Nutfah, 18(1), 9-17.

Wirnas, D., Widodo, I., Sobir, Trikoesoemaningtyas, & Sopandi, D. (2006). Pemilihan karakter agronomi untuk menyusun indeks seleksi pada 11 populasi kedelai generasi F6. Buletin Agronomi, 34(1), 19-24.

Woelan, S., & Azwar, R. (1990, 14-17 Juli). Kompatibilitas kombinasi persilangan dari berbagai klon karet. Tulisan disajikan pada Lokakarya Nasional Pemuliaan Tanaman Karet, Pontianak.

Woelan, S., Sayurandi, & Irwansyah, E. (2014). Keragaman genetik tanaman karet (hevea brasiliensis muell. Arg.) dari hasil persilangan interspesifik. Jurnal Penelitian Karet, 30(2), 109-121.

Woelan, S., Nisa, C., Chaidamsari, T., & Irwansyah, E. (2015). Analisis genetik populasi hasil persilangan klon RRIM 600 dengan genotipe plasma nutfah 1981. Jurnal Penelitian Karet, 33(2), 101-120.

Yang, S., & Mo, Y. (1990, 6-7 Oktober). Some physiolgial properties of latex from anther somatic plants derived from two hevea clones. Tulisan disajikan pada IRRDB Symposium, Kunming.

Yao, J., Ma, H., Yang, X., Zhou, M., & Yang, D. (2014). Genetic analysis of the grain protein content in soft red winter wheat (Triticum aestivum L.). Turkish Journal of Field Crops, 19(2), 246-251.

Yunianti, R., Sastrosumarjo, S., Sujiprihati, S., Surahman, M., & Hidayat, S. H. (2010). Kriteria seleksi untuk perakitan varietas cabai tahan Phytophthora capsici Leonian. Jurnal Agronomi Indonesia, 38(2), 122-129.

Downloads

Published

2021-05-28 — Updated on 2021-06-22