OPTIMASI PEMUPUKAN PADI GOGO SEBAGAI TANAMAN SELA TANAMAN KARET BELUM MENGHASILKAN

Authors

  • Sahuri Sahuri Balai Penelitian Sembawa Pusat Penelitian Karet
  • Iman Satra Nugraha Balai Penelitian Sembawa Pusat Penelitian Karet
  • Nurmansyah Nurmansyah Plant Production Department, College of Food and Agriculture King Saud University

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v1i1.610

Keywords:

agronomi

Abstract

Penanaman padi gogo di gawangan karet sebagai alternatif untuk meningkatkan produktivitas lahan dan pendapatan petani. Penelitian ini bertujuan mendapatkan paket pemupukan NPK padi gogo sebagai tanaman sela karet dan mengetahui pengaruh tumpangsari padi gogo terhadap pertumbuhan karet klon PB 340. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Sembawa dari bulan November 2016 sampai Maret 2017. Penelitian menggunakan rancangan petak terpisah, 3 ulangan. Petak utama adalah kombinasi pupuk P dan K, 4 perlakuan: 1) 0 kg P205/ha + 0 kg K20/ha, 2) 36 kg P205/ha + 0 kg K20/ha, 3) 0 kg P205/ha + 60 kg K20/ha, dan 4) 36 kg P205/ha + 60 kg K20/ha. Anak petak adalah pemberian pupuk N dengan 4 perlakuan: 1) 0, 45, 90, dan 135 kg N/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumpangsari padi gogo berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas lahan dan pertumbuhan karet. Kombinasi pupuk NPK yang optimal untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil padi gogo sebagai tanaman sela karet adalah (90 kg N/ha + 36 kg P205/ha + 60 kg K20/ha).

References

Alavan, A., Hayati, R., & Hayati, E. (2015). Pengaruh pemupukan terhadap pertumbuhan beberapa varietas padi gogo (Oryza sativa L.). Jurnal Floratek, 10, 61–68.

Ar-riza, I. D., Nazemi, & Alwi. (2001). Peranan Glifosat Dalam Pengendalian Gulma dan Suksesi Gulma pada Pertanaman Padi Intercrop dengan Tanman Karet di Lahan Kering Masam. In D. Suroto, E. Yunus, Purwanto, Wartoyo, & Supriyono (Eds.), Prosiding Konferensi Nasional XV (pp. 496–503). Surakarta.

Badan Pusat Statistik. (2015). Statistik Indonesia (Statistical Yearbook of Indonesia) 2015. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Gomez, K. A., & Gomes, A. A. (1995). Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. Jakarta: Universitas Indonesia.

Haris, B. A., Chozin, & Sopandie, D. (1999). Ecosystem characteristic of upland rice and rubber plants intercropping. Retrieved March 21, 2016, from http://agris.fao.org/agris-search/search.do?recordID=ID2001001384

Kasniari, D. N., & Supadma, A. A. N. (2007). Pengaruh pemberian beberapa dosis pupuk (N, P, K) dan jenis pupuk alternatif terhadap hasil tanaman padi (Oryza sativa L.) dan kadar N, P, K inceptisol selemadeg, tabanan. Jurnal Agritop, 26(4), 168–176.

Notohadiprawiro, T. (2006). Ultisol, fakta dan implikasi pertaniannya. Sumatera Utara: Pusat Penelitian Marihat.

Paiman, A., & Armando, Y. G. (2010). Potensi fisik dan kimia lahan marjinal untuk pengembangan pengusahaan tanaman melinjo dan karet di Provinsi Jambi. Jurnal Akta Agrosia, 13(1), 89–97.

Pirngadi, K., Toha, H. M., & Guswara, A. (2012). Pemupukan NPK pada padi gogo sebagai tanaman sela perkebunan karet muda. Jurnal Soilren, 2(3), 133–141.

Pirngadi, K., Toha, H. M., & Nuryanto, B. (2007). Pengaruh pemupukan N terhadap pertumbuhan dan hasil padi gogo dataran sedang. Sukamandi.

Prasetyo, B. H., & Suriadikarta, D. A. (2006). Karakteristik, potensi, dan teknologi Pengelolaan tanah ultisol untuk Pengembangan pertanian lahan Kering di indonesia. Jurnal Litbang Pertanian, 25(2), 39–47.

Putra, S. (2012). Pengaruh pupuk NPK tunggal, majemuk, dan pupuk daun terhadap peningkatan produksi padi gogo varietas situ patenggang. Jurnal Agritop, 2(1), 55–61.

Rodrigo, V. H. L., Silva, T. K., & Munasinghe. (2004). Improving the spatial arrangement of planting rubber (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) for long-term intercropping. Field Crops Research, 89(2), 327–335.

Rodrigo, V. H. L., Stirling, C. M., Silva, T. U. K., & Pathirana, P. D. (2005). The Growth and Yield of Rubber at Maturity is Improved by Intercropping with Banana During The Early Stage of Rubber Cultivation. Field Crops Research, 91(1), 23–33.

Sahuri, & Rosyid, M. (2015). Analisis Usahatani dan Optimasi Pemanfaatan Gawangan Karet Menggunakan Cabai Rawit Sebagai Tanaman Sela. Warta Perkaretan, 34(2), 77–88.

Santika, A. (2011). Teknik pengujian galur padi gogo terhadap keracunan aluminium di rumah kaca. Bul. Teknik Pertanian. Bulletin Teknik Pertanian, 16(2), 43–47.

Santika, A., & Sunaryo. (2008). Teknik pengujian galur padi gogo terhadap penyakit blas (Pyricularia grisea). Bulletin Teknik Pertanian, 13(1), 5–8.

Santoso, B. (2006). Pemberdayaan Lahan Podsolik Merah Kuning dengan Tanaman Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) di Kalimantan Selatan. Jurnal Perspektif, 5(1), 1–12.

Sasmita, P., Purwoko, B. S., Sujiprihati, S., Hanarida, I., & Chozin, M. A. (2006). Evaluasi pertumbuhan dan produksi padi gogo haploid ganda toleran naungan dalam sistem tumpangsari. Bulletin Agronomi, 34(2), 79–86.

Suwarno, H. M., Toha, & Ismail, B. P. (2004). Ketersediaan teknologi dan peluang pengembangan padi gogo. In Seminar IPTEK Pekan Padi Nasional-II. Sukamandi: Puslitbangtan Pangan.

Syahputra, E., Fauzi, & Razali. (2015). Karakteristik Sifat Kimia Sub Grup Tanah Ultisol di Beberapa Wilayah Sumatera Utara. Jurnal Agroteknologi, 4(1), 1796–1803.

Toha, H. M. (2005). Padi Gogo dan Pola Pengembangannya. (Setyono, Ed.). Balai Penelitian Tanaman Padi.

Wibawa, G., & Rosyid, M. (1995). Peningkatan produktivitas padi sebagai tanaman sela karet muda. Warta Perkaretan, 14(1), 40–46.

Wijaya, T. (2008). Kesesuaian Tanah dan Iklim Untuk Tanaman Karet. Warta Perkaretan, 27(2), 34–44.

Xianhai, Z., Mingdao, & Weifu. (2004). Improving Planting Pattern for Intercropping in The Whole Production Span Of Rubber Tree. Africa Journal of Biotechnology, 11(34), 8484–8490.

Zuraida, R. (2014). Usahatani padi gogo di sela tanaman karet pada lahan kering bukaan baru di Kalimantan Selatan (Kasus di Desa Kiram Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan). In Prosiding Seminar Nasional “Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi†(pp. 259–264). Banjarbaru.

Downloads

Published

2019-07-08

Issue

Section

Original Research Article