TEKNIK SEROLOGI UNTUK DETEKSI DINI PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH (Rigidoporus microporus) MENGGUNAKAN METODE DOTBLOT

Authors

  • Cici Indriani Dalimunthe Balai Penelitian Sungei Putih
  • Sri Wahyuni Balai Besar Karantina Belawan
  • Radite Tistama Balai Penelitian Sungei Putih

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v38i2.652

Keywords:

Hevea brasiliensis, Antibodi, antigen, JAP deteksi dini, dot-blot

Abstract

Teknik serologi dengan memanfaatkan antibodi di dalam serum dapat mendeteksi mikroorganisme tertentu. Hasil penelitian sebelumnya telah diperoleh antibodi yang dapat mengenali antigen JAP baik itu dari fruiting body maupun miselium. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh informasi stadium serangan JAP melalui deteksi dini pada daun dan tanah menggunakan antibodi JAP dan mendeteksi sebaran miselium JAP di dalam tanah areal perkebunan karet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian antibodi menggunakan metode dot-blot dapat mendeteksi adanya serangan JAP baik di daun maupun di akar tanaman karet. Secara visual reaksi antigen antibodi memberikan lingkaran warna coklat. Semakin gelap warna lingkaran membran berarti semakin tinggi tingkat reaksi antigen-antibodi. Pembacaan dengan perangkat lunak Corel Draw pada dot-blot antigen daun/tanah tanaman sehat memiliki nilai intensitas RGB lebih tinggi dibandingkan tanaman yang terinfeksi JAP. Semakin parah tanaman terserang JAP maka intensitas RGB semakin menurun. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan menjadi paket teknologi berupa kit yang dapat mendeteksi gejala serangan dini JAP pada tanaman karet. Kepraktisan atau kemudahan dalam mengidentifikasi merupakan salah satu syarat dalam mengembangkan teknologi ini untuk penerapan early warning system terhadap serangan JAP kedepannya

References

Baratawidjaja, K.G. (2006). Imunologi dasar. Edisi ke-7. Balai Penerbit FK UI,

Jakarta, 572 hlm

Dalimunthe, C.I., Tistama, R & Wahyuni, S. (2016). Pengembangan teknik serologi untuk deteksi dini penyakit jamur akar putih (Rigidoporus microporus) pada tanaman karet. Laporan akhir tahun InSinas.

Dalimunthe, C.I., Tistama, R & Wahyuni, S. (2017). Detection of White Root Disease (Rigidoporus Microporus) in Various Soil Types in the Rubber Plantations Based on The Serological Reaction. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 97 (1), 012043.

Fairuzah, Z., Dalimunthe, C.I., Karyudi, Suryaman, S & W.E. Widhayati. (2012). Efektivitas Endohevea dalam mengendalikan Penyakit Jamur Akar Putih pada Tanaman Karet. Pros. Konferensi Nasional Karet. Yogyakarta, 19-20 September 2012: 259-268.

Holifah, N. (2012). Pembuatan antibodi poliklonal protein sucrose transporter menggunakan antigen protein rekombinan SUT1 dari tanaman tebu (Saccharum officinarum L.). Skripsi. Universitas Jember.

Hutami, R. (2011). Pembentukan antibodi poliklonal matriks 1 virus influenza A H1N1 2009. Skripsi. Universitas Indonesia.

Rahayu, M.S., Lubis, L, & Oemry, S. (2017). Distribusi Peta Awal Serangan Penyakit Jamur Akar Putih (Rigidoporus microporus (Swartz: Fr)) pada Beberapa Perkebunan Karet Rakyat di Kabupaten Asahan. J. Agroekoteknologi FP USU 5(1). Januari 2017 (17): 131- 137

Setyawan, B, Pawirosoemardjo, S & Hadi, H. (2013). Trichoderma-based biofungicide “TRIKO COMBI†as a control method against white root disease on hevea rubber. Warta Perkaretan 2013. 32(2): 83 – 94.

Situmorang, A., Suryaningtyas, H & Pawirosoemardjo, S. (2007). Current status of White Root Disease (Rigidoporus microporus) and the disease control management in Rubber Plantation of Indonesia. Proceedings. International Workshop on White root Disease of Hevea rubber. Salatiga, 28th – 29th November. International Rubber Research Development Board: 27-33.

Sujatno & Pawirosoemardjo, S. (2001). Pengenalan dan Teknik Pengendalian Penyakit Jamur Akar Putih pada tanaman karet secara terpadu. Warta Pusat Penelitian Karet, 20 (1-3): 64-75.

Wilson, K., & Walker, J. (2000). Principles and Techniques of Practical Biochemistry. Edisi ke-7.United Kingdom. Cambridge University.

Downloads

Published

2020-07-10

Issue

Section

Original Research Article