FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN TANAMAN KARET DI PERKEBUNAN RAKYAT: STUDI KASUS DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN, SUMATERA SELATAN

Authors

  • Aprizal Alamsyah
  • Sahuri Sahuri
  • Iman Satra Nugraha
  • Lina Fatayati Syarifa

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v43i2.1002

Keywords:

perkebunan rakyat, pertumbuhan tanaman karet, tanaman karet, umur petani, tingkat pendidikan petani

Abstract

Karet adalah salah satu komoditas perkebunan penting di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Namun, pertumbuhan tanaman karet di perkebunan rakyat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman karet di perkebunan rakyat di kabupaten tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara menggunakan kuesioner yang melibatkan 100 sampel yang diambil secara acak sederhana. Kabupaten Musi Banyuasin dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan salah satu daerah penghasil karet utama di Sumatera Selatan, dengan potensi besar dalam sektor perkebunan karet. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena pertumbuhan tanaman karet dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kebersihan kebun, usia petani, dan tingkat pendidikan petani. Dengan memahami pengaruh faktor-faktor ini, diharapkan dapat dilakukan upaya perbaikan yang efektif untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil karet, sehingga mendukung pengembangan ekonomi lokal dan kesejahteraan petani. Analisis data dilakukan dengan teknik korelasi dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebersihan kebun, usia petani, dan tingkat pendidikan petani masing-masing menyumbang 59%, 33%, dan 8% terhadap pertumbuhan tanaman karet. Secara khusus, kebersihan kebun berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan tanaman karet dibandingkan dengan usia dan tingkat pendidikan petani.

References

Alamsyah, A.., Kolopaking, M, L dan Lubis, D, P. (2023). Pengembangan lembaga unit pengolahan dan pemasaran bahan olah karet di sumatra selatan. Jurnal Penelitian Karet. 41, 2 (Dec. 2023), 169–180. DOI: https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v41i2.883.

Acquaah, G. (2005). Principles of Crop Production. Theory, Technique, and Technology. Pearson, Prentice Hall, New Jersey.

Boerhendhy, I. (2011). Perkembangan penggunaan bibit karet unggul di Sumatera Selatan. Warta Perkaretan, 30(2), 95–103.

Boerhendhy, I. dan Amypalupy, K. (2011). Optimalisasi produktivitas karet melalui penggunaan bahan tanam, pemeliharaan, sistem eksploitasi dan peremajaan tanaman. Jurnal Litbang Pertanian, 30(1), pp. 23–30.

Cahyati, N. (2018). Pengaruh ekstrak alangalang (Imperata cylindrica L.) terhadap pertumbuhan tanaman gulma Ageratum conyzoides L. Universitas Islam Negeri Raden Intan.

Dewan Karet Indonesia. (2023). Laporan Data Industri Karet Hulu dan Hilir Tahun 2022. Jakarta: Dewan Karet Indonesia.

Direktorat Jenderal Perkebunan. (2021). "Statistik Perkebunan Unggulan Nasional 2020-2022." Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian.

Direktorat Jenderal Perkebunan. (2022). Statistik Perkebunan Unggulan Nasional 2021-2023. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian.

Hadi, H. (2010). Meningkatkan produktivitas berbasis mutu fisiologis bahan tanam. Majalah Hevea, 2(2), 42–44.

Hafsah, F. M., Violetta, dan C, P. (2014). Analisis Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan Petani Karet Perkebunan Plasma Desa Sungai Hijau Kecamatan Pangkalan Banteng Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah. Institut Pertanian Bogor.

Hastuti, N.Y., Sembodo, D.R.J. dan Evizal, R. (2014). Efikasi Herbisida Amonium Glufosinatt Gulma Umum Pada Perkebunan Karet yang Menghasilkan [Hevea Brasiliensis (Muell.) Arg]. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 15(1), pp. 41–47.

Herlinawati, A., dan Kuswanhadi. (2012). "Beberapa Aspek Penting Pada Penyadan Panel Atas Tanaman Karet." Warta Perkaretan, 31(2), 66-74.

Hidayatullah, R., dan Hidayat, L. (2018). Efektivitas program peningkatan pendapatan dalam implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR) di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan (Studi Kasus Program Income Generating Activity (IGA) budidaya ikan toman di PT Subur Agro Makmur). Jurnal Adhum, 8(2).

Nugraha, I.S., Alamsyah, A., Agustina, D.S. and Syarifa, L.F. 2016. Faktor-faktor penentu yang mempengaruhi petani menanam tanaman sela diantara karet di sumatera selatan. Jurnal Penelitian Karet. 34, 1 (Jul. 2016), 77–88. DOI: https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v34i1.217.

Pasaribu, M. H. (2017). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Karet di Desa Hasang Kabupaten Labuhan Batu Utara Sumatera Utara. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Prayogo, D. (2013). Evaluasi program Corporate Social Responsibility dan Community Development pada industri tambang dan migas. Makara Human Behavior Studies in Asia, 15(1), 43-58.

Rodrigo, V.H.L., Silva, T.K., dan Munasinghe. (2004). Improving the spatial arrangement of planting rubber (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) for long-term intercropping. Field Crops Research, 89(2), 327–335.

Rosyid, M.J. (2007). Pengaruh tanaman sela terhadap pertumbuhan karet pada areal peremajaan partisipatif di Kabupaten Sarolangun, Jambi. Jurnal Penelitian Karet, 25(2), 25-36.

Sagala, A., Suhendry, I., dan Azwar, R. (1997). Produktivitas perkebunan karet dalam hubungannya dengan jenis klon dan agroklimat. Prosiding Apresiasi Teknologi Peningkatan Produktivitas Lahan Perkebunan Karet, 179–192.

Sahuri, S. (2023). Improved the growth and yield of rubber at mature period throught Iles-Iles (Amorphophallus muelleri Blume) intercropping. Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi, 16(2), 75-82. doi:https://doi.org/10.21107/agrovigor.v16i2.10603.

Saptabina Usatani Karet Rakyat. (2012). Jakarta: Balai Penelitian Sembawa.

Setyawan Eko, Subantoro, Rossi. (2016). Analisis Peramalan (Forecasting) Produksi Karet (Hevea Brasiliensis) Di Pt Perkebunan Nusantara IX Kebun Sukamangli Kabupaten Kendal. VOL. 12. NO.1. 2016. HAL. 35-44.

Siburian, O. (2012). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor karet alam Indonesia ke Singapura tahun 1980-2010. Jurnal Analisis Pengembangan Ekonomi, 1(2), 1–6.

Setiawan, A., Wahyuningsih, dan Nurjayanti. (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani karet (Studi Kasus di Desa Getas Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal). Mediagro, 10(2), 69–80.

Sudjarmoko, B., Listyuati, D., dan Hasibuan, M. (2013). Analisis faktor penentu adopsi benih unggul karet. Buletin Risri, 4(2), 117–128.

Supriadi, M. (2009). Implementasi model peremajaan partisipatif dalam program revitalisasi perkebunan karet. Warta Perkaretan. 28(1), 76 – 86.

Supriadi, M., Hadi, H., dan Nancy, C. (2008). Penyiapan benih unggul dan pengembangan kelembagaan untuk mendukung revitalisasi perkebunan karet." Warta Perkaretan. 27(1), 58 – 73.

Supriadi, M. (2008a). Revitalisasi perkebunan karet rakyat: Implementasi model peremajaan partisipatif. Warta Perkaretan. 27(2), 54 – 68

Syarifa, L. F., Agustina, D. S., Alamsyah, A., dan Nugraha, I. S. (2017). Dampak Pola Peremajaan Partisipatif Terhadap Perkembangan Perkebunan Karet Rakyat Di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Karet, 1(1), 71–82. https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v1i1.283

Wibawa, G., & Rosyid, M.J. (1995). Peningkatan produktivitas padi sebagai tanaman sela karet. Warta Perkaretan, 14(1), 40-46.

Xianhai, Z., C. Mingdao, & L. Weifu. (2012). Improving planting pattern for intercropping in the whole production span of rubber tree. African Journal of Biotechnology. 11(34), 8484-8490.

Zainol, E., A.W. Mahmud, & M.N. Sudin. (1993). Effects of intercropping systems on surface processes in an acid ultisol 2. Changes in soil chemical properties and their influence on crop performance. J. nat. Rubb. Res, 8(2), 124-136.

Zaini, A., et al. (2017). Pengembangan karet (studi kasus di Kutai Timur)."Edited by Kiswanto. Samarinda: Mulawarman University Press.

Downloads

Published

2024-12-23

How to Cite

Alamsyah, A., Sahuri, S., Nugraha, I. S., & Syarifa, L. F. (2024). FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN TANAMAN KARET DI PERKEBUNAN RAKYAT: STUDI KASUS DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN, SUMATERA SELATAN. Warta Perkaretan, 43(2), 95–106. https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v43i2.1002

Issue

Section

Original Research Article