KEUNGGULAN KLON KARET IRR 220 dan IRR 230

Authors

  • Sekar Woelan Jl. Salak No. 1 Bogor, Pusat Penelitian Karet

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v35i2.238

Keywords:

Hevea brasiliensis, benih bina, klon IRR 220, IRR 230

Abstract

Klon IRR 220 dan IRR 230 merupakan hasil persilangan tahun 1985 s.d 1990. Berasal dari 37.525 persilangan dan menghasilkan sebanyak 657 tanaman F1 (genotipe baru). Pengujian dilakukan dibeberapa agroekosistem di Sumatera Utara dan Balai Penelitian Sembawa.  Klon IRR 220 dan IRR 230 tumbuh jagur dan dapat disadap umur  4 tahun.  Ketahanan terhadap penyakit daun (Corynespora, Colletotrichum) dan bidang sadap (KAS) dikelompokkan kedalam kelompok resisten. Potensi produksi lateks IRR 220 yaitu 115% diatas PB 260, respon terhadap stimulan sedang dan pada kelompok klon metabolisme tinggi.  Sedangkan untuk IRR 230  potensi produksi sama dengan PB 260,  respon stimulan ± 122% dan klon metabolisme sedang.  Potensi produksi kayu yang dihasilkan klon IRR 220 sebesar 0,61 m3/ph dan total volume kayu 0,89 m3/ph dan IRR 230 yaitu 0,76 m3/ph dengan total volume kayu 1,17 m3/ph pada umur 20 tahun. Tebal kulit klon IRR 220 cukup tebal pada kulit murni maupun kulit pulihan, disamping jumlah pembuluh pada kulit murni lebih banyak dibanding klon pembanding PB 260.  Sedangkan tebal kulit murni klon IRR  230 sama dengan klon PB 260, jumlah pembuluh pada kulit murni juga tidak jauh berbeda dibanding klon pembanding PB 260.  Ketahanan penyakit daun  (Corynespora, Colletotrichum) dan bidang sadap (KAS) kedua klon tsb diatas pada kelompok resisten.  Batang tegak, lurus dan halus permukaannya.  Keunggulan IRR 220 dan IRR 230 sebagai klon lateks-kayu dan adaptabilitasnya pada daerah dengan curah hujan tinggi (basah) sampai rendah (kering). Klon tersebut telah mendapatkan Hak Perlindungan Varietas Tanaman dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Dan Perizinan Pertanian dan SK Pelepasan Varietas Unggul dari Menteri Pertanian, masing-masing Sertifikat Nomor : 00302/PPVT/T/2014 ; SK Nomor : 77/Kpts/KB.020/1/2016 (IRR 220) dan Sertifikat Nomor 00303/PPVT/T/2014 ; SK Nomor : 74/Kpts/KB.020/1/2016 (IRR 230) No. 00 302 / PPVT / T / 2014

References

Aidi- Daslin, R. Azwar dan S. Ginting. (1995). Keragaan beberapa klon karet intoduksi di kebun pengujian dan tanaman komersial, Pros. Lok. Nas. Pemuliaan Tanaman Karet 1995. Pusat Penelitian Karet . APPI. 101 – 112 hal.

Aidi-Daslin. (2009). Pengujian lanjutan potensi keunggulan klon karet harapan IRR seri 100. Laporan Hasil Penelitian. Balai Penelitian Sungei Putih, Medan

Anas, A., M. Manurung, R., Azwar, dan S. Woelan. (1999). Karakterisasi mutu lateks dan sifat karet klon harapan. Laporan Hasil Penelitian. 12 Hal.

Azwar, R. and Aidi-Daslin. (1993). Performance of 1974 mulitilatera exchange clones at

various location in Indonesia. Indon. J. Crop. Sci. 8 (1): 11 – 22.

Azwar R., S. Woelan, Aidi-Daslin dan I. Suhendry. (1998). Klon harapan seri IRR (Promising IRR series clones). Pros. Lok. Nasional Pemuliaan Karet dan Diskusi Nasional Prospek Karet Alam Abad 21. Pusat Penelitian Karet. APPI. Hal 125 – 137.

Azwar R. dan I. Suhendry. (1998). Kemajuan pemuliaan karet dan dampaknya terhadap pada peningkatan produktivitas. Pros. Lok. Nasional Pemuliaan Karet dan Diskusi Nasional Prospek Karet Alam Abad 21. Pusat Penelitian Karet. APPI. Hal 51 - 64.

Chin, P. S. and T. C. Khoo. (1977). Rubber wood an under exploited Resource. PLRS. Bull. Rubb. Res. Inst, Malaysia; 49; 54 – 60.

Do, K. T and A.N. Ngia. (1996). Effects of tapping and intensive stimulation on yield, dryness incidence, and some physiological latex parameter of clone RRIM 600. J. Nat. Rubb Res. 11 (3) : 18 - 25.

Francis, T. R. dan L. W. Kenneberg. (1978). Yield stability studies in short-season maize. 1. A descriptive method for grouping genotipys. Can. J. Plant. Sci. 58 : 1029 -1034.

Oktavia, F. dan M. Lasminingsih. (2010). Pengaruh kondisi daun tanaman karet terhadap keragaman hasil sadap beberapa klon seri IRR. Jurnal Penelitian Karet. 28 (2) : 32 – 40.

Pawirosoemardjo, S., Sujatno, dan Suwarto. (2000). Studi perkembangan ras patogen dan reistensi klon anjuran generasi IV dalam rangka pengendalian penyakit gugur daun Corynespora dan Colletotrichum. Lap. Tengah Tahun PAATP. Pusat Penelitian Karet. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Depatemen Pertanian, 31 Hal.

Permadi, G. 2010. Kayu karet untuk industri: Terbuka lebar. Hevea. No.2.Vol II Desember. Hal. 18 – 20.

Siregar, T. H. S. 2001. Tanggap produksi dan karakter fisiologi lateks terhadap sistem eksploitasi pada beberapa klon karet IRR seri 100. Tesis Program Pasca Sarjana. IPB. 60 Hal.

Syukur, M., S. Sujiprihati dan R. Yunianti. 2015. Teknik pemuliaan tanaman. Penebar Swadaya. Hal 185 – 211.

Woelan, S. dan R. Azwar. (1992). Kemajuan persilangan dan seleksi tanaman karet Hevea brasiliensis Muell. Arg. (The development of artificial cossing and selection in Hevea brasiliensis Muell. Arg). Pros. Lok. Nas. Pemuliaan Tanaman Karet. Medan 7 – 9 Desember 1992.

Woelan, S., Aidi-Daslin, R. Azwar, dan I. Suhendry. (2001). Keragaan klon karet unggul harapan IRR seri 100. Pros. Lok. Nas. Pemuliaan Karet. Pusat Penelitian Karet. LRPI 173 - 187.

Woelan, S., Aidi-Daslin, I. Suhendry, dan M. Lasminingsih. (2005). Evaluasi keragaan klon karet IRR seri 100 dan 200. Pros. Lok. Nas. Pemuliaan Karet. Balai Penelitian Sungei Putih. Pusat Penelitian Karet. Hal. 38 - 61.

Woelan, S., Aidi-Daslin, dan I. Suhendry. (2006). Potensi keunggulan klon karet generasi-IV seri IRR. Pros.Lok. Nas. Budidaya Tanaman Karet 2006. Balai Penelitian Sungei Putih. Pusat Penelitian Karet. Hal. 33 - 52.

Woelan, S. dan Sayurandi. (2008). Analisis sidik lintas komponen hasil lateks-kayu dan seleksi genotipe hasil persilangan di pengujian tanaman semaian. Jurnal Penelitian Karet. 98 – 113.

Woelan, S., Aidi-Daslin, M. Lasminingsih dan I. Suhendry. (2009). Evaluasi Keragaan Klon Karet IRR seri 200 dan 300 pada tahap pengujian. Pros. Lok. Nas. Pemuliaan Tanaman Karet. Pusat Penelitian Karet. Hal 84 – 106.

Woelan, S., Sayurandi dan S. A. Pasaribu. 2013. Karakter fisiologi, anatomi, pertumbuhan dan hasil lateks klon IRR seri 300. Jurnal Penelitian Karet. Hal. 1 - 12.

Downloads

Published

2016-12-07

How to Cite

Woelan, S. (2016). KEUNGGULAN KLON KARET IRR 220 dan IRR 230. Warta Perkaretan, 35(2), 89–106. https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v35i2.238