ANALISIS USAHATANI DAN OPTIMALISASI PEMANFAATAN GAWANGAN KARET MENGGUNAKAN CABAI RAWIT SEBAGAI TANAMAN SELA
DOI:
https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v34i2.250Keywords:
Capsicum frutescens, tanaman sela, produktivitas lahan, karetAbstract
Usahatani cabai rawit (Capsicum frutescens Linn.) sebagai tanaman sela karet muda berpengaruh terhadap keragaan pertumbuhan lilit batang tanaman karet, meningkatkan produktivitas lahan, dan meningkatkan pendapatan petani. Pengkajian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Sembawa, Desa Sembawa, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan dan pada musim hujan (MH) tahun 2013 di lahan kering dataran rendah. Tujuan pengkajian adalah untuk meningkatkan produksi cabai rawit dengan penerapan teknologi tumpang sari cabai rawit + karet, mengetahui pengaruhnya terhadap tanaman karet dan mengetahui peningkatan pendapatan petani. Hasil pengkajian menunjukkan pertumbuhan tanaman karet tidak mengalami kelambatan dan tumbuh lebih dari kondisi normal karena adanya tanaman sela cabai rawit. Produksi buah segar cabai rawit sebagai tanaman sela karet adalah 6.750 kg/ha. Usahatani cabai rawit sebagai tanaman sela karet pada saat harga rendah masih menguntungkan dengan R/C ratio 1,50 dan B/C ratio 0,50, sedangkan pada saat harga tinggi sangat menguntungkan dengan R/C ratio 4,29 dan B/C ratio 3,29. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi pola tanam cabai sebagai tanaman sela karet secara ekonomis menguntungkan dan layak untuk dikembangkan pada areal perkebunan karet baik perkebunan karet besar maupun perkebunan karet rakyat.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2016 Warta Perkaretan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Submission of a original research or review articles in Warta Perkaretan implies that the submitted  manuscript has not been published in any scientific journal (except being part of the abstract, thesis, or report). The submitted manuscript also is not under consideration for publication elsewhere. All co-authors involve in the publication of the manuscript should give their approval. Once, the manuscript is accepted and then published in Warta Perkaretan, the Author(s) keep hold the copyright and retain publishing right without restrictions. Author(s) and Warta Perkaretan users are allowed to multiply the published manuscript as long as not for commercial purposes. The journal users are also permissible to share the published manuscript with an acknowledgement to the Author(s). The Editorial Boards suggest that the Authors should manage patent before publishing their new inventions.