PERBANYAKAN TANAMAN KACANGAN PENUTUP TANAH Mucuna bracteata MELALUI BENIH, STEK BATANG DAN PENYUSUAN
DOI:
https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v31i1.263Keywords:
Hevea brasiliensis, Mucuna bracteata, perbanyakan, stek, benih, penyusuan.Abstract
Di perkebunan karet, sejak sepuluh tahun terakhir ini dikembangkan kacangan penutup tanah (LCC) Mucuna bracteata. Dibandingkan dengan LCC konvensional, Mucuna bracteata mempunyai keunggulan antara lain : laju pertumbuhan cepat, produksi biomassa tinggi, tahan terhadap naungan, tidak disukai ternak, toleran terhadap serangan hama dan penyakit, dapat berkompetisi dengan gulma dan pengendali erosi tanah secara baik
Kendala yang dihadapi para pekebun dalam mengembangkan M. bracteata adalah terbatasnya ketersediaan benih karena harus diimport dan harga benih cukup mahal. Pertanyaan yang sering disampaikan oleh para pekebun adalah bagaimana teknik memperbanyak tanaman M. bracteata, sehingga memberikan keberhasilan hidup yang tinggi. Di dalam tulisan ini diuraikan secara lengkap pembiakan M. bracteata  dengan cara stek batang, cara penyusuan serta dengan benih. Biaya untuk membuat satu bibit polibeg M. bracteata dengan ketiga cara tersebut diatas adalah hampir sebanding yakni Rp 574,- (dengan biji), Rp 582,- (dengan stek) dan Rp 533,- (melalui penyusuan). Dengan asumsi bahwa keberhasilan stek dan penyusuan adalah sama yaitu masing-masing 60%, maka jumlah tanaman polibeg yang dihasilkan dengan cara stek adalah mencapai 90.000 polibeg/ha sementara dengan cara penyusuan hanya 12.000 polibeg. Untuk penanaman baru, per hektar tanaman di lapangan dibutuhkan sebanyak 600 polibeg M. bracteata (termasuk bahan penyisip 10%). Dengan asumsi daya kecambah sekitar 63%, maka satu kilogram benih M. bracteata dapat memenuhi 7 ha tanaman karet di lapangan.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2016 Warta Perkaretan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Submission of a original research or review articles in Warta Perkaretan implies that the submitted  manuscript has not been published in any scientific journal (except being part of the abstract, thesis, or report). The submitted manuscript also is not under consideration for publication elsewhere. All co-authors involve in the publication of the manuscript should give their approval. Once, the manuscript is accepted and then published in Warta Perkaretan, the Author(s) keep hold the copyright and retain publishing right without restrictions. Author(s) and Warta Perkaretan users are allowed to multiply the published manuscript as long as not for commercial purposes. The journal users are also permissible to share the published manuscript with an acknowledgement to the Author(s). The Editorial Boards suggest that the Authors should manage patent before publishing their new inventions.