JUVENILITAS SUMBER MATA OKULASI DAN PENGELOLAAN KEBUN ENTRES

Authors

  • Nurhawaty Siagian

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v31i2.267

Keywords:

Hevea brasiliensis, bibit klonal, juvenilitas, kebun entres.

Abstract

Target produktivitas tanaman karet nasional pada tahun 2025 adalah 1200-1500 kg karet kering/ha/tahun.  Target tersebut hanya akan tercapai jika 85% dari total areal  karet di Indonesia telah menggunakan klon unggul terbaru dengan kualitas bahan tanam (batang atas dan batang bawah yang prima).  Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kebun entres untuk memperoleh bahan tanam karet yang prima adalah:  1) kebun entres menggunakan bahan tanam okulasi yang batang bawahnya masih muda dan batang atasnya sesuai klon anjuran; 2) kebun entres dapat dipertahankan maksimal sampai umur 10 tahun, baru kemudian dilakukan peremajaan. Umur kebun entres yang paling ideal adalah ≤ 5 tahun; 3) pemangkasan terhadap kebun entres yang belum dimanfaatkan kayu okulasinya harus selalu dilakukan setiap tahun; 4) cabang entres yang baik digunakan sebagai sumber mata okulasi adalah cabang primer dan sekunder yang diambil dari kebun entres;5) pada okulasi batang bawah berumur 6-12 bulan, jenis mata okulasi yang dianjurkan adalah mata daun (mata prima); 6) pemurnian klon di kebun entres harus tetap dilakukan maksimal setiap 3 tahun dan 7) kebun entres dipelihara sesuai anjuran.

Downloads

Published

2012-07-02

How to Cite

Siagian, N. (2012). JUVENILITAS SUMBER MATA OKULASI DAN PENGELOLAAN KEBUN ENTRES. Warta Perkaretan, 31(2), 57–65. https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v31i2.267