PERKEMBANGAN EKOSISTEM DAN POTENSI KARET UNTUK REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG BATUBARA

Authors

  • Junaidi Junaidi Sungei Putih Research Center, Indonesian Rubber Research Institute http://orcid.org/0000-0002-9450-372X
  • Atminingsih Atminingsih Sungei Putih Research Center, Indonesian Rubber Research Institute
  • Radite Tistama Sungei Putih Research Center, Indonesian Rubber Research Institute

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v36i2.397

Keywords:

tambang batubara, reklamasi, revegetasi, ekosistem, suksesi

Abstract

Kegiatan pertambangan batubara terbuka menimbulkan degradasi lahan yang berat dan merubah komposisi ekosistem. Artikel ini merangkum beberapa studi mengenai perkembangan ekosistem dan upaya revegetasi lahan bekas tambang batubata di kawasan Asia. Reklamasi biologis dalam jangka pendek bermanfaat untuk mengurangi erosi, dan dalam jangka panjang berguna mengembalikan keseimbangan ekologis antara lahan bekas tambang dan wilayah sekitarnya. Jenis rumput-rumputan umumnya mendominasi tahap awal suksesi kemudian akan digantikan oleh jenis tumbuhan semak dan pohon pada tahap akhir suksesi. Bebebapa family dominan ditemukan di lokasi bekas tambang batubara antara lain: Apocynaceae, Fabaceae, Moraceae, Poaceae, Euphorbiaceae, Asteraceae dan Lamiaceae. Tumbuhan asli daerah setempat dapat digunakan untuk mempercepat proses perkembangan ekosistem dan memfasilitasi suksesi tanaman secara alami. Perkembangan ekosistem dipengaruhi jenis tanah, iklim, dan spesies indigenous sekitar yang beragam. Studi mengenai perkembangan ekosistem di wilayah yang memiliki karakteristik spesifik diperlukan untuk meningkatkan keberhasilan reklamasi. Karet memiliki potensi untuk revegetasi lahan bekas tambang batubara, melalui proses perbaikan ekosistem tanah untuk membentuk lingkungan tumbuh yang mendukung pertumbuhan tanaman karet. 

Downloads

Published

2017-12-21

How to Cite

Junaidi, J., Atminingsih, A., & Tistama, R. (2017). PERKEMBANGAN EKOSISTEM DAN POTENSI KARET UNTUK REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG BATUBARA. Warta Perkaretan, 36(2), 113–130. https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v36i2.397