PEMANFAATAN SKRAP KARET ALAM UNTUK PRODUKSI BROWN CREPE (BRCR) MENGGUNAKAN PENGERING SURYA DAN PENGERING SEMI TERBUKA

Authors

  • Afrizal Vachlepi, M.T Sembawa Research Center, Indonesian Rubber Research Institute

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v39i2.675

Keywords:

brown crepe, skrap, pengering surya

Abstract

Skrap adalah koagulum yang berasal dari lateks pada saat penyadapandan menggumpal secara alami pada bidang sadap pohon karet, hingga saat ini masih belum dimanfaatkan secara optimal. Pada penelitian ini skrap dicoba dijadikan brown crepe (BRCR) dengan menggunakan mesin giling kreper, dilanjut dikeringkan dengan menggunakan pengering surya. Perlakuan terdiri atas jenis bahan olah karet (skrap dan lum mangkok) dan metode pengeringan (ruangan semi terbuka dan ruangan pengering matahari). Parameter yang diamati terdiri atas lama pengeringan, penentuan mutu secara visual dan penentuan mutu teknis (plastisitas awal/Po, indeks ketahanan plastisitas/PRI, viskositas Mooney dan kadar abu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa skrap dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan BRCR, baik menggunakan ruangan semi terbuka maupun ruangan pengering surya. Pengeringan menggunakan ruangan pengering surya lebih cepat dibandingkan ruangan semi terbuka. Produk BRCR yang diolah dari skrap hanya memenuhi persyaratan jenis mutu BRCR 3X. Produk BRCR dari skrap mempunyai nilai plastisitas dan viskositas yang lebih rendah dibandingkan BRCR dari lum mangkok, tetapi mempunyai kadar abu yang lebih tinggi.

Author Biography

Afrizal Vachlepi, M.T, Sembawa Research Center, Indonesian Rubber Research Institute

IPI-ID : 558020

References

Achmadi, S.S., Cifriadi, A., dan Hidayah, M.N. (2015). Redistilat asap cair dari cangkang kelapa sawit dan aplikasinya sebagai koagulan karet alam. Jurnal Penelitian Karet, 33(2),–192.

Badan Pusat Statistik. (2019). Statistik Karet Indonesia 2018. Badan Pusat Statistik Indonesia, 23-25.

Badan Standardisasi Nasional. (2000). Standar Nasional Indonesia (SNI) 06-1903-2000 tentang Standard Indonesia Rubber (SIR). 1–2.

Dangphonthong, D., Ruenruangrit, P., and Pinate, W. (2017). Potential increasing of rubber sheet production with fungus displacement by solar tunner dryer by integrating a biomass gasifier as an assiting heat source. Journal of Physics : Conference Series 901, 1-4.

Ekphon, A., Ninchuewong, T., Tirawanichakul, S., and Tirawanichakul, Y. (2013). Drying model, shrinkage and energy consumption evaluation of air dried sheet rubber drying system for small enterprise. Advanced Materials Research, 622-623, 1135–1139, https://doi.org/10.4028/www.

scientific.net/AMR.622-623.1135.

George, P.J., and Jacob, C.K. (2000). Natural rubber : agromanagement and crop processing. India : Rubber Research Institute of India. 378-379.

Intapun, J., Sainte-Beuve, J., Bonfils, F., Tanrattanakul, V., Dubreucq, E., and Vaysse, L. (2009.) Characterisation of natural rubber cup coagula maturation conditions and consequences on dry rubber properties. Journal of Rubber Research, 12 (4), 171–184.

Iswari, K. (2016). Adopsi dan dampak penerapan standard operationg procedure pascapanen karet rakyat di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar, 3 (1), 21-28.

Kim, I.S., Lee, B.W., Sohn, K.S., Yoon, J., and Lee, J.H. (2016). Characterization of the UV oxidation of raw natural rubber thin film using image and FTIR analysis. Elastomers and Composites Journal, 51 (1), 1-9.

Maspanger, D. R., Agus,. L.A, dan Sinurat, M. (1999). Potensi briket dan batubara mentah sebagai bahan bakar alternatif untuk pengeringan karet. Warta Perkaretan, 18 (1-3), 2-3.

Ng, M. X, Tham, T.C., Ong, S.P., and Law, C.L. (2015). Drying kinetics of technical specified rubber. Journal of Information Processing in Agriculture, 2, 64-71. http://dx.doi.org/10.1016/j.inpa.2015.05.001.

Ramadhan, N., Soeparman, S., dan Widodo, A. (2017). Analisis perpindahan panas pada kolektor pemanas air tenaga surya dengan turbulence enhancer. Jurnal Rekayasa Mesin, 8 (1), 15-22.

Rubber Manufacturers Association. (1979). International standard of quality and packing for natural rubber grades “The Green Bookâ€. The Rubber Manufacturers Association, Inc : Washington, USA. 7-8.

Solichin, M dan Anwar, A. (2003). Pengaruh penggumpalan lateks, perendaman dan penyemprotan bokar dengan asap cair terhadap bau bokar, sifat teknis, dan sifat fisik vulkanisat. Jurnal Penelitian Karet, 21 (1-3), 45-61.

Tham, T. C., Hii, C. L., Ong, S. P., Chin, N. L., Abdullah, L. C., and Law, C. L. (2014). Technical review on crumb rubber drying process and the potential of advanced drying technique. Agriculture and Agricultural Science Procedia, 2, 26–32.

Vachlepi, A., Nugraha, I.S., dan Alamsyah, A. (2016). Mutu bokar dari kebun petani di areal operasional tambang Kabupaten Musi Banyuasin. Jurnal Standardisasi, 18 (2), 83-90.

Wiyanto dan Kusnadi, N. (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas karet perkebunan rakyat : kasus perkebunan rakyat di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Jurnal Agribisnis Indonesia, 1 (1), 39-58.

Zheleva, D. (2013). An attempt for correlation between Mooney viscosity and rheological properties of filled rubber compounds. Journal of Chemical Technology and Mettalurgy, 38 (3), 241-246.

Downloads

Published

2020-06-04

Issue

Section

Original Research Article