KERAGAAN DAN PENDUGAAN AKSI GEN KARAKTER KUANTITATIF POPULASI TANAMAN F1 HASIL PERSILANGAN KLON KARET RRIM 600 X IRR 42
DOI:
https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v40i1.746Keywords:
Hevea brasiliensis, genotipe karet, karakter kuantitatif, heterosis, aksi genAbstract
 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaan tanaman dan pendugaan aksi gen pada karakter kuantitatif dari beberapa genotipe hasil persilangan klon
RRIM 600 X IRR 42. Sebanyak 17 genotipe dan dua tetua persilangan ditanam pada tahun
2004 di pengujian Seedling Evaluation Trial (SET), Balai Penelitian Sungei Putih yang
terletak di Kabupaten Deli Serdang. Karakter kuantitatif yang diamati pada penelitian ini
adalah lilit batang, tinggi tanaman, jumlah cabang primer, tinggi cabang primer, tebal
kulit, jumlah pembuluh lateks, diameter pembuluh lateks, dan hasil lateks. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa delapan karakter yang diamati memiliki koefisien
keragaman fenotipe berkisar antara 20,25–85,59%. Berdasarkan nilai heterosis
menunjukkan bahwa genotipe G26 memiliki heterosis bernilai positif pada karakter lilit
batang, tebal kulit, jumlah pembuluh lateks, diameter pembuluh lateks, dan hasil lateks.
Genotipe tersebut potensial dikembangkan sebagai genotipe penghasil lateks-kayu. Berdasarkan pendugaan aksi gen menunjukkan bahwa lima karakter kuantitatif
dipengaruhi oleh gen aditif dan epistatis komplementer yaitu karakter lilit batang,
jumlah cabang primer, tebal kulit, jumlah pembuluh lateks, dan hasil lateks, sedangkan
tiga karakter dipengaruhi oleh gen aditif dan epistasis duplikat yaitu tinggi tanaman, tinggi
cabang primer, dan diameter pembuluh lateks.Â
References
Adi, E. B. M., & Indrayani, S. (2019). Pola segregasi enam karakter kuantitatif pada generasi F2 persilangan padi lokal batu bara dan dampak. Paper dipresentasikan di Seminar Nasional Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan IX tanggal 19- 20 November 2019. Purwokerto. p 29 – 36.
Agustiani, N., Sujinah, Bayu, P., Wibowo, & S a t o t o . ( 2 0 1 9 ) . H e t e r o s i s d a n heterobeltiosis hasil gabah serta korelasinya terhadap pertumbuhan padi hibrida. Jurnal Budidaya Tanaman, 15(2), 92-100.
Darojat, R. & Sayurandi. 2018. Status klonklon karet seri IRR hasil kegiatan pemuliaan Indonesia dan adopsinya di perkebunan karet Indonesia. Jurnal Perspektif, 17(2), 101- 116.
Daryanto, A., Syukur, M., Maharijaya, A., & Hidayat, P. (2017). Pewarisan sifat ketahanan cabai terhadap infestasi Aphis gossypii Glover (Hemiptera: Aphididae). Journal Hort. Indonesia, 8(1), 39-47.
Daslin, A., Sayurandi, & Pasaribu, S.A. (2012). Potensi keunggulan klon karet harapan IRR seri 200 dari hasil seleksi pohon induk. Jurnal Penelitian Karet, 30(1), 1-10.
Daslin, A. 2005. Kemajuan pemuliaan dan seleksi dalam menghasilkan kultivar karet unggul. Paper dipresentasikan di Lokakarya Nasional Pemuliaan Tanaman Karet. Pusat Penelitian Karet. Medan. p 26-37.
Gomez, J. B., Narayanan, R., & Chen, K. T. (1972). Some structural factors affecting the productivity of Hevea brasiliensis Muell Arg. Journal Rubber Research Institute Malaysia, 23(3), 193-203.
Goncalves, P. S., Cardinal, A. B. B., da Costa, R. B., Bortoletto, N., & Gouvea, L. R. L. (2005). Genetic variability and selection for laticiferous system characters in Hevea brasiliensis. Genetic and Molecular Biology, 28(3), 414-422.
Jambormias, E. (2014). Analisis genetik dan segregasi transgresif berbasis informasi kekerabatan untuk potensi hasil dan panen serempak kacang hijau [Disertasi]. Institut Pertanian Bogor, Indonesia.
Jayaramachandran, M., Kumaravadivel, N., Eapen, S., & Kandasamy, G. (2010). Gene action for yield attributing characters in segregating generation (M2) of sorghum (Sorghum bicolor L.). Elec. Journal Plant Breeding, 1, 802- 808.
Klug, W. S., Cummings, M. R., Spencer, C. A., & Palladino, M. A. (2011). Concepts of Genetict. California, San Fransisco: Pearson Press.
Laosuwan, P., & Atkins, R. E. (1977). Estimates of combining ability and heterosis in converted exotic shorghum. Crop. Sci., 17(1), 47-50.
Mather, F. R. S. S. K., & Jinks, F. R. S. J. (1977). Introduction to Biometrichal Genetics, the study of continous variation 3rd edition. New York, USA: Chapman and Hall.
Mustafa, M., Syukur, M., Sutjahjo, S. H., & Sobir. (2016). Pewarisan karakter kualitatif dan kuantitatif pada hipokotil dan kotiledon tomat (Solanum lycopersicum L.) Persilangan IPB T64 x IPB T3. J. Hort. Indonesia, 7(3), 155-164.
Roy, D. (2000). Plant Breeding Analysis and Exploitation of Variation. New Delhi, India: Narosa Publishing House.
Saxena, K. B., Saxena, R. K., Kumar, R. V., & Varshney, R. K. (2012). Evidance of a unique inter-allelic epistasis interaction for seed coat color in pigeonpea. Journal Euphytica, 186(3), 813-816. Doi: 10.1007/s10681-011-0610-2.
Sihaloho, A. N., Trikoesoemaningtyas, Soepandie, D., & Wirnas, D. (2015). Identifikasi Aksi Gen Epistasis pada Toleransi Kedelai terhadap Cekaman Aluminium. Journal Agronomi Indonesia,
(1), 30 – 35.
Simmonds, N. W. (1989). Rubber Breeding. In: Webster C.C. and Baulkwill, W.J. (eds.). London (UK): Rubber Longman Group Pr. Sobir, & Syukur, M. (2015). Genetika Tanaman. Bogor (ID): IPB Press.
Sulastri, D., Kusmiyati, F., dan Karno. (2020). Heterosis, heterobeltiosis, dan aksi gen generasi F1 hasil persilangan kedelai (Glycine max (l.) Merrill) varietas Devon dan Dering. Journal Agro Complex, 4(1),1-6.
Susanto, A. H. (2011). Genetika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tan, H. (1987). Strategis in rubber tree breedingIn: Cambel AI, Abbot A J, Attein RK (eds). Improvement of Vegetatively Propagated Plant. London (UK): Academic Pr.
Ujianto, L., Idris, & Yakop, U. M. (2012). Kajian heritabilitas dan heterosis pada persilangan antara kacang tunggak dengan kacang panjang. Buletin Plasmanutfah, 18(1), 9-17.
Woelan, S., Tistama, R., & Daslin, A. 2007. Determinasi keragaman genetik hasil persilangan interpopulasi berdasarkan karakteristik morfologi dan teknik RAPD. Jurnal Penelitian Karet, 25(1), 13-27.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Sayurandi, M.Si
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Submission of a original research or review articles in Warta Perkaretan implies that the submitted  manuscript has not been published in any scientific journal (except being part of the abstract, thesis, or report). The submitted manuscript also is not under consideration for publication elsewhere. All co-authors involve in the publication of the manuscript should give their approval. Once, the manuscript is accepted and then published in Warta Perkaretan, the Author(s) keep hold the copyright and retain publishing right without restrictions. Author(s) and Warta Perkaretan users are allowed to multiply the published manuscript as long as not for commercial purposes. The journal users are also permissible to share the published manuscript with an acknowledgement to the Author(s). The Editorial Boards suggest that the Authors should manage patent before publishing their new inventions.