PENGARUH KLON KARET TERHADAP EPIDEMI PENYAKIT GUGUR DAUN PESTALOTIOPSIS
DOI:
https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v40i1.747Abstract
Penyakit gugur daun Pestalotiopsis di Indonesia dilaporkan terjadi pada hampir semua jenis klon karet dengan tingkat keparahan penyakit yang berbeda. Salah satu strategi pengendalian penyakit gugur daun adalah dengan penggunaan klon yang resisten. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh beberapa jenis klon karet terhadap terjadinya epidemi penyakit gugur daun Pestalotiopsis. Klon yang digunakan pada penelitian adalah klon RRIC 100, IRR 39, PB 260, BPM 24, dan GT 1. Dampak klon terhadap terjadinya epidemi dikaji melalui pengamatan kondisi tajuk tanaman menggunakan drone dan persentase keparahan penyakit di lapangan. Selain itu, dilakukan analisis hara tanaman dan data iklim untuk mengetahui hubungannya dengan keparahan penyakit gugur daun Pestalotiopsis di lapangan. Berdasarkan hasil analisis keparahan penyakit, nilai AUDPC, dan laju infeksi diketahui bahwa kelima klon berpengaruh nyata pada epidemi penyakit. Klon RRIC 100, IRR 39, dan PB 260 merupakan klon yang moderat tahan terhadap penyakit gugur daun, sedangkan klon BPM 24 dan GT 1 termasuk klon yang rentan terhadap penyakit gugur daun Pestalotiopsis. Berdasarkan kajian korelasi unsur kimia tanaman, diketahui bahwa hara tanaman seperti nitrogen, fosfat, dan kalium memiliki hubungan korelasi nyata dengan persentase keparahan penyakit. Analisis cuaca terhadap perkembangan penyakit gugur daun pada 5 klon karet menunjukkan hasil bahwa faktor cuaca seperti kelembapan, curah hujan, kecepatan angin, dan lama penyinaran matahari mendukung perkembangan penyakit gugur daun di lapangan.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Alchemi Putri Juliantika Kusdiana
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Submission of a original research or review articles in Warta Perkaretan implies that the submitted  manuscript has not been published in any scientific journal (except being part of the abstract, thesis, or report). The submitted manuscript also is not under consideration for publication elsewhere. All co-authors involve in the publication of the manuscript should give their approval. Once, the manuscript is accepted and then published in Warta Perkaretan, the Author(s) keep hold the copyright and retain publishing right without restrictions. Author(s) and Warta Perkaretan users are allowed to multiply the published manuscript as long as not for commercial purposes. The journal users are also permissible to share the published manuscript with an acknowledgement to the Author(s). The Editorial Boards suggest that the Authors should manage patent before publishing their new inventions.