UJI PENDAHULUAN SIRKEL CUTTING SYSTEM SEBAGAI REVOLUSI PENYADAPAN PADA PERKEBUNAN KARET
DOI:
https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v35i2.82Keywords:
permasalahan penyadapan, revolusi penyadapan, SCSAbstract
Sistem eksploitasi tanaman karet terus mengalami perkembangan. Salah satu inovasi dalam sistem eksploitasi yaitu sistem sadap ganda (double cut), selama ini dinilai menjadi alternatif sistem eksploitasi yang dapat meningkatkan produksi pada klon slow starter. Akan tetapi, setelah dievaluasi, sistem sadap tersebut memiliki banyak kekurangan yang dapat merugikan tanaman dan perusahaan bila penerapannya tidak sesuai dengan norma. Selain itu, tenaga kerja khususnya penyadap juga berpengaruh terhadap produktivitas. Penyadap merupakan faktor penting dalam sistem eksploitasi tanaman karet untuk mencapai keuntungan maksimal. Rendahnya minat masyarakat menjadi tenaga penyadap mengakibatkan semakin berkurangnya jumlah penyadap terampil. Dampak dari kurangnya jumlah penyadap terampil yaitu mutu sadapan kurang baik. Hal ini menjadi permasalahan dalam upaya peningkatan produktivitas. Balai Penelitian Getas sedang mengembangkan inovasi teknologi penyadapan berbasis stimulan gas etilen dan sadap mekanis. Sirkel Cutting System (SCS) merupakan sistem sadap revolusioner dari Balai Penelitian Getas untuk mengatasi permasalahan dalam proses penyadapan tanaman karet saat ini. Hasil percobaan pendahuluan menunjukkan bahwa sistem sadap SCS dapat meningkatkan produktivitas pada beberapa klon tanaman karet yang diuji yaitu PR 261, PB 260, RRIC 100 dan BPM 24 sebesar 423 % hingga 1263 % terhadap perlakuan sadap konvensional SKB (S/2d3). Hal ini mengindikasikan bahwa SCS prospektif untuk dikembangkan. Meskipun demikian perlu dilakukan pengujian dalam skala areal lebih luas dan skala waktu lebih lama.References
Aidi-Daslin, Istianto, dan Karyudi. 2009. Komponen teknologi untuk mendukung produktivitas tanaman karet. Pros. Pertemuan Teknis Eksploitasi Tanaman Karet. Medan, 1-2 Desember 2009. Balai Penelitian Sungei Putih.
Balai Penelitian Getas. 2013. Laporan akhir evaluasi sistem eksploitasi pada perkebunan karet. Balai Penelitian Getas. Pusat Penelitian Karet. 62p.
Cahyo, A. N. 2009. Perkembangan Teknologi Budidaya Tanaman Karet di Cina. Warta Perkaretan, 2009, 28 (1) : 42-53.
Gomez. 1982. Anatomy of Hevea and its influence on latex production. MRRDB Monograph No. 7, 76 p.
Hadi, H. 2010. Dasar – dasar sistem eksploitasi tanaman karet. Makalah in-house training teknik penyadapan karet. Cikumpay, 20 – 25 September 2010.
Herlinawati, E. dan Kuswanhadi. 2013. Alternative Tapping Systems for RRIC 100 Clone from Opening. Journal of Materials Science and Engineering B 3, (9) (2013) 590-596.
Siagian, N., T.H.S. Siregar, Sumarmadji, dan Karyudi. 2009. Potret umum pelaksanaan norma baku eksploitasi di beberapa perkebunan karet. Pros. Pertemuan Teknis Eksploitasi Tanaman Karet. Medan, 1-2 Desember 2009. Balai Penelitian Sungei Putih.
Siregar, THS., Junaidi, Sumarmadji, N. Siagian, dan Karyudi. 2008. Perkembangan penerapan rekomendasi sistem eksploitasi tanaman karet di perusahaan besar negara. Pros. Lok. Nas. Agribisnis Karet 2008. Yogyakarta, 20 – 21 Agustus 2008. Hal. 217 – 232.
Sumarmadji. 2000. Sistem eksploitasi tanaman karet yang spesifik-diskriminatif. Warta Pusat Penelitian Karet, 19 (1-3): 31-39.
Sumarmadji, Junaidi, Atminingsih, Kuswanhadi, A. Rouf. 2012. Paket Teknologi Penyadapan Untuk Optimasi Produksi Sesuai Tipologi Klon. Pros. Konf. Nas. Karet. Yogyakarta, 19-20 September 2012. Pusat Penelitian Karet. Hal: 207-2016.
Sumarmadji, Karyudi, dan T.H.S. Siregar. 2006. Rekomendasi sistem eksploitasi pada klon quick starter dan slow starter serta penggunaan irisan ganda untuk meningkatkan produktivitas tanaman karet. Pros. Lok. Nas. Budidaya Tanaman Karet. Hal. 169-188.
Vinod, K. K. dan V. Thomas. 2006. Anatomical Studies on Regenerated Bark of Hail Damaged Hevea Braxiliensis Trees – A case study. Rubber Broad Bulletin, 28 (2).