RESPON HASIL PANEN LATEKS TANAMAN KARET KLON BPM 24 TERHADAP PERBEDAAN WAKTU APLIKASI STIMULAN PADA FREKUENSI SADAP D4

Authors

  • Mudita Oktorina Nugrahani Balai Penelitian Getas, Pusat Penelitian Karet
  • Akhmad Rouf

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v41i2.823

Keywords:

waktu aplikasi stimulan, produksi lateks, tanaman karet

Abstract

Pemberian stimulan yang dilaksanakan pada TM karet bertujuan untuk mendapatkan kenaikan hasil lateks dan pengurangan tenaga sadap sehingga diperoleh tambahan keuntungan bagi perkebunan karet. Proses aplikasi stimulan memerlukan tiga hal pertimbangan, yaitu dosis, konsentrasi dan frekuensi pemberian. Selain itu, agar pemberian stimulan memberikan hasil optimal juga perlu diperhatikan terkait waktu aplikasi yang tepat dan kondisi kesehatan tanaman. Sistem penyadapan d4 dimungkinkan waktu aplikasi stimulan lebih singkat dibandingkan penyadapan d3 atau justru sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu aplikasi stimulan yang tepat dan interaksinya terhadap produksi tanaman karet klon BPM 24 khususnya pada penyadapan d4. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok, 1 faktor, yaitu waktu aplikasi stimulan meliputi 4 perlakuan, yaitu kontrol, T1 (15 jam sebelum disadap), T2 (20 jam sebelum disadap), T3 (40 jam sebelum disadap) dan T4 (45 jam sebelum disadap). Klon yang digunakan penelitian ini adalah BPM 24 TT 2000 dengan posisi panel sadap B0-2 (TBM terlambat dibuka sadap TBM 8) dengan Sistem sadap S/2 d4 ET2,5%.Ga.1.0 (2w) selama 6 bulan. Metode aplikasi stimulan yang digunakan adalah groove application (Ga) frekuensi 2 minggu sekali, konsentrasi 2,5% dan dosis sebanyak 1 gr/pohon/aplikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa waktu optimal untuk mengaplikasikan stimulan pada penyadapan d4 adalah 45 jam sebelum disadap atau sama dengan panduan umum frekuensi penyadapan d3. Secara fisiologis aplikasi stimulan tersebut juga masih relatif aman terhadap kesehatan tanaman dan proses metabolisme tanaman.

Author Biography

Mudita Oktorina Nugrahani, Balai Penelitian Getas, Pusat Penelitian Karet

Agronomy,Plant Physiology and Exploitation

References

Aji, M., Supijtano., & Santosa, E. (2021). Produksi klon IRR 112 pada sistem sadap yang berbeda. Jurnal Penelitian Karet, 39(1), 11-20.

Aji, Y. B. S., Rouf , A. & Nugrahani, M.O. (2020). Pengaruh konsentrasi stimulan etefon terhadap peningkatan produktivitas tanaman karet (hevea brasiliensis). Tulisan disajikan pada National Conference PKM Center Sebelas Maret University. Surakarta .

Aziz, A. (2021). Pengaruh waktu aplikasi dan konsentrasi stimulan etepon terhadap produksi lateks pada tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell Arg). Jurnal Ilmiah Pertanian, Biofarm, 17(2), 82 – 88.

Balai Penelitian Getas. (2019). Laporan pengawalan lateks diagnosis. tidak dipublikasikan.

Boerhendy, I. (2013). Penggunaan stimulan sejak awal penyadapan untuk meningkatkan produksi IRR 39. Jurnal Penelitian Karet, 31(2), 117-126.

Dische, Z. M. (1962). Carbohydrate chemistry. New York, USA: Academic Press.

Gidrol, X., Chrestin, H., Mounoury, G., & d’Auzac, J. (1988). Early activation by ethylene of the tonoplas H+-pumping ATPase in lateks from Hevea brasiliensis. Plant Physiology, 86, 89-903.

Herlinawati, E. & Kuswanhadi. (2013). Aktivitas metabolisme beberapa klon karet pada berbagai frekuensi sadap dan stimulasi. Jurnal Penelitian Karet, 31(2), 110-116.

Herlinawati, E., Aji, M & Kuswanhadi. (2018) Beberapa sistem sadap alternatif pada klon BPM 24. Jurnal Penelitian Karet, 36(2), 109-116.

Jacob, J.l., Prevot, J.C., Roussel, D., Lacrotte, R., Serres, E., d’Auzac, J., Eschbach J.-M., & H. Omont L. (1989). Physiology of rubber tree latex. In, J. Auzac, J.L. Jacob, H. Chresti (Ed.), Physiology of Rubber Tree Latex (pp 348-381). Boca Raton, USA : CRC Press.

Karyudi & Junaidi. (2009, Desember 1 -2). Penggunaan Stimulan untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Karet. Tulisan disajikan pada Pertemuan Teknis Eksploitasi Tanaman Karet 2009, Medan.

Kuswanhadi., Sumarmadji., Karyudi., & Siregar, T. H. S. (2009, Agustus 4 - 6). Optimasi produksi klon karet melalui sistem eksploitasi berdasarkan metabolisme lateks. Tulisan disajikan pada Lokakarya Nasional Pemuliaan Tanaman, Batam.

Nguyen, V.H.T., Diem, N.V.L., Thao, T.T.N., Thuy, T.K., Nang, N., & Thanh, K.D. (2016, November 21). Seasonal variaton ane evolution of some latex physiological parameters of hevea brasiliensis over consecutive tapping years. Tulisan disajikan pada CRRI & IRRDB International Rubber Conference 2016. Siem Reap, Cambodia.

Nugrahani, M.O, Rouf , A & Aji, Y.B.S.A. (2022, Juli 23) Pengaruh berbagai metode aplikasi stimulan pada produktivitas tanaman karet. Tulisan disajikan pada Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian, Manokwari.

Priyadarshan, P, M. (2011). Biology of Hevea Rubber. Bakeham Lane, UK : CABI.

Sinamo, H., Charloq., Rosmayati., & Tistama, R. (2015). Respon produksi lateks dalam berbagai waktu aplikasi pada beberapa klon tanaman karet terhadap pemberian berbagai sumber hormon etilen. Jurnal Online Agroekoteaknologi, 3(2), 542 – 551.

Sivakumaran, S. (1982). Ethephon stimulation-minimum time after application for response. Planters’ Bulletin, 172, 85-88.

Sivasubramaniam, S., Vanniasingham, V. M., Tan, C-T., & Chua, N-H. (1995). Characterisation of HEVER, a novel stress-induced gene from Hevea brasiliensis. Plant Molecular Biology, 29, 173-178.

Sumarmadji. (2002). Apliaksi etefon pada tanaman karet dilihat dari segi produksi lateks. Jurnal Penelitian Karet, 20(1-3), 43-55.

Sulasri., Malino, M. B., & Lapanporo, B.P. (2014). Penentuan kadar kering karet (k3) dan pengukuran konstanta dielektrik lateks menggunakan arus bolak balik berfrekuensi tinggi. Prisma Fisika, II(1), 11 – 14.

Taussky, H. H., & Shorr, E. (1953). A micro colorimetric methods for the determination of inorganic phosphorus. Journal Of Biology Chemistry. 202, 675-685.

Tistama, R. & Siregar, T.H.S. (2005). Perkembangan penelitian stimulan untuk pengaliran lateks hevea brasiliensis. Warta Perkaretan, 24(2), 45-57.

Tistama, R., Lubis, V. & Nurwahyuni, I. (2017). Histologi dan fisiologi latisifier pada tanaman karet (Hevea brasiliensis Arg.) yang diberi asam jasmonat dan asam naftalent asetat eksogen. Buletin Anatomi dan Fisiologi, 2(1), 1 – 10.

Than, D. K., Sivakumar, S., & Wong, K. C. (1996). Long-term effect of tapping and stimulation frequency on yield performance of rubber clone GT 1. Journal of Rubber Research, 11(2), 96 – 107.

Downloads

Published

2022-12-24

How to Cite

Nugrahani, M. O., & Rouf, A. (2022). RESPON HASIL PANEN LATEKS TANAMAN KARET KLON BPM 24 TERHADAP PERBEDAAN WAKTU APLIKASI STIMULAN PADA FREKUENSI SADAP D4. Warta Perkaretan, 41(2), 79–88. https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v41i2.823

Issue

Section

Original Research Article