APLIKASI PUPUK ANORGANIK CAIR MELALUI DAUN UNTUK MEMPERCEPAT MASA TANAMAN BELUM MENGHASILKAN KARET

Authors

  • Imam Susetyo Pusat Penelitian Karet
  • Riko Cahya Putra Pusat Penelitian Karet
  • Ari Santosa Pamungkas Pusat Penelitian Karet
  • Umi Hidayati Pusat Penelitian Karet

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v41i1.840

Keywords:

masa TBM, pupuk anorganik cair, pupuk daun, tanaman karet

Abstract

Masa Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) karet merupakan masa yang sangat penting dan berpengaruh terhadap potensi produksi tanaman ketika disadap. Masa TBM yang umumnya berlangsung selama 5 tahun dapat dipercepat dengan kegiatan pemeliharaan yang optimal seperti pemupukan. Selain melalui tanah, pemupukan juga dapat diberikan secara langsung ke tanaman melalui daun menggunakan pupuk anorganik cair. Tulisan ini membahas tentang pengaruh pemberian pupuk anorganik cair melalui daun terhadap pertumbuhan tanaman karet belum menghasilkan. Penelitian dilaksanakan di Kebun Sukamangli dan Warnasari PT Perkebunan Nusantara IX, Jawa Tengah pada tanaman karet belum menghasilkan umur 2 tahun (TBM II). Penelitian pada bulan Januari - April (bulan basah) dan Agustus - September (bulan kering) tahun 2022. Jumlah tanaman yang diamati pertumbuhan lilit batangnya adalah 20-30 pada setiap perlakuan. Pupuk anorganik cair memiliki kandungan N, P, dan K masing-masing 3,5% yang diaplikasikan pada konsentrasi 6 ml/liter setiap 2 minggu. Aplikasi pupuk anorganik cair melalui daun sebagai pemupukan ekstra pada TBM I dan II diproyeksikan dapat mempercepat masa buka sadap pada akhir TBM IV. Hasil tersebut didasarkan pada peningkatan laju pertumbuhan lilit batang pada bulan kering sebesar 0,76 cm/bulan dan 1,27 cm/bulan pada bulan basah atau 13,2 cm/tahun yang sudah lebih tinggi 3,2 cm/tahun dibandingkan laju pertambahan lilit batang standar. Biaya pemupukan selama masa TBM menjadi lebih rendah Rp 6.117.180/ha dikarenakan tanaman karet dapat dibuka sadap lebih cepat sehingga tidak ada biaya pemupukan di TBM V. Pemupukan ekstra melalui daun selain mempercepat masa buka sadap dan mengurangi biaya pemupukan selama masa TBM tetapi juga dapat mempercepat pengembalian modal investasi.

References

Achmad, S. R., & Aji, Y. B. S. (2016). Pertumbuhan tanaman karet belum menghasilkan di lahan pesisir pantai dan upaya pengelolaan lahannya. Warta Perkaretan, 35(1), 11-24. doi: 10.22302/ppk.wp.v35i1.76

Achmad, S. R., & Putra, R. C. (2016). Pengelolaan lengas tanah dan laju pertumbuhan tanaman karet belum menghasilkan pada musim kemarau dan penghujan. Warta Perkaretan, 35(1), 1-10. doi: 10.22302/ppk.wp.v35i1.75

Alle, J. Y., Dick, E. A., Soumahin, E. F., Gabla, R. O., Keli, J. Z., & Obouayeba, S. (2015). Effect of mineral fertilization on agrophysiolgical parameters and economic viability of clone PB 235 of Hevea brasiliensis in the region of go in south western cote divorie. Journal of Animal & Plant Sciences, 24(2), 3768-3780.

Brenas, S. V., Gay, F., Ricard, S., Snoeck, D., Perron, T., Mareschal, L…..., & Malagoli, P. (2019). Nutrient management of immature rubber plantations. a review. Agronomy for Sustainable Development, 39(11), 1-21. doi: 10.1007/s13593-019-0554-6

Diana, N. E., Supriyadi., & Djumadi. (2016). Pertumbuhan, produktivitas, dan rendemen pertanaman tebu pertama (plant cane) pada berbagai paket pemupukan. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 21(3), 159-166. doi: 10.18343/jipi.21.3.159

Djajadi, D., Hidayati, S. N. Syaputra, R., & Supriyadi. (2016). Pengaruh pemupukan si cair terhadap produksi dan rendemen tebu. Jurnal Littri, 22(4), 176-181. doi: 10.21082/littri.v22n4.2016.176-181

Farrasati, R., Pradiko, I., Rahutomo, S., & Ginting, E. N. (2021). Review: pemupukan melalui tanah serta daun dan kemungkinan mekanismenya pada tanaman kelapa sawit. Warta Pusat Penelitian Kelapa Sawit, 26(1), 7-19.

Ghoshal, P. K. (2014). Economic feasibility study of natural rubber plantation in tripura. Tripura Journal of Social Science, 1(2), 1-20.

Guntoro, W., Djarwatiningsih, J., & Guniarti. (2017). Peranan plant catalyst dan pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi. Agritrop, 15(2), 226-236. doi: 10.32528/agr.v15i2.1179

Harahap, A. S. (2017). Uji Efektivitas penggunaan beberapa jenis pupuk daun cair terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit di tanaman belum menghasilkan PTPN IV Dolok Ilir (Tesis). Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan, Indonesia.

Koryati, T., & Tistama, R. (2020). Peran paklobutrazol terhadap pertumbuhan tanaman dan fisiologi lateks beberapa klon karet. Jurnal Penelitian Karet, 38(1), 49-64. doi: 10.22302/ppk.jpk.v38i1.693

Naeem, M., Ansari, A. A., & Gill, S. S. (2017). Essential Plant Nutrient: Uptake, Use Efficiency, and Management. Cham, Switzerland: Springer International Publising.

Nugroho, P. A., & Sembiring, Y. R. V. (2020). Pengaruh pupuk majemuk tablet terhadap pertumbuhan lilit batang dan hara daun tanaman karet. Al-Kauniyah, 13(1), 87-94. doi: 10.15408/kauniyah.v13i1.12768

Patil, B., & Chetan, H. T. (2016). Foliar fertilization of nutrients. Marumegh, 3(1), 49-53.

Putra, R. C., & Pamungkas, A. S. (2022). Pertumbuhan bibit tanaman karet dalam root trainer dengan pemberian pupuk daun dan akar. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Rajasekar, M., Nandhini, D. U., & Suganthi, S. (2017). Supplementation of mineral nutrients through foliar spray-a review. International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences, 6 (3), 2504-2513. doi: 10.20546/ ijcmas.2017. 603.283

Rinojati, N. D., Rouf, A., Aji, Y. B. S., Nugrahani, M. O., & Widyasari, T. (2017). Peningkatan produksi dan analisis finansial pada buka sadap dengan lilit batang > 45 cm untuk menghadapi harga karet rendah. Jurnal Penelitian Karet, 35(2), 159-170. doi: 10.22302/ ppk.jpk.v35i2.321

Rouf, A., Setiono, S., & Pamungkas, A. S. (2013). Urgensi sensus lilit batang sejak TBM I sebagai strategi meningkatkan keragaan dan keseragaman tanaman karet. Warta Perkaretan, 32(2), 95-104. doi: 10.22302/ppk.wp.v32i2.41

Rouf, A., & Effendi, L. N. (2022, Januari 8). Peranan SDM dan SDA pada kondisi TM eksisiting terhadap persoalan perolehan produktivitas tanaman karet. Tulisan disajikan pada Seminar Nasional Hukum, Bisnis, Sains, dan Teknologi Universitas Duta Bangsa, Surakarta.

Saefudin, S. (2017). Respon tanaman karet belum menghasilkan terhadap pemupukan organik dan anorganik di tanah latosol sukabumi. Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar, 4(1), 49-56. doi: 10.21082/jtidp.v4n1.2017.p49-56

Sembiring, Y. R. V., Nugroho, P. A., & Istianto. (2013). Kajian penggunaan mikroorganisme tanah untuk meningkatkan efisiensi pemupukan pada tanaman karet. Warta Perkaretan, 32(1), 7-15. doi: 10.22302/ppk.wp.v32i1.31

Siagian, N., & Siregar, T. H. S. (2014). Pertumbuhan dan produktivitas awal tanaman karet berbatang bawah banyak. Jurnal Penelitian Karet, 32(1), 10-20. doi: 10.22302/ppk.jpk.v32i1.145

Sukariawan, A., Rauf, A., Sutanto, A. S., & Santoso, B. (2015). Pengaruh kedalaman muka air tanah terhadap lilit batang karet clon pb260 dan sifat kimia tanah gambut di kebun meranti rapp Riau. Jurnal Pertanian Tropik, 2(1), 1-5.

Suntari, R., Nugroho, G. A., Fitria, A. D., Nuklis, A. & Albarki, G. K. (2021). Teknologi Pupuk dan Pemupukan Ramah Lingkungan. Malang, Indonesia: UB press.

Wijaya, T., Ardika, R., & Saputra, J. (2014). The effect of omission fertilizer application on rubber yield of PB260. Current Agriculture Reserach Journal, 2(2), 68-72. doi: 10.12944/CARJ.2.2.01

Downloads

Published

2022-07-28

Issue

Section

Original Research Article