KAJIAN STIMULAN ETEFON ANTIOKSIDAN KONSENTRASI RENDAH TERHADAP PRODUKSI KARET (Hevea brasiliensis) SAAT GUGUR DAUN SEKUNDER

Authors

  • Mochlisin Andriyanto

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v41i2.859

Keywords:

produksi, konsentrasi stimulan rendah, gugur daun sekunder, karet, rasio R/C

Abstract

Aplikasi stimulan dengan bahan aktif etefon pada tanaman karet umumnya digunakan untuk meningkatkan produksi lateks. Namun demikian, penggunaannya juga mengakibatkan kerugian baik dari aspek fisiologis tanaman maupun stabilitas margin keuntungan. Sejak tahun 2017, sebagian besar tanaman karet di Indonesia terserang penyakit gugur daun berkelanjutan yang menyebabkan sedikit daun hampir sepanjang tahun dan berimplikasi pada perubahan pola produksi. Hal tersebut perlu diantisipasi dengan aplikasi stimulan yang tepat agar produksi optimal tercapai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi stimulan etefon konsentrasi rendah yang diperkaya dengan senyawa antioksidan pada produksi tanaman karet. Penelitian ini dilakukan selama September 2021-Mei 2022 menggunakan tanaman karet berumur 8 dan 13 tahun. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan perlakuan stimulan konsentrasi etefon 1% diperkaya senyawa antioksidan (etefon plus siap pakai) dan etefon 2,5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan etefon plus pada B0-2 memiliki produksi yang tidak berbeda nyata dibanding perlakuan stimulan konsentrasi 2,5%. Sementara, produksi pada panel B0-1 perlakuan stimulasn plus nyata lebih tinggi 46,05% dibandingkan stimulan konsentrasi 2,5%. Posisi panel sangat menentukan respon tanaman terhadap penggunaan stimulan. Secara umum, penggunaan stimulan etefon plus konsentrasi 1% cukup efisien dalam meningkatkan produksi karena produksinya setara dengan konsentrasi 2,5% pada kondisi terserang penyakit gugur daun sekunder. Berdasarkan sisi ekonomis, nilai R/C ratio dari aplikasi stimulan konsentrasi 1% sebesar 1,21 dengan harga pokok produksi Rp 16.476 dan 0,89 pada konsentrasi stimulan 2,5%. Hal tersebut menandakan bahwa penggunaan stimulan etefon plus konsentrasi 1% dapat menjadi alternatif stimulan konsentrasi rendah saat kondisi tanaman terserang gugur daun sekunder.

References

Aidi-Daslin, S., Woelan, S., & Pasaribu. S. A. (2012). High latex yielding and disease resistance of rubber clones IRR 200 series. Indonesian Journal of Agricultural Science, 13(2), 80-85.

Aidi-Daslin. (2014, Juni 3- 5). Pengenalan klon karet unggul terkini seri IRR. Tulisan disajikan pada Workshop Pengelonaan Bahan Tanam dan Tanaman Karet Belum Menghasilkan melalui Penerapan Siklus PDCA, Balai Penelitian Sungei Putih, Medan.

Atminingsih., Napitupulu, J. A., & Siregar, T. H. S. (2016). Pengaruh konsentrasi stimulan terhadap fisiologi lateks beberapa klon tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell Arg). Jurnal Penelitian Karet, 34(1), 13-24. doi: org/10.22302/ppk.jpk.v3il.219.

Damiri, N., Pratama, Y., Febbiyanti, T. R., Rahim, S. E., Astuti, D. T., & Purwanti, Y. (2022). Pestalotiopsis sp. infection causes leaf fall disease of new arrivals several clones of rubber plants. Biodiversitas, 23(8), 3943-3949. doi : org/10.13057/biodiv/d230811.

Darmawan, M. A., Wiguna, B., Marimin, & Machfud. (2012). Peningkatan produktivitas proses produksi karet alam dengan pendekatan green productivity : studi kasus di PT X. Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 22(2), 98-105.

Direktorat Jenderal Perkebunan. (2021). Statistik Perkebunan Unggunal Nasional 2019-2021. Jakarta, Indonesia : Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Febbiyanti, T. R., & Fairuza, Z. (2019). Identifikasi penyebab kejadian luar biasa penyakit gugur daun karet di Indonesia. Jurnal Penelitian Karet, 37(2), 193-206. doi: org/10.22302/ppk.jpk.v37i2.616.

Gunawan, S. Kurnia, M., & Hasibuan. S. (2016). Analisis perhitungan HPP menentukan harga penjualan yang terbaik untuk UKM. Jurnal Teknovasi, 3(2), 10-16.

Jetro, N. N., & Simon, G. M. (2007). Effects of 2-chloroethylphosphonic acid formulations as yield stimulants on Hevea brasiliensis. African Journal of Biotechnology, 6(5), 523-528.

Junaidi, Sembiring, Y. R., & Siregar, T. H. S. (2015). Pengaruh perbedaan letak geografis terhadap pola produksi tahunan tanaman karet : pola produksi dan pengaruhnya terhadap pasar dunia. Warta Perkaretan, 34(2): 127-136. doi: org/10.22302/ppk.wp.v34i2.254.

Junaidi. (2019). Tantangan budidaya karet dalam kondisi perubahan iklim global. Warta Perkaretan, 38(2), 91-108. doi : org/10.22302/ppk.wp.v38i2.657.s

Kusdiana, A. P. J., & Saputra, J. (2022). Impact of Pestalotiopsis leaf fall disease on leaf area index and rubber plant production. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, Sriwijaya Conference on Sustainable Environment, Agriculture and Farming System. doi: org /0.12871 /00021857202124 /10.1088/ 1755-1315/995/1/012030

Kusdiana, A. P. J., Sinaga, M. S., & Tondok, E. T. (2020). Diagnosis penyebab penyakit baru gugur daun karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.). Jurnal Penelitian Karet, 38(2), 165-178. doi : org/10.22302/ppk.jpk.v2i38.728.

Mattjik, A. A., & Sumertajaya, I. M. (2013). Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab. Bogor, Indonesia : IPB Press.

Priyadarshan, P. M. (2017). Biologi of Hevea Rubber. Singapore : Springer International Publishing.

Rinojati, N. D., & Rouf, A. (2020). Analisis finansial penggunaan teknologi stimulan gas etilen pada kondisi harga karet yang dinamis. Warta Perkaretan, 39(1), 73-84. doi :org/10.22302/ppk.wp.v39i1.678.

Riyadi, S.T., Anwar, S., & Roessali, W. (2017). Studi komparasi penggunaan stimulasia sistem cair dan gas guna peningkatan produktivitas tanaman karet di PT. Perkebunan Nusantara IX jawa tengah. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 1(2), 155-165.

RTAS. (2021). Rubber Prices. Diakses tanggal 16 Desember, 2021, dari https://www.rtas.sg/rubber-prices/(diakses tanggal 16 Desember 2021)

Sainoi, T., Sdoodee, S., Lacote, R., Gohet, E., & Chantuma, P. (2017). Stimulation affecting latex physiology and yield under low frequency tapping of rubber (Hevea brasiliensis) clone RRIM 600 in southern Thailand. Australian Journal of Crop Science, 11(02), 220-227. doi: org/ 10.21475/ajcs.17.11.02.p305.

Satrio, N., Rosmayati., Kardhinata, E. H., Tistama, R., & Fipriani, A. (2016). Pengaruh asam askorbat untuk penyembuhan kering alur sadap parsial tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) pada klon PB 260 dan IRR 42. Jurnal Agroekoteknologi, 4(4), 2400-2406.

Sdoodee, S. & Makkaew, K. R. K. (2015). The impact of rainfall fluctuation on days and rubber productivity in Songkhla Province. Journal of Agricultural Technology, 11(1), 181-191.

Siregar, T. H. S. & Suhendry, I. (2013). Budidaya dan Teknologi Karet. Jakarta, Indonesia : Penebar Swadaya.

Soekartawi, A., Soeharjo., Dillon, J. L., & Hardaker, J. B. (2011). Ilmu Usaha tani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani Kecil. Jakarta, Indonesia : UI Press.

Sumarmadji., Rouf. A., Aji, Y. B. S., & Widyasari, T. (2017). Optimalisasi produksi dan penekanan biaya dengan sistem sadap intensitas rendah. Warta Perkaretan, 36(1), 55-75. doi: org/10.22302/ppk.wp.v36i1.99.

Suratiyah, K. (2015). Ilmu Usahatani. Edisi Revisi. Jakarta, Indonesia : Penebar Swadaya.

Tistama, R., Mawaddah, P. A. S., Fipriani, L. A., & Junaidi. (2019). Physiological status of high and low metabolism Hevea clones in the difference stage of tapping panel dryness. Biodiversitas, 20 (1), 367-373. doi: 10.13057/biodiv/d200143

Viviani, A., Fambrini, M., Giordani, T., & Pugliesi, C. (2021). L-Ascorbic acid in plants : from biosyntesis to its role in plant development and stree response. Agrochimica, 65, 152-171. doi: https://doi.org/0.12871/00021857202124.

Widyasari, T., & Rouf, A. (2017). Pengaruh produktivitas terhadap harga pokok kebun karet di Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Karet, 35(1), 93-102. doi:org/10.22302/ppk.jpk.v1i1.327

Zhang, Y., Leclercq, J., & Montoro. P. (2016). Reactive oxygen species in Hevea brasiliensis latex and relevance to tapping panel dryness. Tree Physiology, 37(2), 261–269. doi:10.1093/treephys/tpw106

Downloads

Published

2022-12-24

Issue

Section

Original Research Article