UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN HIATEN PADA TANAMAN KARET MENGHASILKAN DENGAN TANAMAN JAGUNG
DOI:
https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v41i1.865Keywords:
karet, hiaten, produktivitas lahan, biaya produksi, R/C ratioAbstract
Tanaman karet merupakan tanaman tahunan (± 25 tahun) dengan populasi 500-600 pohon per ha. Fase pertumbuhan tanaman karet dibagi dua yaitu tanaman belum menghasilkan (TBM) dan tanaman menghasilkan (TM). Populasi tanaman karet mengalami pengurangan setiap tahun akibat serangan penyakit jamur akar putih dan tumbang akibat angin. Areal terbuka akibat tanaman mati di areal TM karet disebut hiaten dan dijumpai pada areal TM umur ≥ 15 tahun. Areal hiaten dapat ditanami jagung sekitar 35-50% per hektar. Tujuan penelitian untuk mengetahui potensi areal hiaten di lahan TM karet tahun tanam 2007 di kebun Percobaan Unit Riset Sungei Putih. Jarak tanam jagung 60 x 20 x 20 cm. Menggunakan varietas Pioneer P32, umur panen ±100 hari setelah tanam (HST). Rata-rata biaya, penerimaan dan pendapatan usahatani jagung di areal hiaten TM karet dianalisis dengan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya budidaya jagung di areal hiaten adalah Rp. 14.640.000,- per hektar. Biaya tenaga kerja pengolahan lahan sampai panen sebesar Rp. 6.570.000,-. Biaya pembelian bibit, herbisida, pupuk dan perangsang buah sebesar Rp. 8.070.000,-. Jagung dipanen dalam bentuk tongkol basah dan dijual di lapangan. Biaya panen menjadi beban biaya pedagang pengumpul. Produksi jagung di hiaten 7.500 kg, harga jual Rp. 2.800,-/kg. Keuntungan yang diperoleh dari usahatani jagung di areal hiaten TM karet sebesar Rp. 6.360.000,- per hektar dengan nilai R/C 1,43. Hal ini menunjukkan bahwa usahatani jagung di areal hiaten sangat menguntungkan dan dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan pendapatan petani sebagai tanaman tumpang sari.
References
Agustina, D.S., Herlinawati, E., & Nugraha, I. S. (2017). Kajian ekonomi penundaan buka sadap sebagai solusi untuk menghadapi harga karet rendah. Warta Perkaretan, 36(1), 75-82.
Ainulia, I., Anggraini L., Nisfu R., & Sepriana R. (2022). Analysis of production coasts in deteriming the selling price of digital printing at the pekan baru computer bolt. Research In Accounting Journal, 2(1), 118-126.
Arief, R. W., Endriani., & Robert A. (2022). Nilai gizi ubi kayu yang ditanam secara monokultur dan tumpang sari jagung dan kedelai. Jurnal Penelitian Terapan, 22(1), 30-36.
Ayu. D. S., Suhendro., & Wijayanti. A. (2022). Analisis penerapan target costing dalam meningkatkan efisiensi biaya produksi singleface pada PT. Hilal Gemilang Khair. Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis Ekombis Review, 10(1), 397 – 407.
Candriasih, P. Awusi, H., Anggraini, L., dan Hafid, F. 2022. Bekatul jagung sebagai alternatif kudapan makanan tinggi serat. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), 48-51.
Dalimunthe, C. I., Soekarno, P. B. W., Munif, A., & Surono. (2019). Seleksi dan uji potensi cendawan dark septate endophyte sebagai agensi hayati penyakit jamur akar putih (rigidoporus microporus) pada tanaman karet. Jurnal Penelitian Karet, 37(1), 11-20.
Hamsal, & Hermanto, B. (2022). Analysis of production cost, revenue, efficeiny and value added on marketing in trading business. Managenet Studies and Enterpreneurship Journal, 3(1), 254-272.
Hulu, Y. H., & Setiawan. A. W. (2022). Efektivitas penanaman tanaman jagung (zea mays l.) Dan kacang tanah (arachis hypogaea l) dengan metode tumpangsari. Jurna Ilmu Pertanian, 1(1), 1-11.
Husnah , M., Nurjannah, R., & Lubis, L.H. (2022). Analisis curah hujan maksimum wilayah deli serdang berdasarkan kalender hijriah tahun 1413 H – 1427 H. Jurnal Hasil Penelitian Bidang Fisika. Jurnal Einstein, 10(2), 22-25.
Marlini., Khoirunisa. Dan Cahyanti, I. D. (2022). Pemanfaatan jagung sebagai alternatif minyak dan upaya peningkatan income masyarakat di desa sojomerto. Community Development Journal, 3(2), 933-936.
Razzaaq, M., & Lubis, L.H. (2022). Analisa tingkat curah hujan di wilayah deli serdang tahun 1428 h- 1442 h. Jurnal Pendidikan Fisika dan Sains, 5(1), 11-16.
Rifani, R., Sondakh, M. F. L. dan Rumagit, G. A. J. (2022). Analisis pendapatan usahatani jagung berdasarkan kepemilikan lahan di desa sangkub iii kecamatan sangkub kabupaten bolaang mongondow utara. Agri Sosio Ekonomi, 18(2), 321-328.
Rinojati, N. D., Putra, R Cahya., Afifah, E., & Muliawansyah, I. (2022). Analisis efisiensi usahatani pisang di antara tanaman karet studi kasus di kebun cibungur, ptpn VIII jawa barat. Warta Perkaretan, 35(1), 37-48.
Rouf, A. & Effendi, L. N. (2022, Januari 8). Peranan sdm dan sda pada kondisi tm eksisting terhadap perolehan produktivitas tanaman karet. Paper disajikan dalam Prosiding Seminar Nasional & call for Paper, Hukum Bisnis Sains dan Teknologi 2021. Surakarta.
Soemarjono, E. & Purnomosidi. (2022). Strategi pengembangan usahatani jagung hibrida di desa tangsil wetan kecamatan wonosari kabupaten bondowoso. Jurnal Program Studi Agribisnis. 2(1), 9-21.
Suliasnita, L., & Wildayana, E. (2018). Harga pokok jagung di desa bangun sari keamatan tanjung lego kabupaten banyuasin sumatera selatan. Jurnal Kali Agri, 2(1), 1-11.-139.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Ernita Bukit
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Submission of a original research or review articles in Warta Perkaretan implies that the submitted  manuscript has not been published in any scientific journal (except being part of the abstract, thesis, or report). The submitted manuscript also is not under consideration for publication elsewhere. All co-authors involve in the publication of the manuscript should give their approval. Once, the manuscript is accepted and then published in Warta Perkaretan, the Author(s) keep hold the copyright and retain publishing right without restrictions. Author(s) and Warta Perkaretan users are allowed to multiply the published manuscript as long as not for commercial purposes. The journal users are also permissible to share the published manuscript with an acknowledgement to the Author(s). The Editorial Boards suggest that the Authors should manage patent before publishing their new inventions.