PAKET TEKNOLOGI OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KARET PADA DAERAH BERIKLIM KERING
DOI:
https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v36i1.88Keywords:
Iklim kering, paket teknologi, pertumbuhan TBM, produktivitas TMAbstract
Areal pengembangan tanaman karet di Indonesia hampir tersebar pada seluruh propinsi, termasuk di wilayah Indonesia timur yang beriklim kering. Meskipun luas perkebunan karet di wilayah beriklim kering tergolong sangat kecil (sekitar 1,6%), namun pengembangannya perlu dilakukan seoptimal mungkin. Pada daerah kering dengan curah hujan < 1500 mm/tahun, air merupakan faktor pembatas utama terhadap laju pertumbuhan dan produktivitas tanaman karet. Kondisi tersebut (iklim kering) sukar dimodifikasi dan dikendalikan kecuali dalam skala mikro, yaitu melalui pendekatan dengan cara penyesuaian antara kultur teknis dengan karakter iklim yang ada. Penerapan paket teknologi meliputi teknologi penyediaan bahan tanam yang sesuai pada daerah beriklim kering, teknologi manajemen lengas, dan penerapan teknologi sistem eksploitasi yang tepat diharapkan dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi lateks pada tanaman karet. Hasil pengamatan di beberapa kebun karet di Jawa Timur menunjukkan bahwa sebelum diterapkan paket teknologi, pertumbuhan TBM karet cenderung di bawah standar, namun setelah diterapkan paket teknologi performa tanaman dan pertumbuhan lilit batang menjadi lebih baik. Penerapan paket teknologi pada TM, berupa penjagaan lengas tanah, peningkatan efektivitas serapan hara, dan penerapan sistem eksploitasi berdasarkan tipologinya mampu mendukung optimasi penyadapan sehingga produksi lateks meningkat.
References
Balai Penelitian Getas. 2013. Laporan Akhir Evaluasi Sistem Eksploitasi Perkebunan Karet. (Tidak dipublikasikan).
Ditjenbun. 2011. Statistik Perkebunan Indonesia 2010-2012-Karet. Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakata. 39 p.
Gregory, P.J. 1984. Water Availability and Crop Growth in Arid Regions. Outlook on Agriculture, 13 (4): 2008-215.
Karyudi, I. S. Indraty, Suharyanto, dan Sudiharto. 2003. Teknologi Budidaya Karet Untuk Daerah Kering di Kawasan Timur Indonesia. Prosiding Konferensi Agribisnis Karet Menunjang Indusri Lateks dan Kayu. Medan, 10-11 Desember 2003. Pusat Penelitian Karet. Hal : 199-209.
Laing. D.R., R.D. Graham and K.P. Barley. 1975. The Agronomy of Annual Crops. Dai Nippon Printing Co. (H.K.) Ltd. Hongkong. 177 p.
Lasminingsih, M., H. Hadi, Aidi-Daslin, T. Wijaya. 2005. Produksi Dan Pertumbuhan Klon Karet Pada Berbagai Agroekosistem. Prosiding Lok. Nas. Pemuliaan Tanaman Karet. Medan 22-23 November 2005. Pusat Penelitian Karet. Hal: 79-92.
Lasminingsih, M., S. Woelan, dan A. Daslin. 2009. Evaluasi Keragaan Klon Karet Seri 100. Pros. Lok. Nas. Pemuliaan Tanaman Karet, Batam, 4-6 Agustus 2009. Pusat Penelitian Karet, Lembaga Riset Perkebunan Indonesia. Hal: 60-83.
Oldeman, L.R and S. Darmiyati. 1977. An Agroclimatic Map of Sulawesi. Contribution of Central Institute of Agriculture Bogor. No. 33. 30p.
Oldeman, L.R., L. Irsal, and Muladi. 1980. An Agroclimatic Map of Kalimantan, Maluku, Irian Jaya dan Bali, West dan East Nusa Tenggara. Contribution of Central Institute of Agriculture Bogor. No. 33. 30p.
Pamungkas, A.S. dan M. O. Nugrahani. 2014. The Test of Soil Conditioner Stockosorb On Growth of Hevea brasiliensis. Progress Report. Balai Penelitian Getas. Salatiga.
Setiono. 2003. Penggunaan Blok Nutrisi Untuk Memodifikasi Arah Akar Lateral Dan Pertumbuhan Karet Di Daerah Beriklim Kering. Prosiding Konferensi Agribisnis Karet Menunjang Indusri Lateks dan Kayu. Pusat Penelitian Karet. Medan, 10-11 Desember 2003.
Setiono, dan H. Hadi. 2006. Adaptabilitas dan Stabilitas Beberapa Klon Karet di Daerah Beriklim Kering. Pros. Lok. Nas. Budidaya Tanaman Karet 2006. Pusat Penelitian Karet. Medan, 4-6 September 2006.
Siregar, T.H.S, Junaidi, Sumarmadji, Nurhawaty Siagian dan Karyudi. 2008. Perkembangan Penerapan Rekomendasi Sistem Eksploitasi Tanaman Karet di Perkebunan Besar Negara. Pros. Lok. Nas. Agribisinis Karet 2008. Pusat Penelitian Karet. Yogyakarta, 20-21 Agustus 2008.
Sumarmadji. 1999. Respon Karakter Fisiologi dan Produksi Lateks Beberapa Klon Tanaman Karet Terhadap Stimulan Etilen. Disertasi Doktor. Program Pascasarjana, IPB. 123p
Sumarmadji. 2000. Sistem Eksploitasi Tanaman Karet yang Spesifik-Diskriminatif. Warta Perkaretan. 19 (1-3): 31-39.
Sumarmadji, Karyudi, dan T.H.S Siregar. 2006. Rekomendasi Sistem Eksploitasi pada Klon Quick & Slow Starter serta Penggunaan Irisan Ganda untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Karet. Pros. Lok. Nas. Budidaya Tanaman Karet. Pusat Penelitian Karet. Medan, 4-6 September 2006.
Sumarmadji, Junaidi, Atminingsih, Kuswanhadi, A. Rouf. 2012. Paket teknologi penyadapan untuk optimasi produksi sesuai tipologi klon. Pros. Konf. Nas. Karet. Yogyakarta, 19-20 September 2012. Pusat Penelitian Karet. Hal: 207-216.
Sutrisno. 2012. Penerapan Paket Teknologi TBM Karet di Wilayah Beriklim Kering. Pros. Konf. Nas. Karet. Pusat Penelitian Karet.Yogyakarta, 19-20 November 2012.
Wijaya, T. 1995. Karakteristik agroklimat wilayah pengembangan karet di Irian Jaya. Pros. Lok. Nas. Pemuliaan Tanaman Karet. Pusat Penelitian Karet. Medan, 29-30 November 1995.
Wijaya, T., Istianto, Sudiharto, dan M.J. Rosyid. 2008. Pengembangan Karet Di Lahan Sub-Optimal. Pros. Lok. Nas. Agribisnis Karet 2008. Pusat Penelitian Karet. Yogyakarta, 20-21 Agustus 2008.Lasminingsih, M., S. Woelan, dan A. Daslin. 2009. Evaluasi Keragaan Klon Karet Seri 100. Pros. Lok. Nas. Pemuliaan Tanaman Karet, Batam, 4-6 Agustus 2009. Pusat Penelitian Karet, Lembaga Riset Perkebunan Indonesia. Hal: 60-83.