PRODUKSI TANAMAN KARET KLON IRR 118 DI LAHAN GAMBUT

Authors

  • Jamin Saputra Pusat Penelitian Karet Sembawa
  • Risal Ardika
  • Charlos Stevanus

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v41i2.905

Keywords:

tanaman karet, produktivitas, karet klon IRR 118, lahan

Abstract

Lahan gambut merupakan salah satu lahan yang tidak layak untuk tanaman karet, namun dengan pengelolaan yang baik, lahan gambut dapat digunakan untuk budidaya tanaman karet. Kendala budidaya tanaman karet di lahan gambut antara lain drainase yang kurang baik, tanaman mudah tumbang pada saat tanaman sudah menghasilkan, pH tanah sangat masam dan kandungan hara yang rendah. Saat ini belum banyak hasil penelitian tanaman karet di lahan gambut, sehingga hasil-hasil penelitian di lahan gambut sangat dibutuhkan untuk pengelolaan lahan gambut untuk budidaya tanaman karet. Pengamatan produksi taaman karet di lahan gambut dilakukan pada tanaman karet klon IRR 118 yang ditanam pada tahun 2013. Karakteristik lahan gambut pada lokasi penelitian antara lain: drainase lahan gambut baik, kematangan gambut sapris, kedalaman gambut 1,5-2 meter, pH sangat masam, ketersediaan hara N tinggi dan hara lainnya rendah sampai sangat rendah. Tanaman karet telah matang sadap pada akhir tahun 2018 dan pengamatan produksi dilakukan selama tiga tahun dari tahun 2019-2021. Berdasarkan hasil pengamatan produksi selama tiga tahun tersebut menunjukkan bahwa tanaman karet klon IRR 118 produktivitas pada tahun pertama telah mencapai 965 kg/ha/tahun, tahun kedua mencapai 1.562 kg/ha/tahun dan tahun ketiga telah mencapai 2.043 kg/ha/tahun. Produksi tersebut sama dengan produktivitas klon quick stater di lahan mineral pada iklim yang sama.

References

Aidi-Daslin. (2014). Perkembangan penelitian klon karet unggul irr seri 100 sebagai penghasil lateks dan kayu. Warta Perkaretan, 33(1), 1–10.

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. (2011). Peta lahan gambut skala 1:250.000 edisi tahun 2011. Jakarta, Indonesia : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.

Boerhendhy, I. (2013). Prospek perbanyakan bibit karet unggul dengan teknik okulasi dini. Jurnal Litbang Pertanian, 32(2), 85–90.

Boerhendhy, I., & Agustina, D. S. (2013). Prospek pengembangan karet di wilayah daerah aliran sungai. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pertanian, 32(4), 156–165.

Boerhendhy, I., Agustina, D. S., & Setiono. (2012). Paket teknologi karet untuk mempersingkat masa tanaman belum menghasilkan kurang dari empat tahun. Tulisan disajikan pada Konferensi Nasional Karet, Yogyakarta.

Cahyo, A. N., & Saputra, J. (2014, 26 -27 September). Potensi pemanfaatan lahan gambut untuk budidaya tanaman karet (Hevea brasiliensis). Tulisan disajikan pada Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2014, Palembang.

Fahmuddin, A., & Subiksa, I. G. . (2008). Lahan Gambut ; Potensi untuk Pertanian dan Aspek Lingkungan. Bogor, Indonesia : Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre (ICRAF).

Febbiyanti, T., & Fairuzah, Z. (2019). Identifikasi penyebab kejadian luar biasa penyakit gugur daun karet di Indonesia. Jurnal Penelitian Karet, 37(2), 193–206.

Febrianti, N., Murtilaksono, K., & Barus, B. (2018). Pengaruh tinggi muka air gambut sebagai indikator peringatan dini bahaya kebakaran di Sungai Jangkang - Sungai Liong. Jurnal Penginderaan Jauh Dan Pengolahan Data Citra Digital, 16(1), 9–19. doi: 10.30536/j.pjpdcd.2019.v16.a3059.

Holden, J., Evans, M. G., Burt, T. P., & Horton, M. (2006). Impact of land drainage on peatland hydrology. Journal of Environment Quality, 35, 1764 – 1778.

Landry, J., & Rochefort, L. (2012). The drainage of peatlands : impacts and rewetting techniques. Québec, Canada : Peatland Ecology Research Group, Université Laval,.

Nugroho, P. A., & Junaidi. (2019). Performa tanaman karet di lahan gambut konversi dari tanaman kelapa sawit di Kabupaten Kampar, Riau. Jurnal Penelitian Karet, 37(1), 43–54. doi : 10.22302/ppk.jpk.v37i1.627

Reynaldi, F., Herawati, H., & Kartini. (2021). Tata air mikro dalam upaya pengendalian muka air tanah pada lahan gambut (studi kasus desa Wajok Hilir). Jurnal Elektronik Laut, Sipil, Tambang, 8(1), 1–9. doi : 10.26418/jelast.v8i1.45743.

Ritung, S., & Sukarman. (2016). Kesesuaian lahan gambut untuk pertanian. In F. Agus, M. Anda, A. Jamil, & Masganti (Eds.), Lahan Gambut Indonesia: Pembentukan, Karakteristik, dan Potensi Mendukung Ketahanan Pangan (pp. 61–83). Bogor, Indonesia : IAARD Press.

Rouf, A., Setiono., & Pamungkas, A. S. (2013). Urgensi sensus lilit batang sejak tbm 1 sebagai strategi meningkatkan keragaan dan keseragaman tanaman karet. Warta Perkaretan, 32(2), 95–104.

Saputra, J., Ardika, R., & Wijaya, T. (2012, 19 September). Tantangan dan potensi pengembangan karet pada lahan gambut. Tulisan disajikan pada Konferensi Nasional Karet 2012, Yogyakarta.

Saputra, J., & Stevanus, C. T. (2019). Aplikasi kompos tandan kosong kelapa sawit pada tanaman karet menghasilkan. Warta Perkaretan, 38(1), 1–10.

Saputra, J., Stevanus, C. T., Ardika, R., & Wijaya, T. (2018). Pengujian beberapa alternatif teknik penanaman tanaman karet di lahan gambut. Jurnal Penelitian Karet, 36(2), 117–126.

Saputra, J., Wijaya, T., Ardika, R., & Stevanus, C. T. (2017). Uji adaptasi beberapa klon karet pada elevasi tinggi. Jurnal Penelitian Karet, 35(1), 15–22.

Sayurandi., Suhendry, I., & Pasaribu, S. A. (2014). Pengujian adaptasi beberapa klon karet pada masa tanaman belum menghasilkan. Jurnal Penelitian Karet, 32(1), 1–9.

Silins, U., & Rothwell, R. L. (1999). Spatial patterns of aerobic limit depth and oxygen diffusion rate at two peatlands drained for forestry in Alberta. Canadian Journal of Forest Research, 29(1), 53–61.

Sukariawan, A., Rauf, A., Sutanto, A. S., & Santoso, B. (2015). Pengaruh kedalaman muda air tanah terhadap lilit batang karet clon PB 260 dan sifat kimia tanah gambut di Kebun Meranti RAPP Riau. Jurnal Pertanian Tropik, 2(1), 1–5.

Tie, Y. L., & Lim, J. S. (1991, Mei 6 - 10). Characteristics and classification of organic soils in Malaysia. Proc.Tulisan disajikan pada International Symposium on Tropical Peatland, Serawak.

Wahyuni, D., Khotimah, S., & Linda, R. (2015). Eksplorasi bakteri selulolitik pada tingkat kematangan gambut yang berbeda di kawasan hutan lindung Gunung Ambawang Kabupaten Kubu Raya. Protobiont, 4(1), 69–76.

Wakhid, N., Nurzakiah, S., Nurita, & Zainudin. (2018). Dinamika tinggi muka air dan suhu tanah gambut pada tahun el niño. Agric, 30(2), 103–110.

Wibowo, A. (2016). Konversi hutan menjadi tanaman kelapa sawit pada lahan gambut: implikasi perubahan iklim dan kebijakan. Jurnal Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan, 7(4), 251–260.

Wijaya, T. (2019). Monitoring and climatic data use for rubber plantation management. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science, 399 (2019) 012079. doi: 10.1088/1755-1315/399/1/012079.

Wijaya, T., & Hidayati, U. (2012). Pemupukan. In M. Lasminingsih, H. Suryaningtyas, C. Nancy, & A. Vachlepi (Eds.), Saptabina Usahatani Karet Rakyat (6th ed.). Sembawa : Balai Penelitian Sembawa.

Downloads

Published

2022-12-24

How to Cite

Saputra, J., Ardika, R., & Stevanus, C. (2022). PRODUKSI TANAMAN KARET KLON IRR 118 DI LAHAN GAMBUT. Warta Perkaretan, 41(2), 61–68. https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v41i2.905

Issue

Section

Original Research Article