TINGKAT KOMUNITAS GULMA PADA AREAL PERKEBUNAN KARET DI SEMBAWA, BANYUASIN
DOI:
https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v42i1.909Keywords:
Hevea brasiliensis, gulma, tanaman belum menghasilkan, tanaman menghasilkan, analisis vegetasi, identifikasiAbstract
Gulma merupakan tumbuhan yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan berpotensi menurunkan produksi tanaman karet apabila tidak dilakukan pengendalian. Pengendalian dibutuhkan agar gulma tidak menimbulkan kerugian secara ekonomis pada tanaman karet. Sebelum dilakukan pengendalian diperlukan analisis vegetasi gulma agar pengendalian yang dilakukan dapat efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis vegetasi gulma di perkebunan karet yang meliputi identifikasi jenis gulma, perhitungan nisbah jumlah dominan (NJD) dan koefisien komunitas gulma. Penelitian ini dilaksanakan di divisi 1 kebun produksi dan percobaan Pusat Penelitian Karet Sembawa, Banyuasin pada bulan September 2021. Blok pengamatan adalah tanaman belum menghasilkan 2 karet dan tanaman menghasilkan 3 karet seluas 1 ha yang ditentukan secara purposive sampling. Analisis vegetasi yang digunakan adalah metode kuadrat dengan petak contoh 0,5 m x 0,5 m . Hasil identifikasi gulma pada areal TBM ditemukan lima jenis gulma dari golongan rerumputan, empat jenis gulma dari golongan berdaun lebar, dan satu jenis gulma dari golongan teki-tekian. Sedangkan, hasil identifikasi di areal TM menunjukkan terdapat lima jenis gulma dari golongan rerumputan, enam jenis dari golongan daun lebar dan satu jenis dari golongan teki-tekian. Pada areal TBM, gulma dominan adalah Borreria alata dengan NJD 17% sedangkan pada areal TBM gulma dominan adalah Cynodon dactylon dengan NJD 24,94%. Nilai koefisien komunitas TM-TBM sebesar 31,67% yang menunjukkan komunitas gulma di areal TM dan TBM berbeda nyata. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi pertimbangan sebelum melakukan pengendalian gulma sesuai umur tanaman karet dan spesifik sesuai jenis gulma dengan cara kimiawi, mekanis atau kombinasi keduanya.
References
Aditiya, D. R. (2021). Herbisida: risiko terhadap lingkungan dan efek menguntungkan. Sainteknol, 19(1), 6-10.
As-syakur, A.R. (2009). Evaluasi zona agroklimat dari klasifikasi schimidt-ferguson menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG). Jurnal Pijar MIPA, 3(1), 17- 22.
Balaji, G. D., Jasmine, A. J., Rajakumar, D., Mohanalakshmi, M., & Kumar, G. A.(2023). Effect of integrated weed management practices on weed population and weed biomass in rubber plantation. The Pharma Innovation Journal, 12(9), 1399–1401.
Cahyati, N. (2018). Pengaruh ekstrak alang-alang (Imperata cylindrica L.) terhadap pertumbuhan tanaman gulma Ageratum conyzoides L (Skripsi). Universitas Islam Raden Intan Lampung, Lampung, Indonesia.
Fauzi, T., Sarjito, A., Tini, E. W., & Khusna, R. N. (2023). Variabilitas gulma di bawah tegakan pohon karet (Hevea brasiliensis) di perkebunan rakyat Desa Pageralang, Kecamatan Kemranjen, Banyumas. Jurnal Ilmiah Pertanian, 19(1), 151.
Hussain, M. I., Araniti, F., Schulz, M., Baerson, S., Vieites-Álvarez, Y., Rempelos, L., … Sánchez-Moreiras, A. M. (2022). Benzoxazinoids in wheat allelopathy – From discovery to application for sustainable weed management. Environmental and Experimental Botany, 202, 104997.
Imaniasita, V., Liana, T., & Pamungkas, D. S. (2020). Identifikasi keragaman dan dominansi gulma pada lahan pertanaman kedelai. Agrotechnology Research Journal, 4(1), 11-16.
Kasim, F., Purnomo, S., & Nurmi, N. (2023). Identifikasi jenis gulma di perkebunan karet (Hevea brasiliensis) pada umur yang berbeda. Jurnal Agroteknotropika, 11(2), 18-31.
Kilkoda, A. K., Nurmala, T., Widayat, D. (2015). Pengaruh keberadaan gulma (Ageratum conyzoides dan Boreria alata) terhadap pertumbuhan dan hasil tiga ukuran varietas kedelai (Glycine max L. Merr) pada percobaan pot bertingkat. Jurnal Kultivasi, 14(2), 1–9.
Mangoensoekarjo, S., & Soejono, A. T. (2015). Ilmu gulma dan pengelolaan pada budi daya perkebunan. Yogyakarta, Indonesia : Gadjah Mada University Press.
Oluwatobi, A. S. & Olorunmaiye, K. S. (2021). Abundance and Diversity Index of weeds in oil palm and vegetable intercropping in rainforest zone of Nigeria. Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture, 36(2), 227–237.
Tjitrosoedirdjo, S. (1984). Pengelolaan gulma di perkebunan. Jakarta, Indonesia: PT. Gramedia.
Tolik, M., Afrillah, M., & Alfides, H. (2023). Manajemen pengendalian gulma tanaman kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di PT. Asn Kebun Tanoh Makmue Aceh Barat. Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian, 19(1), 125.
USDA. (2023). Diakses tanggal 10 Agustus 2023 dari National Plant Data Team Greensboro NC USA, The PLANTS Database, http://plants.usda.gov.
Widiyani, D. P., Usodri, K. S., Sari, S., & Nurmayanti, S. (2022). Analisis vegetasi gulma pada berbagai tegakan tanaman perkebunan. Jurnal Agrotek Tropika, 11(1), 55.
Zaini, A., Juraemi., Rusdiansyah., Saleh, M. (2017). Pengembangan karet (studi kasus di Kutai Timur). Samarinda, Indonesia: Mulawarman University Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Andrea Akbar, Sahuri Sahuri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Submission of a original research or review articles in Warta Perkaretan implies that the submitted  manuscript has not been published in any scientific journal (except being part of the abstract, thesis, or report). The submitted manuscript also is not under consideration for publication elsewhere. All co-authors involve in the publication of the manuscript should give their approval. Once, the manuscript is accepted and then published in Warta Perkaretan, the Author(s) keep hold the copyright and retain publishing right without restrictions. Author(s) and Warta Perkaretan users are allowed to multiply the published manuscript as long as not for commercial purposes. The journal users are also permissible to share the published manuscript with an acknowledgement to the Author(s). The Editorial Boards suggest that the Authors should manage patent before publishing their new inventions.