PRODUKSI SILIKA AMORF DARI SEKAM PADI UNTUK FILLER BARANG JADI KARET MENGGUNAKAN FLUIDIZED BED COMBUSTOR
DOI:
https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v35i1.93Keywords:
karet, silika amorf, filler, fluidized bed combustorAbstract
Sekam padi yang merupakan limbah pertanian dapat menyebabkan pencemaran lingkungan apabila tidak ditangani dengan baik. Sekam padi mempunyai kandungan silika yang tinggi, sehingga berpotensi dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi, salah satunya sebagai bahan pengisi barang jadi karet. Silika dari sekam padi dapat diperoleh dengan cara membakar sekam padi menjadi abu putih yang kaya kandungan silika dalam wujud amorf. Proses pembakaran dengan biaya murah, hemat energi dan dengan waktu cepat merupakan keuntungan dalam memproduksi silika amorf dari sekam padi. Fluidized Bed Combustor (FBC) merupakan alat yang bekerja dengan prinsip dasar hidrodinamika fluida yang mampu membakar sekam padi pada suhu pembakaran 600 0C untuk menghasilkan abu berwarna putih dengan kandungan silika amorf  mencapai 93% dengan cemaran karbon hanya sekitar 2,1%. Abu berwarna putih hasil pembakaran FBC dimurnikan dari ion-ion logam dengan proses pengkelatan dengan asam sitrat 5%, kemudian diekstraksi dengan larutan NaOH 1,5 N pada suhu 100 0C dan diendapkan dengan menggunakan larutan HCl 1 N pada suhu kamar. Silika amorf hasil dari proses pengendapan kemudian dikeringkan pada suhu 80 0C dan dicuci dengan air suling untuk memastikan ion-ion logam yang tidak diinginkan hilang.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2016 Warta Perkaretan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Submission of a original research or review articles in Warta Perkaretan implies that the submitted  manuscript has not been published in any scientific journal (except being part of the abstract, thesis, or report). The submitted manuscript also is not under consideration for publication elsewhere. All co-authors involve in the publication of the manuscript should give their approval. Once, the manuscript is accepted and then published in Warta Perkaretan, the Author(s) keep hold the copyright and retain publishing right without restrictions. Author(s) and Warta Perkaretan users are allowed to multiply the published manuscript as long as not for commercial purposes. The journal users are also permissible to share the published manuscript with an acknowledgement to the Author(s). The Editorial Boards suggest that the Authors should manage patent before publishing their new inventions.