HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR TANAH DENGAN KADAR KARET KERING LATEKS TANAMAN KARET
DOI:
https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v43i1.977Keywords:
Hevea brasiliensis, hujan, neraca air, penguapanAbstract
Kadar air tanah mempunyai korelasi dengan produksi lateks serta terdapat indikasi berpengaruh terhadap nilai K3 (kadar karet kering) lateks tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika perubahan nilai K3 lateks berdasarkan nilai kadar air tanah. Penelitian dilaksanakan di Kebun Produksi dan Percobaan Pusat Penelitian Karet pada bulan Maret 2024. Tanah pada lokasi penelitian tersebut adalah tanah ultisol dengan tekstur geluh lempungan (clay loam) yang ditanami pohon karet klon campuran (didominasi oleh klon PB 260) dengan jarak tanam 6 m x 3 m yang mayoritas ditanam pada tahun 2009. Data komponen iklim yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hujan dan penguapan bulanan, yang diperlukan dalam perhitungan neraca air untuk menentukan kadar air tanah (KAT). Selain itu, data anasir iklim dan data K3 lateks yang digunakan adalah data pada tahun 2015 (tahun El-Nino) serta tahun 2020 hingga 2022 (tahun normal). Hasil penelitian menunjukkan bahwa K3 lateks mempunyai korelasi yang negatif dengan kadar air tanah pada saat terjadinya fenomena El-Nino yang kuat pada tahun 2015 dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,7645. Sebaliknya, pada tahun-tahun normal, korelasi antara kadar air tanah dan K3 lateks sangat rendah dengan nilai koefisien determinasi 0,0581. Pada tahun 2015, terjadi penurunan kadar air tanah pada daerah perakaran tanaman karet hingga mancapai di bawah titik layu permanen pada bulan September, Oktober, dan November. Hal ini berarti bahwa pengaruh penurunan nilai kadar air tanah terhadap kenaikan nilai K3 lateks hanya terjadi ketika nilai kadar air tanah berada di bawah titik layu permanen menurut perhitungan neraca air.
References
Appleton, M. R., & Van Staden, J. (1989). The Relationship between Season, Growth and Isoprenoid Biosynthesis in Parthentum argentatum. Journal of Plant Physiology, 134(5), 524–532. https://doi.org/10.1016/S0176-1617(89)80142-7
Ardika, R., & Cahyo, A. N. (2020). Soil Water Content Below 33.7% Progressively Reduces the Latex Yield of Rubber PB 60, A Study in Sembawa, South Sumatra, Indonesia. Journal of Tropical Crop Science, 7(03), 97–103. https://doi.org/10.29244/jtcs.7.03.97-103
Cacioli, P. (1997). Introduction to latex and the rubber industry. Revue Française d’Allergologie et d’Immunologie Clinique, 37(8), 1173–1176. https://doi.org/10.1016/S0335-7457(97)80146-3
Cahyo, A. N., Murti, R. H., & Putra, E. T. S. (2020). Dampak Kekeringan terhadap Proses Fisiologis, Pertumbuhan, dan Hasil Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Müll. Arg.). Warta Perkaretan, 39(1), 57–72.
Cahyo, A. N., Sahuri, S., Stevanus, C. T., & Aji, M. (2017). Production of PB 260 Rubber Clone in Relation with Field Water Balance. Proceedings of International Rubber Conference 2017, 763–773.
Gracz-Bernaciak, J., Mazur, O., & Nawrot, R. (2021). Functional Studies of Plant Latex as a Rich Source of Bioactive Compounds: Focus on Proteins and Alkaloids. International Journal of Molecular Sciences, 22(22), 12427. https://doi.org/10.3390/ijms222212427
Hanifarianty, S. (2021). Pengujian Kadar Karet Kering dengan Metode Hidrometri. Warta Perkaretan, 40(1), 53–58.
Julrat, S., Chongcheawchamnan, M., & Robertson, I. D. (2014). Characterisation of the dielectric properties of rubber latex from 0.5 to 33 GHz. Biosystems Engineering, 125, 1–8. https://doi.org/10.1016/j.biosystemseng.2014.06.013
Kafrawi, Kumalawati, Z., Sufyan, & Arham. (2019). TIngkat Produksi Lateks Tanaman Karet (Hevea brasiliensis) pada Berbagai Umur Tanaman. AgroPlantae, 8(12), 18–26.
Nasir, A. A., & Effendy, S. (2000). Water Balance Concept for Cropping Pattern Determination. In A. Nasir-Rizaldi-Boer (Ed.), Agroclimatology Training Paper. Geofisika dan Meterologi FMIPA-IPB.
Nonami, H., & Boyer, J. S. (1989). Turgor and Growth at Low Water Potentials 1. Plant Physiology, 89(3), 798–804.
Rao, P. S., & Vijayakumar, K. R. (1992). Climatic Requirements. In M. R. Sethuraj & N. M. Mathew (Eds.), Natural rubber: Biology, cultivation, and technology (pp. 200–219). Elsevier Science Publisher.
Sahuri, S., & Cahyo, A. N. (2018). Hubungan Antara Neraca Air Lahan terhadap Produksi Karet Klon BPM 24. Widyariset. Widyariset, 4(2), Article 2. https://doi.org/10.14203/widyariset.4.2.2018.163-172
Savva, A. P., & Frenken, K. (2002). Crop Water Requirements and Irrigation Scheduling-Irrigation Manual Module 4. FAO.
Standar Nasional Indonesia. (2002). Bahan Olah Karet (SNI 06-2047-2002). Badan Standardisasi Nasional. https://pesta.bsn.go.id/produk/detail/6522-sni06-2047-2002
Stevanus, C. T., Ardika, R., & Saputra, J. (2017). The Effect of Tillage and Cover Crop on Soil Physical Properties and Young Rubber Plant Growth. Jurnal Penelitian Karet, 35(2), Article 2. https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v35i2.357
Vijayakumar, K. R., Chandrashekar, T. R., & Philip, V. (2000). Agroclimate. In P. J. George & C. K. Jacob (Eds.), Natural Rubber: Agromanagement and Crop Processing. Rubber Research Institute of India.
Wijaya, A., Rachmawan, A., & Sayurandi. (2016). KARAKTERISTIK LATEKS BEBERAPA KLON KARET (Hevea brasiliensis) PADA PERIODE BULAN KERING. Implementasi Riset Hayati Dan Pengembangannya Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Seminar Nasional Biologi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Wijaya, T. (2008). Kesesuaian Tanah dan Iklim untuk Karet. Warta Perkaretan, 27(2), Article 2.
Zhang, F., Liao, L., Huang, H., Zhang, F., Wang, B., & Long, H. (2019). Predication of Dry Rubber Content in Hevea Latex based on SPSS Multiple Regression Model. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 563(2), 022030. https://doi.org/10.1088/1757-899X/563/2/022030
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Andi Nur Cahyo, Risal Ardika, Andi Wijaya
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Submission of a original research or review articles in Warta Perkaretan implies that the submitted  manuscript has not been published in any scientific journal (except being part of the abstract, thesis, or report). The submitted manuscript also is not under consideration for publication elsewhere. All co-authors involve in the publication of the manuscript should give their approval. Once, the manuscript is accepted and then published in Warta Perkaretan, the Author(s) keep hold the copyright and retain publishing right without restrictions. Author(s) and Warta Perkaretan users are allowed to multiply the published manuscript as long as not for commercial purposes. The journal users are also permissible to share the published manuscript with an acknowledgement to the Author(s). The Editorial Boards suggest that the Authors should manage patent before publishing their new inventions.