POTENSI BAKTERI PENGGUNA METANOL DARI RIZOSFER TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) UNTUK MEMPRODUKSI PROTEIN SEL TUNGGAL

Authors

  • Umi Hidayati Balai Penelitian Sembawa, Pusat Penelitian Karet
  • Jekvy Hendra BPTP Lampung
  • Delima Napitupulu BPTP Sumatera Utara
  • Andreas Panjaitan PT. Swakarsa Sinar Sentosa, Jakarta
  • Rahayu Widyastuti Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, IPB

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v29i1.107

Keywords:

Hevea brasiliensis, rizosfer, methanol, protein sel tunggal, bakteri

Abstract

Rizosfer tanaman karet menyimpan potensi yang besar melalui keberadaan mikroorganisme yang bermanfaat untuk berbagai kepentingan, misalnya produk bioindustri seperti biofungisida dan biofertilizer. Pengembangan produk dari hasil eksplorasi mikroorganisme dari rizosfer tanaman karet akan menjadi peluang untuk meningkatkan peran dari perkebunan karet. Protein Sel Tunggal (PST) merupakan sel kering atau biomassa mikroorganisme seperti cendawan, khamir, bakteri, dan ganggang yang dapat digunakan sebagai sumber protein untuk pangan, selain mengandung protein tertentu, juga mengandung karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan nutrisi lain yang dibutuhkan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi mikroorganisme dari rizosfer tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) untuk produksi protein sel tunggal. Penelitian dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Tanah, Kimia dan Kesuburan Tanah di Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan dan Laboratorium Cendawan Departemen Hama dan Penyakit Tanaman mulai  Februari 2011 sampai dengan Mei 2011. Analisa protein menggunakan metode Kjeldahl. Mikroorganisme dari rizosfer tanaman karet yang mampu menggunakan metanol dapat digunakan untuk produksi protein sel tunggal dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan dan pakan. Eksplorasi mikroorganisme dari rhizosfer tanaman karet memperoleh 22 isolat dan terseleksi 8 isolat untuk pengujian kadar protein yang terdiri 5 bakteri K2, K4, K8, K11, dan K13, serta 3 cendawan K15, K17, dan K18. Pengujian Hypersensitive Response, menghasilkan 2 isolat bakteri patogen K10 dan K13. Kandidat yang terbaik adalah isolat K4 dengan kadar protein 0,91%. Isolat K4 sudah terlihat dari awal memiliki pertumbuhan  paling cepat dan bukan patogen.

 

 

How to Cite : Hidayati, U., Hendra, J., Napitupulu, D., Panjaitan, A., & Widyastuti, R. (2011). Potensi bakteri pengguna metanol dari rizosfer tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) untuk memproduksi protein sel tunggal. Jurnal Penelitian Karet, 29(1), 25-34. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/107

Downloads

Published

2011-06-01

Issue

Section

Original Research Article