PENGARUH STIMULAN ETEFON TERHADAP PRODUKSI DAN FISIOLOGI LATEKS BERBAGAI KLON IRR

Authors

  • Eva Herlinawati Balai Penelitian Sembawa, Pusat Penelitian Karet Jalan Raya Palembang - P. Balai KM 29 Palembang 30001 Sumatera Selatan
  • Kuswanhadi Kuswanhadi Balai Penelitian Sembawa, Pusat Penelitian Karet Jalan Raya Palembang - P. Balai KM 29 Palembang 30001 Sumatera Selatan

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v35i2.404

Keywords:

Etefon, fosfat anorganik, kering alur sadap, klon, produksi, sukrosa

Abstract

Stimulan telah umum digunakan pada perusahaan perkebunan untuk mengoptimalkan tenaga kerja dan produksi. Aplikasi stimulan dapat meningkatkan lama aliran lateks dan metabolisme sel lateks. Namun aplikasi stimulan etefon seringkali tidak sesuai dengan kemampuan tanaman. Penerapan etefon stimulan dalam sistem eksploitasi hendaknya sesuai dengan tipologi klon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui frekuensi stimulan yang optimal pada masing-masing klon dengan memperhatikan kondisi fisiologis dan kesehatan tanaman. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Sembawa mulai 2011 hingga 2014, menggunakan klon IRR 24, IRR 41, IRR 100, IRR 105, dan IRR 118, tahun tanam 2002. Penyadapan mulai dilakukan pada panel B0-1 dengan sistem sadap S/2 d3 ET2.5%. Frekuensi stimulan diaplikasikan berbeda-beda pada setiap klon sesuai dengan hasil analisis lateks sebelum perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan frekuensi stimulan yang optimum untuk tiap klon berbeda-beda. Produksi optimal pada IRR 24 dan IRR 100 dicapai pada kondisi tanpa stimulan, stimulan justru meningkatkan risiko kering alur sadap (KAS). IRR 41, IRR 105, dan IRR 118 respon terhadap stimulan. Kondisi tersebut didukung dengan kapasitas metabolisme dan kadar sukrosa lateks sebelum stimulan. Faktor pembatas peningkatan produksi adalah kadar sukrosa tanpa stimulan dan kemampuan tanaman dalam mengaktifkan metabolisme.

Downloads

Published

2018-01-16

Issue

Section

Original Research Article