GAGASAN PEMBENTUKAN BADAN PENGELOLA DANA PERKEBUNAN (BPDP) KARET UNTUK KEBERLANJUTAN INDUSTRI KARET ALAM INDONESIA

Gagasan Pembentukan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Karet untuk Keberlanjutan Industri Karet Alam Indonesia

Authors

  • Lina Fatayati Syarifa Indonesian Rubber Research Institute
  • Suroso RAHUTOMO

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v42i2.1009

Keywords:

kompon karet alam, BPDP, cess, sustainability

Abstract

Industri karet alam Indonesia saat ini dihadapkan pada beberapa permasalahan besar yang saling mempengaruhi dan terus menurunkan kinerja industri ini, yaitu rendahnya harga karet, penurunan produksi, dan kendala ekspor. Untuk mempertahankan eksistensi dan daya saing industri karet alam Indonesia, perlu segera dibentuk Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Karet dengan cara memberlakukan pungutan dana cess dari ekspor karet alam serta ekspor/ impor barang jadi karet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan justifikasi pembentukan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Karet dan potensi penghimpunan dana untuk kegiatan-kegiatan pendukung keberlangsungan industri karet alam nasional. Besaran pungutan dari ekspor karet alam disesuaikan dengan kondisi harga karet alam dunia. Pungutan ditetapkan secara progresif yaitu 0.5% pada harga free on board (FOB) USD 1.48-2.00/ kg, 1% pada harga FOB USD 2.01-3.00/kg, dan 2 % pada harga FOB > USD 3.00/kg. Apabila harga FOB < USD 1.48/kg, maka pungutan cess tidak diberlakukan (cut off) mengingat potensi dampak negatifnya terhadap semakin rendahnya harga di pasar domestik terutama jika pungutan ini sebagian besar ditransmisikan ke petani. Besaran pungutan untuk ekspor barang jadi berbasis karet diusulkan sebesar 0.2% dari nilai ekspor, sedangkan pada impor barang jadi diusulkan pada produk ban yaitu sebesar Rp 2.500,-/ EPU (Equaivalent Passanger Unit). Pada harga FOB saat ini sekitar USD 1.48/kg, total potensi dana yang terkumpul dari ketiga skema tersebut dapat mencapai Rp. 382,76 milyar per tahun. Dana yang terkumpul selanjutnya dapat dikelola BPDP Karet dengan porsi utama untuk peremajaan, sedangkan porsi lainnya untuk kegiatan seperti pengembangan industri hilir, promosi sustainability, R&D, pengembangan SDM karet, penguatan kelembagaan sosial dan ekonomi pekebun rakyat, pemenuhan syarat pasar internasional, dan berbagai kegiatan lainnya sesuai fungsi dari BPDP Karet.

References

Amalia, Rizki. Genting!!! Selamatkan Karet Jambi Provinsi Jambi Sekarang Juga, dikutip dari www.rri.go.id diakses pada tanggal 18 Oktober 2023, pukul 13.30 WIB.

BPS. (2023). Statistik Karet Indonesia 2022. Badan Pusat Statistik Indonesia. Jakarta. ISSN. 1978-9920

Dewan Karet Indonesia. (2022). Data Industri Karet Indonesia 2022. Jakarta.

Direktorat Jenderal Perkebunan. (2022). Statistik Perkebunan Unggulan Nasional 2021-2023. Sekretariat Ditjenbun. Kementerian Pertanian, Republik Indonesia.

Direktorat Jenderal Industri Agro. (2023). Indonesian Rubber Board. Bahan Tayang yang disampaikan pada rapat rencana pembentukan Indonesian Rubber Board oleh Direktorat Industri Hasil Hutan dan Perkebunan-Direktorat Jenderal Industri Agro. Kementerian Perindustrian, pada 29 Desember 2023.

Gapkindo. (2024). Perkembangan Kinerja Komoditas Karet Nasional: Memanfaatkan peluang untuk memenuhi permintaan karet alam dunia, disampaikan pada: Focus Group Discussion (FGD) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, 28 Desember 2023.

Singapore Exchange (SGX). Sicom TSR 20 Rubber Futures. Diakses dari: https://www.sgx.com pada 25 Oktober 2023, pukul 08.30 WIB.

Retnowati, A., F, Adiwinata., R, Islamayanda., dan T, Utomo. (2013). Perkembangan Industri Karet di Indonesia. Fakultas Pertanian Universitas Lampung, diakses dari www.scribd.com pada 10 Desember 2023, pukul 19:52 WIB.

Supriadi, M., C. Nancy., dan G. Wibawa. (1999). Percepatan Peremajaan Karet Rakyat Melalui Penerapan Teknologi dan Pemberdayaan Masyarakat Perkebunan. Prosiding Lokakarya dan Ekspose Teknologi Perkebunan. Palembang, 26-28 Oktober 1999. Pusat Penelitian Karet- Balai Penelitian Sembawa dan Sekretariat Asosiasi Penelitian dan Perkebunan Indonesia. p: 45-69.

Syarifa, L.F., D.S. Agustina, C. Nancy, and M. Supriadi. (2012). Evaluasi Tingkat Adopsi Klon Unggul Di Tingkat Petani Karet Propinsi Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Karet, 2012, 30 (1): 12 – 22. https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v30i1.118.

Syarifa, L.F. dan Tistama, R. (2020). Analisis Kinerja dan Prospek Komoditas Karet dalam Analisis dan Opini Perkebunan. RADAR dePlantation, Vol. 1 No. 2, Oktober 2020.

Syarifa, L.F., K, Sita., T, Dianpratiwi., R, Amalia., D.F.S, Hartanto., D.S. Agustina, A. Alamsyah., dan I.S, Nugraha. Naskah Policy Brief: Analisis Ancaman Resesi Global dan Dampak pada PTPN Group serta Strategi Mitigasi dalam Analisis dan Opini Perkebunan. RADAR dePlantation, Vol. 3 No. 1, Oktober 2022.

Syarifa, L.F., D.S. Agustina, A. Alamsyah., I.S, Nugraha, dan H. Asywadi. 2023. Outlook Komoditas Karet Alam Indonesia 2023. Jurnal Penelitian Karet, 41 (1), 2023: 47-58. https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v41i1.841.

Downloads

Published

2024-12-23

How to Cite

Syarifa, L. F., & RAHUTOMO, S. (2024). GAGASAN PEMBENTUKAN BADAN PENGELOLA DANA PERKEBUNAN (BPDP) KARET UNTUK KEBERLANJUTAN INDUSTRI KARET ALAM INDONESIA: Gagasan Pembentukan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Karet untuk Keberlanjutan Industri Karet Alam Indonesia. Jurnal Penelitian Karet, 42(2), 189–200. https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v42i2.1009

Issue

Section

Original Research Article