HETEROSIS DAN HERITABILITAS PADA PROGENI F1 HASIL PERSILANGAN KEKERABATAN JAUH TANAMAN KARET

Authors

  • Sayurandi Sayurandi Balai Penelitian Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet
  • Aidi Daslin Balai Penelitian Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v29i1.105

Keywords:

Hevea brasiliensis, keragaman genetik, nilai heterosis, heritabilitas

Abstract

Perbaikan potensi genetik merupakan faktor yang penting dalam upaya meningkatkan produktivitas karet. Kemajuan pemuliaan karet sangat tergantung kepada potensi dan ketersediaan sumber keragaman genetik, yang diperoleh melalui kegiatan persilangan antara tetua yang memiliki hubungan kekerabatan jauh. Seleksi progeni pada populasi F1 diharapkan dapat menghasilkan keturunan yang lebih baik dari kedua tetuanya, yang besarnya dapat diukur dari nilai heterosis, heterobeltiosis, derajat dominansi gen yang diukur dari rasio nilai potensi, dan heritabilitas.  Untuk mempelajari pengaruh parameter tersebut dilakukan suatu analisis dengan menggunakan 40 progeni F1 umur enam tahun hasil persilangan PB 260 dan PN 7111 yang memiliki hubungan kekerabatan genetik jauh. Hasil analisis menunjukkan keragaman yang cukup signifikan pada tujuh peubah yang diamati, dengan koefisien keragaman produksi g/p/s (62,39%), lilit batang (22,02%), jumlah ring pembuluh lateks (28,17%), diameter pembuluh lateks (17,72%), indeks penyumbatan (41,01%), kadar sukrosa (30,13%), dan kadar fosfat anorganik (69,78%). Berdasarkan nilai heterosis pada karakter lilit batang, progeni nomor 1087, 1184, dan 1086 memiliki nilai heterosis bernilai positif, sedangkan progeni yang lain bernilai negatif. Nilai heterobeltiosis untuk karakter lilit batang dari 40 progeni F1 bernilai negatif. Demikian juga untuk  karakter hasil lateks, 40  progeni F1 tersebut memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis bernilai negatif.  Berdasarkan derajat dominansi gen yang diukur dengan rasio nilai potensi pada karakter ukuran lilit batang,  progeni  nomor  1089, 1184, dan 1086 menunjukkan aksi gen dominan positif tidak sempurna, sedangkan untuk  karakter hasil lateks, keempat puluh progeni F1 menunjukkan aksi gen dominan negatif tidak sempurna. Nilai heritabilitas karakter hasil lateks, jumlah ring pembuluh lateks, diameter ring pembuluh lateks, kadar sukrosa, dan kadar fospat anorganik  tergolong tinggi dengan nilai h2 antara 0,52–0,85, sedangkan nilai heritabilitas karakter lilit batang  dan indeks penyumbatan tergolong sedang, dengan nilai h2 masing- masing yaitu 0,39 dan 0,47.

 

 

How to Cite : Sayurandi, & Daslin, A. (2011). Heterosis dan heritabilitas pada progeni F1 hasil persilangan kekerabatan jauh tanaman karet. Jurnal Penelitian Karet, 29(1), 1-15. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/105

Downloads

Published

2011-06-01

Issue

Section

Original Research Article