UJI RESISTENSI GENOTIPE TERPILIH DARI PLASMA NUTFAH IRRDB TERHADAP PENYAKIT GUGUR DAUN CORYNESPORA DENGAN METODE CAKRAM DAUN

Authors

  • Aidi Daslin Balai Penelitian Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet
  • Zaida Fairuzah Balai Penelitian Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet
  • Cici Indriani Dalimunthe Balai Penelitian Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v29i1.106

Keywords:

Hevea brasiliensis, Corynespora cassicola, plasma nutfah, resistensi

Abstract

Corynespora cassiicola (Berk & Curt) Wei adalah jamur penyebab penyakit gugur daun yang menginfeksi daun muda dan daun tua, dan dapat mengakibatkan daun karet gugur sepanjang tahun, sehingga menyebabkan tertundanya matang sadap, produksi lateks menurun pada tanaman menghasilkan, dan bahkan pada klon yang sangat rentan dapat mematikan tanaman. Seleksi terhadap berbagai genotipe karet sejak awal sangat penting untuk mengetahui tingkat ketahanannya terhadap penyakit. Pada penelitian ini dilakukan uji resistensi 29 genotipe terpilih dari plasma nutfah IRRDB terhadap penyakit gugur daun C. cassiicola, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 60 perlakuan kombinasi dan 2 ulangan. Pengujian dilakukan  terhadap isolat dari Sumatera Utara dan Aceh dengan klon PB 260 sebagai pembanding (kontrol). Semua genotipe diinokulasikan pada setiap isolat C. cassiicola dengan menggunakan metode cakram daun dan penilaian intensitas serangan penyakit diklasifikasikan dalam kategori resisten (0–20%), agak resisten (21–40%), moderat (41–60%), agak rentan (61–80%), dan rentan (81–100%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan resistensi genotipe plasma nutfah IRRDB terhadap isolat dan kontrol. PB 260 yang merupakan klon yang tergolong resisten terhadap kedua isolat. Genotipe PN 386, PN 398, PN 807, PN 5666, PN 5730, dan PN 5808 tergolong moderat terhadap isolat Sumatera Utara tetapi agak resisten terhadap isolat Aceh. Genotipe PN 803 tergolong agak rentan terhadap isolat Sumatera Utara dan moderat terhadap isolat Aceh sedangkan genotipe lainnya tergolong agak resisten terhadap kedua isolat. Isolat yang berasal dari Sumatera Utara mempunyai tingkat virulensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan isolat yang berasal dari Aceh.

 

 

How to Cite : Daslin, A., Fairuzah, Z., & Dalimunthe, C. I. (2011). Uji resistensi genotipe terpilih dari plasma nutfah IRRDB terhadap penyakit gugur daun Corynespora dengan metode cakram daun. Jurnal Penelitian Karet, 29(1), 16-24. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/106

Downloads

Published

2011-06-01

Issue

Section

Original Research Article