TATA KELOLA RANTAI NILAI GLOBAL KARET ALAM DI PROVINSI JAMBI

Authors

  • Dwi Shinta Agustina Sembawa Research Center, Indonesian Rubber Research Institute
  • Rita Nurmalina IPB University https://orcid.org/0000-0002-8002-9975
  • Anna Fariyanti IPB University
  • Burhanuddin Burhanuddin IPB University

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v43i1.1159

Keywords:

rantai nilai global, karet alam, pemetaan, tata kelola

Abstract

Pengembangan rantai nilai karet alam Indonesia masih dihadapkan pada berbagai permasalahan dan memberikan dampak kepada berbagai aktor yang terlibat di sepanjang rantai nilai. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai struktur tata kelola rantai nilai karet alam di Provinsi Jambi sebagai salah satu provinsi penghasil karet utama di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data dari kegiatan survei terhadap 118 aktor yang terlibat di dalam rantai nilai karet meliputi 100 orang petani, 11 orang pedagang perantara, 4 orang pengurus pasar lelang/UPPB, dan 3 orang mewakili pabrik karet remah. Analisis data menggunakan analisis pemetaan dan tata kelola rantai nilai. Hasil studi menunjukkan bahwa rantai nilai karet alam di Provinsi Jambi melibatkan beberapa aktor yaitu petani, pasar lelang/ UPPB, pedagang kecil, pedagang besar, pabrik karet remah, eksportir, dan konsumen akhir. Setiap aktor di sepanjang rantai nilai memiliki aktivitas dan menghasilkan produk yang berbeda yang memberikan nilai tambah. Selanjutnya, hasil analisis tata kelola menunjukkan bahwa tata kelola rantai nilai karet alam dikategorikan sebagai tata kelola market dengan kompleksitas informasi rendah, kodifikasi informasi dan kapabilitas pemasok yang tinggi. Hasil studi ini menggarisbawahi perlunya dukungan kelembagaan dan intervensi kebijakan yang lebih baik untuk bergerak menuju tata kelola rantai nilai yang lebih terintegrasi dan inklusif di Provinsi Jambi.

References

ACIAR. (2012). Making Value Chains Work Better for the Poor: A Handbook for Practitioners of Value Chain Analysis.

Andelia SR, Antoni M. (2022). Transmisi Harga Karet Internasional Terhadap Petani Dan Kontribusi Setiap Provinsi Pada Perubahan Harga Karet Indonesia. War Perkaretan. 41(1):19–30. doi:10.22302/ppk.wp.v41i1.850.

Azmi N, M.A K, D T. (2018). Komparatif Pendapatan Petani Anggota dan Non Anggota Unit Pengelolaan dan Pemasaran Bokar (UPPB) Jaya Bersama di Desa Biyuku Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten Banyuasin. J Tri Argo. 3(1):34–46.

Dekarindo. (2023). Laporan data industri karet hulu dan hilir tahun 2022. Dewan Karet Indonesia, Jakarta.

Ditjenbun. (2022). Statistik Perkebunan Unggulan Nasional 2021-2023. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian.

Gapkindo. (2024). MEMBERSHIP DIRECTORY DIRECTORY 2024.

Gereffi G. (2005). The global economy: organization, governance, and development. Handb Econ Sociol. 2:160–182.

Gereffi G, Humphrey J, Sturgeon T. (2005). The governance of global value chains. Rev Int Polit Econ. 12(1):78–104. doi:10.1080/09692290500049805.

Gereffi G, Lee J. (2016). Economic and Social Upgrading in Global Value Chains and Industrial Clusters: Why Governance Matters [Export Date: 26 January 2024; Cited By: 407]. J Bus Ethics. 133(1):25–38. doi:10.1007/s10551-014-2373-7.

Kennedy SF, Leimona B, Yi ZF. (2017). Making a green rubber stamp: Emerging dynamics of natural rubber eco-certification. Int J Biodivers Sci Ecosyst Serv Manag. 13(1):100–115. doi:10.1080/21513732.2016.1267664.

Kopp T, Brümmer B, Alamsyah Z, Fatricia RS. (2017). Welfare implications of intertemporal marketing margin manipulation. Br Food J. 119(8):1656–1671. doi:10.1108/BFJ-11-2016-0572.

Kopp T, Sexton RJ. (2019). Farmers, Traders, and Processors: Estimating the Welfare Loss from Double Marginalization for the Indonesian Rubber Sector. Sel Pap Prep Present 2019 Agric Appl Econ Assoc Annu Meet Atlanta, GA, July 21 – July 23., siap terbit.

Maulinda RL, Afriyatna S. (2024). Analisis Pendapatan Petani Karet Anggota Unit Pengolahan Dan Pemasaran Bokar (Uppb) Sido Mulyo Di Kecamatan Plakat Tinggi Kabupaten Musi Banyuasin. Soc J Ilmu-Ilmu Agribisnis. 13(1):42–48.

Mola L, Russo I, Giangreco A, Rossignoli C. (2017). Who knows what? Reconfiguring the governance and the capabilities of the supply chain between physical and digital processes in the fashion industry. Prod Plan Control. 28(16):1284–1297. doi:10.1080/09537287.2017.1375147.

Santoso A. (2018). Permasalahan Pengembangan Karet di Indonesia Antara Harapan dan Kenyataan. Ilmu dan Budaya. 41(59).

Strasser J, Garcia B, Grüning C, Tran C, Martin K, Hannak J, Jüde J, Becker M, Grabs J, Hofstetter J, et al. (2024). Cost allocation and incentive mechanisms for environmental, climate protection and resource conservation along global supply chains: analysis of the cotton, tin, natural rubber, coffee and iron ore supply chains.

Syaffendi MR, Rifin A, Jahroh S. (2013). Dampak penerapan kuota impor terhadap permintaan karet alam Indonesia oleh negara China. J Agribisnis Indones (Journal Indones Agribusiness). 1(2):125–142.

Yanita M, Ernawati HD, Alamsyah Z. (2021). The Impact of Rubber Auction Market Towards Transmission Price for Farmers in Jambi Province. Di dalam: The 3rd Green Development International Conference (GDIC 2020). Atlantis Press. hlm 154–159.

Downloads

Published

2025-06-30

How to Cite

Agustina, D. S., Nurmalina, R., Fariyanti, A. ., & Burhanuddin, B. (2025). TATA KELOLA RANTAI NILAI GLOBAL KARET ALAM DI PROVINSI JAMBI. Jurnal Penelitian Karet, 43(1), 89–104. https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v43i1.1159

Issue

Section

Original Research Article