KERAGAMAN GENETIK TANAMAN KARET (HEVEA BRASILIENSIS MUELL ARG) DARI HASIL PERSILANGAN INTERSPESIFIK
DOI:
https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v32i2.157Keywords:
Hevea brasiliensis, keragaman genetik, regresi berganda, seleksiAbstract
Variabilitas genetik plasma nutfah karet di Indonesia telah diperkaya dengan melakukan konservasi genotipe karet dari hasil ekspedisi IRRDB (International Rubber Research and Development Board) di Sungai Amazon, Brasil pada tahun 1981. Peluang untuk mendapatkan genotipe unggul baru akan lebih besar dengan menggunakan persilangan antara RRIM 600 X PN 1546. Tahapan awal dalam pemuliaan tanaman karet adalah dengan memilih genotipe terbaik di pengujian seedling evaluation trial (SET). Seleksi genotipe dilakukan berdasarkan parameter potensi produksi (lateks dan kayu), pertumbuhan tanaman (lilit batang, ketebalan kulit), anatomi kulit (jumlah dan diameter pembuluh lateks, jumlah partikel karet), serta fisiologi lateks (indeks penyumbatan, indeks produksi, kecepatan aliran lateks, kadar karet kering, sukrosa, tiol, fosfat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe hasil persilangan klon RRIM 600 X PN 1546 menunjukkan keragaman yang tinggi untuk produksi lateks maupun produksi kayu. Karakter lilit batang, tebal kulit, jumlah pembuluh lateks, indeks produksi dan kecepatan aliran lateks menunjukkan adanya korelasi yang sangat nyata dengan produksi lateks. Adanya hubungan di antara 12 komponen produksi ditunjukkan dengan besaran nilai koefisien determinasi yaitu R2 = 92,7% dan sisanya 27,0% informasinya belum diketahui. Komponen produksi yang mempunyai pengaruh langsung cukup tinggi terhadap produksi yaitu pembuluh lateks (0,722), partikel karet (0,591), lilit batang (0,588) dan tebal kulit (0,556). Berdasarkan analisis lintas dan regresi bertatar, diketahui bahwa jumlah partikel karet dan jumlah pembuluh lateks memiliki pengaruh langsung paling besar sekaligus bebas dari efek multikolinieritas. Hal ini mengindikasikan bahwa, kedua peubah itu secara parsial menunjukkan hubungan yang nyata terhadap produksi lateks. Nilai koefisien determinasi kedua karakter tersebut sebesar 61,90%. Genotipe terseleksi berdasarkan produksi lateks adalah No. 18/G-518, No. 9/G-567, dan No. 28/G-577. Berdasarkan produksi kayu ditemukan pada genotipe No. 17/G-669 (volume kayu bebas cabang), No. 19/G-567, No. 20/G-441 (volume kayu kanopi) dan No. 19/G-567, No. 20/G-441, No. 27/G-514 (volume kayu total).
Â
Diterima : 20 Maret 2014; Direvisi : 30 Mei 2014; Disetujui : 7 Juli 2014
Â
How to Cite : Woelan, S., Sayurandi., & Irwansyah, E. (2014). Keragaman genetik tanaman karet (hevea brasiliensis muell arg) dari hasil persilangan interspesifik. Jurnal Penelitian Karet, 32(2), 109-121. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/157
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2016 Jurnal Penelitian Karet
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Submission of a original research article in Jurnal Penelitian Karet implies that the submitted  manuscript has not been published in any scientific journal (except being part of the abstract, thesis, or report). The submitted manuscript also is not under consideration for publication elsewhere. All co-authors involve in the publication of the manuscript should give their approval.
Once, the manuscript is accepted and then published in Jurnal penelitian Karet, the Author(s) keep hold the copyright and retain publishing right without restrictions.
Author(s) and Jurnal Penelitian Karet users are allowed to multiply the published manuscript. The journal users are also permissible to share the published manuscript with an acknowledgement to the Author(s). The Editorial Boards suggest that the Authors should manage patent before publishing their new inventions.