KERAGAAN SISTEM PREMI PENYADAP DI BEBERAPA PERUSAHAAN PERKEBUNAN KARET

Authors

  • Iif Rahmat Fauzi Balai Penelitian Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet
  • Lina Fatayati Syarifa Balai Penelitian Sembawa, Pusat Penelitian Karet
  • Eva Herlinawati Balai Penelitian Sembawa, Pusat Penelitian Karet
  • Nurhawaty Siagian Balai Penelitian Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v32i2.162

Keywords:

Hevea brasiliensis, sistem premi, perkebunan karet, penyadapan, pengawas

Abstract

Produktivitas tanaman di perusahaan perkebunan karet selain dipengaruhi oleh faktor teknis budidaya juga dipengaruhi oleh faktor nonteknis seperti manajemen penyadapan. Faktor manajemen penyadapan yang paling berpengaruh dalam mendorong produktivitas adalah sistem premi. Premi merupakan suatu penghargaan yang diberikan oleh perusahaan kepada pekerja yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan sistem premi di beberapa perusahaan perkebunan karet. Penelitian dilakukan pada tahun 2012 dengan metode survei dan wawancara. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive yaitu dengan memilih sentra perkebunan karet terbesar di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum jenis premi penyadap di perusahaan perkebunan karet meliputi premi sadap hari biasa (premi prestasi, premi kerajinan, dan premi khusus), premi sadap hari libur, dan premi sadap bebas. Untuk mendukung penyadapan memperoleh hasil yang optimal maka diberikan premi kepada pekerja lain yang berkaitan dengan operasional panen. Di antara jenis premi pekerja lain yang dianggap penting adalah premi mandor besar, mandor sadap, TAP kontrol induk, TAP kontrol afdeling, koordinator produksi, krani afdeling, pembantu krani, pekerja TPH, dan penjaga afdeling. Seorang mandor dan TAP kontrol memiliki kontribusi dalam menentukan kelas penyadap. Perannya pada beberapa kebun berada di bawah kendali afdeling. Nilai premi seorang mandor dan TAP kontrol diatur sedemikian rupa sehingga berbanding lurus dengan nilai premi penyadap. Pada kondisi tersebut penerapan fungsi kelas penyadap yang berkaitan langsung dengan kualitas penyadapan menjadi tidak representatif. Selain faktor peran dari fungsi pengawasan, nilai insentif yang diatur dalam sistem premi dinilai belum mampu mendorong penyadap melakukan penyadapan sesuai norma. Diperlukan sistem premi yang tegas terhadap perbedaan kelas penyadap dan peran pengawas yang berdiri sendiri di luar stuktur afdeling sebagaimana yang disampaikan dalam studi ini.

 

Diterima : 5 Desember 2013; Direvisi : 28 Februari 2014; Disetujui : 30 Mei 2014

 

How to Cite : Fauzi, I. R., Syarifa, L. F., Herlinawati, E., & Siagian, N. (2014). Keragaan sistem premi penyadap di beberapa perusahaan perkebunan karet. Jurnal Penelitian Karet, 32(2), 157-180. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/162

Downloads

Published

2014-10-01

How to Cite

Fauzi, I. R., Syarifa, L. F., Herlinawati, E., & Siagian, N. (2014). KERAGAAN SISTEM PREMI PENYADAP DI BEBERAPA PERUSAHAAN PERKEBUNAN KARET. Jurnal Penelitian Karet, 32(2), 157–180. https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v32i2.162

Issue

Section

Original Research Article