PENGUJIAN BIOFUNGISIDA BERBASIS MIKROORGANISME ANTAGONIS UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH PADA TANAMAN KARET

Authors

  • Alchemi Putri Juliantika Kusdiana Balai Penelitian Sembawa, Pusat Penelitian Karet
  • Misbakhul Munir Balai Penelitian Sembawa, Pusat Penelitian Karet
  • Heru Suryaningtyas Balai Penelitian Sembawa, Pusat Penelitian Karet

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v33i2.179

Keywords:

Tanaman karet, jamur akar putih, Rigidoporus microporus, biofungisida

Abstract

Penyakit jamur akar putih (JAP) merupakan salah satu penyakit penting di perkebunan karet Indonesia karena dapat menyebabkan kematian tanaman dan kerugian ekonomi yang cukup tinggi. Salah satu usaha pengendalian penyakit JAP adalah pengobatan tanaman sakit dengan menggunakan biofungisida. Tujuan dari pengujian ini untuk mengetahui efektivitas biofungisida berbahan aktif beberapa mikroorganisme antagonis terhadap penyakit JAP pada skala laboratorium, rumah kaca, dan lapangan. Penelitian dilaksanakan di Balai Penelitian Sembawa mulai Juli 2012 sampai April 2013. Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah formulasi biofungisida yang mengandung cendawan antagonis Trichoderma viridae, T. harzianum, Paecilomyces lilacinus, dan bakteri antagonis Bacillus subtilis. Percobaan terdiri dari tiga kegiatan yaitu pengujian antagonisme formulasi biofungisida terhadap R. microporus di laboratorium dengan menggunakan metode uji ganda, studi efektivitas formulasi biofungisida terhadap penyakit JAP pada bibit karet dalam polibeg klon PB 260 di rumah kaca dengan menggunakan rancangan acak lengkap enam perlakuan dan tiga ulangan yang terdiri dari kombinasi biofungisida + pupuk hayati berbahan aktif mikoriza serta perlakuan fungisida kimia sebagai pembanding, dan studi efektivitas formulasi biofungisida terhadap penyakit JAP pada tanaman karet belum menghasilkan klon PB 260 di lapangan dengan menggunakan rancangan acak kelompok sembilan perlakuan dan  tiga ulangan yang terdiri dari beberapa perlakuan biofungisida dan fungisida kimia pembanding. Hasil penelitian di laboratorium menunjukkan biofungisida mampu menekan perkembangan R. microporus dengan rata-rata penghambatan sebesar 57,62%. Pengujian di rumah kaca dengan perlakuan kombinasi biofungisida 100 g dan pupuk hayati 200 g cukup efektif menurunkan intensitas serangan JAP sebesar 5,56% dan mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman yang terlihat dari pertumbuhan akar, tinggi tanaman, dan biomassa kering yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lain. Pengujian biofungisida pada TBM menunjukkan penurunan intensitas serangan penyakit sebesar 18,33% s.d. 23,33% yang tidak berbeda nyata dengan fungisida kimia pembanding dan perlakuan biofungisida 20 g/pohon  memiliki penurunan intensitas serangan penyakit paling tinggi dibandingkan perlakuan biofungisida lainnya. Dari ketiga pengujian menunjukan biofungisida tersebut efektif digunakan untuk mengendalikan penyakit JAP.

 

Diterima : 28 April 2015; Direvisi : 28 Agustus 2015; Disetujui : 10 September 2015

 

How to Cite : Kusdiana, A. P. J., Munir, M., & Suryaningtyas, H. (2015). Pengujian biofungisida berbasis mikroorganisme antagonis untuk pengendalian penyakit jamur akar putih pada tanaman karet. Jurnal Penelitian Karet, 33(2), 143-156. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/179

Downloads

Published

2015-10-01

How to Cite

Kusdiana, A. P. J., Munir, M., & Suryaningtyas, H. (2015). PENGUJIAN BIOFUNGISIDA BERBASIS MIKROORGANISME ANTAGONIS UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH PADA TANAMAN KARET. Jurnal Penelitian Karet, 33(2), 143–156. https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v33i2.179

Issue

Section

Original Research Article