MODEL PENUMBUHAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PERBENIHAN UNTUK MENINGKATKAN MUTU BAHAN TANAM DAN PRODUKTIVITAS KARET RAKYAT

Authors

  • Lina Fatayati Syarifa Balai Penelitian Sembawa, Pusat Penelitian Karet
  • Cicilia Nancy Balai Penelitian Sembawa, Pusat Penelitian Karet
  • Muhammad Supriadi Pusat Penelitian Karet

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v29i2.245

Keywords:

Hevea brasiliensis, bahan tanam, mutu, kelembagaan

Abstract

Untuk mendukung kegiatan revitalisasi perkebunan dan peremajaan karet swadaya, maka salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan adalah bagaimana menyediakan bibit karet yang memenuhi “6 tepat†yaitu: tepat waktu, jumlah, mutu, tempat, klon dan harga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keragaan kelembagaan perbenihan serta merancang model penumbuhan dan penguatan kelembagaan di Sumatera Selatan dalam upaya memperkuat industri perbenihan karet nasional. Kegiatan penelitian dilakukan pada tahun 2009/2010, dengan memadukan metode penelitian survey, dan kegiatan aksi yang melibatkan partisipasi peneliti, petani dan stakeholders lainnya.  Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive yaitu dengan memilih sentra pembibitan karet dan non sentra pembibitan karet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebun entres di Provinsi Sumatera Selatan tercatat seluas 236.2 ha, namun hingga tahun 2010 yang telah mendapat SK Penetapan Dinas Perkebunan baru  sekitar 40%.  Jenis klon yang dominan diusahakan adalah PB 260 (72,2%), lalu IRR 39, BPM 24 dan RRIC 100. Jumlah batang bawah yang memiliki SKM (Surat Keterangan Mutu) tahun 2009/2010 di Sumsel sebesar 48,7 juta, dan sebanyak 85% menggunakan biji dari Medan. Namun, kondisi kelembagaan pembibitan karet di provinsi ini belum kondusif. Sebagai contoh, jumlah petugas pengawas benih serta fasilitas yang disediakan oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Perkebunan masih terbatas, masih banyak penangkar pembibitan yang belum mendapat sertifikat legal bagi produk mereka, sebagian besar penangkar memiliki modal terbatas, dan sumber entres dan  batang bawah juga masih terbatas. Oleh karena itu upaya yang harus dilakukan untuk memperbaiki kondisi industri karet pembibitan di Sumatera Selatan seperti yang diilustrasikan dalam model penumbuhan dan penguatan kelembagaan pembibitan karet yang diajukan dalam makalah ini.   

 

 

Diterima : 20 Agustus 2011; Disetujui : 14 Oktober 2011

How to Cite : Syarifa, L. F., Nancy, C., & Supriadi, M. (2011). Model penumbuhan dan penguatan kelembagaan perbenihan untuk meningkatkan mutu bahan tanam dan produktivitas karet rakyat. Jurnal Penelitian Karet, 29(2), 130-141. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/245

Downloads

Published

2016-03-16

How to Cite

Syarifa, L. F., Nancy, C., & Supriadi, M. (2016). MODEL PENUMBUHAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PERBENIHAN UNTUK MENINGKATKAN MUTU BAHAN TANAM DAN PRODUKTIVITAS KARET RAKYAT. Jurnal Penelitian Karet, 29(2), 130–141. https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v29i2.245

Issue

Section

Original Research Article