PENGUJIAN KUALITATIF TERHADAP JENIS KOAGULAN DALAM BAHAN OLAH KARET

Authors

  • Mili Purbaya Balai Penelitian Sembawa Pusat Penelitian Karet Jalan Raya Palembang - P. Balai KM 29 PO BOX 1127 Palembang 30001 Sumatera Selatan
  • Didin Suwardin Balai Penelitian Sembawa Pusat Penelitian Karet Jalan Raya Palembang - P. Balai KM 29 PO BOX 1127 Palembang 30001 Sumatera Selatan

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v1i1.284

Keywords:

Bokar, koagulan, pengujian kualitatif, pereaksi

Abstract

Peningkatan mutu bahan olah karet (bokar) dapat dilakukan sejak awal proses pengolahan lateks menjadi bokar. Jenis koagulan merupakan salah satu parameter utama di dalam penentuan mutu bokar, selain tingkat kebersihan. Berdasarkan SNI bokar No. 06-2047-2002, koagulan yang dianjurkan untuk menggumpalkan lateks adalah asam format dan bahan penggumpal lain yang direkomendasikan oleh lembaga yang kredibel. Tetapi sebagian  besar petani masih menggunakan koagulan non anjuran. Untuk itu perlu dilakukan suatu metode tertentu yang dapat mendeteksi bahan penggumpal bokar yang digunakan petani. Dengan metode ini, diharapkan petani akan menggunakan koagulan anjuran untuk meningkatkan mutu bokar. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk mendeteksi kandungan koagulan adalah pengujian secara kualitatif. Identifikasi dilakukan dengan cara mereaksikan serum atau air rendaman koagulum dengan pereaksi-pereaksi tertentu, kemudian diamati perubahan pada campuran yang menandakan karakteristik dari ion-ion yang terkandung di dalam koagulan. Koagulan non anjuran seperti tawas, cukapara dan pupuk TSP dapat dideteksi dengan menggunakan pereaksi : 1) BaCl2, 2) campuran pereaksi NH4Cl dan  NH4OH, 3) campuran pereaksi etanol dan asam sulfat dan 4) campuran pereaksi HNO3 dan ammonium molibdat. Hasil pengujian sensistivitas menunjukkan bahwa bahan penggumpal non ajuran dapat dideteksi pada dosis minimal 50 mL/L lateks (1 g/L lateks) untuk cukapara (asam sulfat), 25 mL/L lateks (0,5 g/L lateks) untuk pupuk TSP dan 75 mL/L lateks (1,5 g/L lateks) untuk tawas dengan konsentrasi masing-masing 2%. Pengujian kualitatif ini kemudian diaplikasikan untuk mengetahui kandungan ion pada koagulan “Xâ€. Hasil pengujian menunjukkan bahwa koagulan “X†mengandung ion sulfat yang diduga berasal dari asam sulfat.

Downloads

Published

2017-02-27

Issue

Section

Original Research Article