ANALISIS LOKASI INDUSTRI SERBUK KARET ALAM TERAKTIVASI (SKAT) UNTUK ASPAL KARET

Authors

  • Daniel Ibrahim Kementerian Perindustrian Jalan Gatot Subroto Kav 52-53 Jakarta 12950
  • Amzul Rifin Program Pasca Sarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor Jl. Padjajaran Bogor Jawa Barat
  • Setiadi Djohar Program Pasca Sarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor Jl. Padjajaran Bogor Jawa Barat

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v36i1.543

Keywords:

AHP, aspal karet, lokas, SKAT

Abstract

Untuk memenuhi kebutuhan aspal yang berkualitas tinggi serta meningkatkan penyerapan karet alam di dalam negeri, pemerintah Indonesia sebagai konsumen utama aspal di Indonesia mulai mencanangkan program pengaspalan yang menggunakan bahan dengan campuran karet padat atau Serbuk Karet Alam Teraktivasi (SKAT) untuk aspal karet. Hal tersebut merupakan peluang bagi perusahaan yang bergerak di bidang aspal. Manajemen perusahaan harus melakukan analisis lokasi pengembangan program ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lokasi terbaik untuk pendirian pabrik SKAT, dengan metode AHP yang menggunakan tiga kriteria, 24 sub kriteria dan empat  alternatif lokasi. Berdasarkan hasil sintesis terhadap kriteria dan sub kriteria, alternatif lokasi pendirian SKAT secara berurutan sesuai bobot yang dihasilkan adalah Semarang (0,382), Cikampek (0,315), Palembang (0,177) dan yang terakhir adalah Sidoarjo (0,126) dengan rasio konsistensi data 0,01. Keunggulan utama dari lokasi ini adalah letaknya yang strategis dikarenakan memiliki pasar yang prospektif dalam radius 600 Km, dengan panjang jalan nasional  5.611 Km dan jalan daerah sepanjang 109.075 Km. Meskipun jarak dengan sumber bahan baku karet alam tidak sedekat apabila pabrik didirikan di Palembang, serta jarak dengan sumber bahan baku Ground Tyre Rubber (GTR) tidak sedekat apabila pabrik didirikan di Sidoarjo, Semarang memiliki keunggulan lain yaitu harga lahan serta upah tenaga kerja yang lebih murah dibandingkan dengan kota lain.

Downloads

Published

2018-05-29

Issue

Section

Original Research Article