STUDI PENDAHULUAN KONSTRUKSI PETA PAUTAN GENETIK DAN IDENTIFIKASI QUANTITATIVE TRAIT LOCI YANG TERPAUT DENGAN PERTUMBUHAN AWAL TANAMAN KARET

Authors

  • Fetrina Oktavia Indonesian Rubber Research Institute

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v2i38.733

Abstract

Hevea brasiliensis merupakan salah satu spesies utama penghasil karet alam. Upaya pengembangan klon-klon karet unggul baru yang memiliki produksi lateks tinggi dan karakter agronomis yang baik perlu dilakukan secara berkelanjutan. Salah satu faktor pembatas upaya tersebut adalah lamanya waktu seleksi yang dibutuhkan yakni berkisar 25-35 tahun. Pendekatan alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah seleksi dengan bantuan marka molekuler. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun peta pautan genetik dan identifikasi QTL yang terpaut dengan pertumbuhan awal tanaman karet. QTL dapat digunakan sebagai penanda molekuler untuk deteksi dini potensi pertumbuhan lilit batang klon karet. Analisis dilakukan pada 201 progeni F1 hasil persilangan klon PB 260 x SP 217. Fenotipe data pertumbuhan lilit batang dilakukan pada tanaman F1 umur 16-22 bulan yang ditanam pada areal seluas lima ha. Penyusunan peta pautan genetik populasi dilakukan menggunakan 263 marka SSR terseleksi. Pengamatan menunjukkan bahwa pertumbuhan lilit batang populasi umur 22 bulan berkisar 5,5 – 25,04 cm dengan rata-rata 14,66 cm. Rata-rata penambahan lilit batang progeni F1 setiap bulan berkisar 0,4 – 1 cm. Koefisien keragaman menunjukkan bahwa terdapat keragaman pertumbuhan lilit batang yang cukup tinggi pada populasi. Tiga QTL yang terpaut pertumbuhan awal lilit batang tanaman karet umur 22 bulan setelah tanam berhasil teridentifikasi pada LG 14 dengan LOD 4,64, LG 13 dengan LOD 3,5, dan LG 1 dengan LOD 3. Pada LG 14 dengan LOD 4,1 berhasil teridentifikasi QTL terpaut peningkatan lilit batang dari umur 16 sampai 22 bulan. Posisi lokus gen atau sekuen DNA yang memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan lilit batang tersebut ditunjukkan oleh marka TAs2185 di mana gen tersebut memberikan pengaruh sebesar 11,7% terhadap pertumbuhan lilit batang tanaman karet. Keberadaan QTL tersebut perlu dianalisis secara berkala untuk mengetahui kestabilan sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu seleksi untuk lilit batang.

Downloads

Published

2020-10-12

Issue

Section

Original Research Article