UJI JENIS PENAMPUNG DAN BAHAN PENGGUMPAL LATEKS BERBAHAN BAKU SISA PRODUKSI PERTANIAN ASAM GELUGUR DAN NANAS BAGI KARET RAKYAT

Authors

  • Sumihar HUTAPEA
  • Tumpal Siregar UMA
  • Asmah INDRAWATY

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v40i2.797

Keywords:

lateks, lump, penampung, penggumpal

Abstract

Rendahnya mutu bahan olah karet rakyat (bokar) antara lain disebabkan rendahnya penanganan pasca panen, seperti wadah penampung lateks yang sembarangan, penggumpal lateks yang tidak bermutu, dan belum memenuhi syarat. Faktor penampung lateks dan bahan penggumpal dinilai sebagai faktor utama penyebabnya. Untuk mengatasinya, perlu dilakukan penelitian yang berhubungan dengan penampung lateks, bahan penggumpal, dan teknik penanganan bokar. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi mutu bokar yang rendah. Penelitian dilakukan pada kebun karet rakyat di desa Sari Laba Jahe (Kecamatan Sibirubiru, Deli Serdang, Sumatra Utara). Desa tersebut merupakan penghasil asam gelugur dan nanas. Penelitian dilakukan dengan menguji 3 jenis penampung lateks (penampung lateks standar, ruas bambu, dan tempurung kelapa), dan empat jenis bahan penggumpal (ekstrak asam gelugur, ekstrak nanas, asam semut, dan pupuk TSP). Kombinasi dari kedua bahan tersebut diulang sebanyak 3 kali. Hasil dalam bentuk bokar kemudian dijepit pada media anyaman bambu, masing-masing selama 2, 4, dan 6 hari. Pengamatan meliputi berat bokar dan kadar karet kering (KKK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penampung lateks standar merupakan penampung lateks terbaik untuk menghasilkan berat bokar tertinggi. Sedangkan penggumpal ekstrak asam gelugur dan ekstrak nanas dengan masa penyimpanan 6 hari menghasilkan bokar dengan KKK tertinggi, yakni > 70%.

References

Achmad, F., Amelia, D., Pratiwi, A., Saputri, L. W., Deviany, Yuniarti, R., Suhartono, & Suharto. (2022). Pengaruh konsentrasi ekstrak buah belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) sebagai koagulan alami terhadap karakteristik karet klon PB 260. Jurnal Teknik Kimia USU, 11(1): 36-43.

Farida, A., Helina, M., & Yulia. (2009). Penggunaan ekstrak buah rambutan sebagai penggumpal lateks pasca panen (studi pengaruh volume, waktu dan pH pencampuran). Jurnal Teknik Kimia, 16(2): 20-27.

Handayani, H. (2014). Pengaruh berbagai jenis penggumpal padat terhadap mutu koagulum dan vulkanisat karet alam. Jurnal Penelitian Karet, 32(1): 74-80.

Hardiyanti, R., Suheri, A. H., Ali, F. (2013). Pemanfaatan sari mengkudu sebagai bahan

penggumpal lateks. Jurnal Teknik Kimia, 19(1): 54-59.

Hidayoko, G., & Wulandra, O. (2014). Pengaruh penggunaan jenis bahan penggumpal lateks terhadap mutu SIR 20. AGRITEPA, 1(1): 119-130.

Hutapea, S., Siregar, T. H. S., & Suswati. (2019). Program Kemitraan Masyarakat (PKM) kelompok tani karet di desa Peria Ria (dusun Sari Laba Jahe) kecamatan Biru Biru kabupaten Deli Serdang provinsi Sumatera Utara. Teknologi penyadapan tanaman karet untuk menaikkan produksi karet rakyat. Laporan Universitas Medan Area.

Nasution, R. S. (2016). Pemanfatan berbagai jenis bahan sebagai penggumpal lateks. Journal of Islamic Science and Technology, 2(1): 29-36.

Purnama, S., & Prastanto, H. (2014). Pengaruh penambahan ekstrak belimbing wuluh sebagai penggumpal terhadap kualitas karet SIR 20. Kinetika, 5: 33-38.

Suwardin, D., & Purbaya, M. (2015). Jenis bahan penggumpal dan pengaruhnya terhadap parameter mutu karet spesifikasi teknis. Warta Perkaretan, 34(2): 147-160.

Telaumbanua, Z., Wrijosentono, B., & Eddyanto. (2013). Pemanfaatan asap cair dari tempurung kelapa sebagai koagulan komersial karet alam Nias Utara. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 2(2): 55-67.

Ulfah, D., Sari. N. M., & Puspita, Y. (2017). Pengaruh campuran asam semut dengan asap cari cangkang kelapa sawit terhadap bau dan waktu kecepatan bek lateks karet (Hevea brasiliensis Muell.Ar). Jurnal Hutan Tropis, 5(2): 87-92.

Downloads

Published

2022-12-27

Issue

Section

Original Research Article