KARAKTERISASI POTENSI GENETIK PROGENI F1 HASIL PERSILANGAN TETUA BETINA SBW 2020 DENGAN ENAM KLON TETUA JANTAN

Authors

  • Fetrina Oktavia Indonesian Rubber Research Institute
  • Sigit Ismawanto
  • Afdholiatus Syafaah

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v39i2.801

Keywords:

Hevea brasiliensis, lateks, persilangan, progeni, SET

Abstract

Keragaman genetik yang luas merupakan kunci utama dalam proses seleksi menghasilkan klon-klon karet unggul baru. Program pemuliaan karet untuk menghasilkan klon unggul baru melalui persilangan membutuhkan beberapa tahapan seleksi, yaitu uji progeni F1, uji plot promosi atau uji pendahuluan, uji lanjutan, dan adaptasi lokasi. Tujuan penelitian adalah karakterisasi pertumbuhan dan potensi produksi lateks sebanyak 131 progeni F1 hasil persilangan klon SBW 2020 dengan enam klon tetua jantan berbeda yaitu BPM 1, BPM 107, BPM 109, IRR 24, PB 260, dan SP 217. Karakter pertumbuhan yang diamati adalah lilit batang, tebal kulit batang, dan jumlah ring pembuluh lateks yang di sadap saat umur tiga tahun. Potensi produksi lateks masing-masing progeni dievaluasi dengan metode testateks, sistem sadap S/2 d3, dan aplikasi ethrel 2,5% setiap bulan. Hasil seleksi dengan intensitas 1%, 5%, dan 10% terpilih sebanyak 14 progeni F1. Lima progeni terbaik hasil intensitas seleksi 1% dengan potensi produksi lateks berkisar 23,25 – 49,21 g/p/s dihasilkan dari persilangan SBW 2020 dengan BPM 107 (HP2009G1, HP2009G15, dan HP2009G11) dan SBW 2020 dengan IRR 24 (HP2009G14 dan HP2009G10). Kelima progeni tersebut memiliki pertumbuhan yang jagur dengan lilit batang berkisar 47,8 – 57,7 cm, tebal kulit 4,7-5,8 mm, jumlah pembuluh lateks 4-6 per cm kulit batang, serta respon yang sangat bagus terhadap penambahan stimulan. Selanjutnya progeni terbaik 1% akan di evaluasi pada uji plot promosi dan terbaik 5% dan 10% akan masuk ke uji pendahuluan.

References

Aidi-Daslin, Woelan, S., Lasminingsih, M., & Hadi, H. (2009). Kemajuan pemuliaan dan seleksi tanaman karet di Indonesia. Prosiding Lokakarya Nasional Pemuliaan Tanaman Karet (p. 50-59). Batam, Indonesia. Pusat Penelitian Karet, Lembaga Riset Perkebunan Indonesia.

Aziz, A. (1998). Introducing research result into practice: the experience with natural rubber. Proceeding of the Seminar on Research Management (p. 203). Kuala Lumpur, Malaysia. Lembaga Getah Malaysia.

Besse, P., Seguin, M., Lebrun, P., Chevallier, M. H., Nicolas, D., & Lanaud, C. (1994). Genetic diversity among wild and cultivated population of Hevea brasiliensis assessed by nuclear RFLP analysis. Plant Molecular Biology Report, 18: 35-241.

Chaidamsari, T., & Darussamin, A. (1993). Polymorphism of parents and F1 from pollination Hevea brasiliensis Muell Arg. Menara Perkebunan, 61(2): 32-38.

Chevallier, M. H. (1988). Genetik variability of Hevea brasiliensis germplasm using isozymes markers. Journal of Natural Rubber Research, 3(1): 42 – 53.

Dijkman, M. J. (1951). Hevea Thirty Years of Research in the Far East. Coral Gables, Florida.: University of Miami Press.

Gomez, J., Narayanan, R., & Chen, K. T. (1972). Some structural factors affecting the productivity of Hevea brasiliensis: Quantitative determintation of laticiferous tissue. Rubber Research Institute of Malaya, 23: 193-203.

Gouvea, L. R. L., Silva, G. A. P., Verardi, C. K., Oliveira, A. L. B., & Goncalves, P. S. (2013). Simultaneous selection of rubber yield and girth growth in young rubber trees. Industrial Crops and Products, 50: 39-43.

Lekawipat, N., Teerawatanasuk, K., Rodier-Goud, M., Seguin, M., Vanavichit, A., Toojinda, T., & Tragoonrung, S. (2003). Genetic diversity analysis of wild germplasm and cultivated clones of Hevea brasiliensis Muell Arg by using microsatellite markers. Journal of Rubber Research, 6(1): 36-47,

Luo, H., Coppenole, BV., Seguin, M., & Boutry, M. (1995). Mithocondrial DNA polymorphism and phylogenetic relationships in Hevea brasiliensis. Molecular Breeding, 1: 51-63.

Mangoendidjojo. (2003). Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Yogyakarta, Indonesia: Kanisius.

Marc, S., Marguerite, R. G., & Denis, L. (1997). Mapping SSR markers in rubber tree (Hevea brasiliensis) facilitated and enhanced by heteroduplex formation and template mixing. Proceedings of the Plant and Animal Genome Conference (p. 66). Washington, USA. USDA.

Nurhaimi-Haris, Woelan, S., & Darusamin, A. (1998). RAPD analysis of genetic variability in plant rubber (Hevea brasiliensis Muell Arg) clones. Menara Perkebunan, 66 (1): 9 – 19.

Oktavia, F. (2020). Keragaan 215 progeni F1 tanaman karet hasil persilangan 2011-2012 di pengujian semaian. Jurnal Penelitian Karet, 38(2): 107-120.DOI: https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v2i38.732

Oktavia, F., Kuswanhadi, Dinarty, D., Widodo, & Sudarsono. (2017). Genetic diversity and population structure of IRRDB 1981 and Wickham rubber germplasm based on EST-SSR. Agrivita J Agro Sci 39(3): 239-251.

Oktavia, F., Lasminingsih, M., & Kuswanhadi. (2009). Pemilihan klon-klon tetua untuk menghasilkan klon unggul tahan penyakit daun. Prosiding Lokakarya Nasional Pemuliaan Tanaman Karet (p. 50-59). Batam, Indonesia.

Oktavia, F., Lasminingsih, M., & Kuswanhadi. (2011). Genetic relationship of Wickham and IRRDB 1981 rubber population based on RAPD markers Analysis. HAYATI Journal of Biosciences, 18 (1): 27-32. DOI: 10.4308/hjb.18.1.27

Pasaribu, S. A., & Woelan, S. (2017). Keragaan materi genetik klon karet hasil persilangan tahun 2001-2003. Jurnal Penelitian Karet, 35(1): 1-14.

Santanna, I., Gouvea, L. R. L., Spitti, A. M. D. S. S., Martins, A. L. M., & Goncalves, P. S. (2020). Relationships between yield and some anatomical and morphological traits in rubber tree progenies. Industrial Crops and Products, 147(112221). DOI: 10.1016/j.indcrop.2020.112221

Seguin, M., Besse, P., Lebrun, P., & Chevallier, M.H. (1995). Hevea germplasm characterization using Isozymes and RFLP markers. In W. T., Baradat-Adams & Muller-Starck (eds,) Population Genetic and Genetic Conservation of Forest Trees, 129-133.

Simmonds, N. W. (1989). Rubber Breeding. In: Rubber, C.C. Webster & W.J. Baulkwill (Ed.), 85-124, Longman Scientific and Technical, ISBN 0-470-40405-3, Essex, UK

Souza, L. M, Le Guen, V., Cerqueira-Silva, C. B., M., Silva, C. C., Mantello, C. C., Conson, A. R.O., et al. (2015). Genetic diversity for management and use of rubber genetic resources: more than 1,000 wild and cultivated accessions in a 100-genotype core collection. Plos One E, 10(7): e0134607. DOI: 10.1371/journal.pone. 0134607

Verardi, C. K., Resende, M. D. V. R., Costa, R. B., & Goncalves, P. S. (2012). Estimation of genetic parameters in rubber progenies. Crop Breeding and Applied Biotechnology, 12: 185-190.

Woelan, S. (2005). Seleksi pertumbuhan dan potensi produksi lateks dari turunan hasil persilangan tanaman karet. Jurnal Penelitian Karet, 23:127-142.

Woelan, S. Nisa, C., Chaidamsari, T., & Irwansyah, E. (2016). Konstruksi peta pautan genetik dan analisis QTL tanaman karet pada populasi hasil persilangan antara RRIM 600 dan PN 1546. Jurnal Penelitian Karet, 34(2): 127-140.

Woelan, S. Sayurandi, & Irwansyah, E. (2014). Keragaman genetik tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) dari hasil persilangan interspesifik. Jurnal Penelitian Karet, 32(2): 109-121.

Woelan, S., & Azwar, R. (1990). Kompatibilitas kombinasi persilangan dari berbagai klon karet. Prosiding Lokakarya Pemuliaan Tanaman. Pontianak. Pusat Penelitian Karet.

Woelan, S., & Pasaribu, S. A. (2007). Seleksi genotipe hasil persilangan 1998/1999 berdasarkan karakter agronomis. Jurnal Penelitian Karet, 25:10-24.

Woelan, S., & Sayurandi. (2008). Analisis sidik lintas komponen hasil lateks-kayu dan seleksi genotype hasil persilangan di pengujian tanaman semaian. Jurnal Penelitian Karet, 26(2): 98-133.

Downloads

Published

2022-06-27

How to Cite

Oktavia, F., Ismawanto, S., & Syafaah, A. (2022). KARAKTERISASI POTENSI GENETIK PROGENI F1 HASIL PERSILANGAN TETUA BETINA SBW 2020 DENGAN ENAM KLON TETUA JANTAN. Jurnal Penelitian Karet, 40(1), 1–14. https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v39i2.801

Issue

Section

Original Research Article