PENGARUH KONSENTRASI STIMULAN ETEFON TERHADAP PRODUKSI DAN FISIOLOGI LATEKS TANAMAN KARET PADA AWAL BUKA SADAP DI AREAL YANG MENGALAMI SERANGAN PENYAKIT GUGUR DAUN SEKUNDER

Authors

  • Mochlisin Andriyanto
  • Iwandani SINURAT
  • JUNAIDI JUN
  • Arief RACHMAWAN
  • Radite TISTAMA

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v40i2.819

Keywords:

Hevea brasiliensis, produksi, fisiologi, konsentrasi stimulan

Abstract

Penggunaan stimulan pada tanaman karet saat awal buka sadap umumnya digunakan untuk memaksimalkan produksi lateks saat penyadapan. Adanya serangan penyakit gugur daun sekunder mengakibatkan kondisi daun gugur dan produksi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi stimulan saat awal buka sadap pada kondisi gugur daun sekunder. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Unit Riset Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet, Galang, Deli Serdang, Sumatra Utara pada bulan November 2021 sampai Februari 2022. Tanaman karet yang digunakan berumur tujuh tahun pada panel B0-1 (konsumsi kulit terpakai 9,60 cm) dan multiklon (PB 260, PB 340, PB 330, IRR 104, IRR 5, IRR 112, IRR 118, dan BPM 1) dengan interval sadap D3. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak kelompok non faktorial dengan perlakuan 1) tidak diaplikasikan stimulan atau kontrol, 2) aplikasi stimulan konsentrasi 1%, 3) aplikasi stimulan konsentrasi 2%, dan 4) aplikasi stimulan konsentrasi 2,5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi konsentrasi stimulan 1% selama empat bulan pada saat awal buka sadap signifikan berbeda nyata terhadap parameter pengamatan produksi, laju aliran lateks, indeks penyumbatan, dan kadar fosfat anorganik. Produksi perlakuan konsentrasi stimulan 1% lebih tinggi 44,11% dibandingkan konsentrasi stimulan 2% dan 48,10% lebih tinggi dibandingkan konsentrasi stimulan 2,5% pada kondisi gugur daun sekunder. Nilai rataan persentase panjang alur sadap yang kering pada perlakuan konsentrasi stimulan 1% sebesar 5,51%. Secara fisiologis, aplikasi konsentrasi stimulan 1% masih aman digunakan pada tanaman dan tidak membuat tanaman tertekan saat terjadi serangan penyakit gugur daun sekunder.

References

An, F., Lin, W., Cahill, D., Rookes, J., Lin, W., & Kong L. (2014). Variation of phloem turgor pressure in Hevea brasiliensis : An implication for latex yield and tapping system optimization. Industrial Crops and Product, 58: 182-187.Doi: 10.1016/j.indcrop. 2014.04.016

Andriyanto, M., & Tistama, R. (2014). Perkembangan dan upaya pengendalian kering alur sadap (KAS) pada tanaman karet (Hevea brasiliensis). Warta Perkaretan, 33(2): 89-102.Doi: 10.22302/ppk.wp.v33i2.54.

Andriyanto, M., Wijaya, A., Rachmawan, A., & Junaidi. (2019). Karakteristik tetesan lateks pada beberapa periode pengumpulan hasil klon PB 260 yang mengalami gugur daun sekunder. Warta Perkaretan, 38(2): 75-84. Doi: 10.22302/ppk.wp.v38i2.628

Atminingsih, Napitupulu, J. A., & Siregar, T. H. S. (2016). Pengaruh konsentrasi stimulan terhadap fisiologi lateks beberapa klon tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell Arg). Jurnal Penelitian Karet, 34(1): 13-24. Doi: 10.22302/ppk.jpk.v34i1.219.

Atminingsih, Tistama, R., Junaidi, & Saban, I. (2019). The effect of high stimulant concentration on the yield and dry rubber content of high metabolic clone RRIM 911 in low tapping frequency practice. Agrium, 22(1): 11-17. Doi: 10.30596/agrium.v2Ii3.2456.

Boerhendhy, I. (2013). Penggunaan stimulan sejak awal penyadapan untuk meningkatkan produksi klon IRR 39. Jurnal Penelitian Karet, 31(2):117-126. Doi: 10.22302/ppk.jpk.v31i2.139.

Chen, B, Yun, T., Ma, J., Kou, W., Li, H., Yang, C., Xiao, X., Zhang, X., Sun, R., Xie, G., & Wu, Z. (2022). Correction: Chen et al. High-precision stand age data facilitate the estimation of rubber plantation biomass: a case study of Hainan Island, China. Remote Sens, 14(19): 5044. Doi: 10.3390/rs14195044.

Dische, Z. M. (1962).Carbohydrate Chemistry Vol 1. New York, US: Acad Press

Do, K. T., Nguyen N., Truong, D., & Nguyen A. N. (1997). Seasonal yield variation of rubber tree Hevea brasiliensis in climatic condition of mayor growing areas in Vietnam. Proceeding IRRDB Workshop, Ho Chi Min City.

Febbiyanti, T. R., & Fairuza, Z. (2019). Identifikasi penyebab kejadian luar biasa penyakit gugur daun karet di Indonesia. Jurnal Penelitian Karet, 37(2):193-206. Doi: 10.22302/ppk.jpk.v37i2.616.

Gohet, E., Prevot J. C., Eschbach J. M., Clement A., & Jacob J. L. (1996). Clone, growth and stimulation: latex production factors. Janvier-Fevrier, 3: 30-38.

Herlinawati, E., & Kuswanhadi. (2012). Pengaruh penggunaan stimulan gas terhadap produksi dan karakter fisiologi klon BPM 24. Jurnal Penelitian Karet, 30(2): 100-107. Doi: 10.22302/ppk.jpk.v30i2.126.

Herlinawati, E., & Kuswanhadi. (2017). Pengaruh stimulan etefon terhadap produksi dan fisiologi lateks berbagai klon IRR. Jurnal Penelitian Karet, 35(2): 149-158.Doi: 10.22302/ppk.jpk.v35i2.404.

Jacob, J. L., Prevot, J. C., Lacote, R., Gohet, E., Clement, A., Gallois, R. T., Joet, V., Pujade-Renaud, & D'Auzac, J. (1998). The biological mechanism controlling Hevea brasiliensis rubber yield. Plantations, recherche, developpement. Proceeding of Symposium on natural rubber (Hevea brasiliensis). Ho Chi Minh City, Vietnam.

Jetro, N. N., & Simon, G. M. (2007). Effects of 2-chloroethylphosphonic acid formulations as yield stimulants on Hevea brasiliensis. African Journal of Biotechnology, 6(5): 523-528.

Junaidi, Atminingsih, & Darojat, M. R. (2019). Direction, panel height, and tapping frequency affect the daily bark consumption in Hevea rubber tapping. Journal of Agro Science, 7(1): 59-65. Doi: 10.18196/pt.2019.094.58-65.

Junaidi, Tistama, R., Atminingsih, A., Fairuzah, Z., Rachmawan, A., Darojat, M. R., & Andriyanto, M. (2018). Fenomena gugur daun sekunder di wilayah Sumatera Utara dan pengaruhnya terhadap produksi karet. Warta Perkaretan, 37(1): 1-16. Doi: 10.22302/ppk.wp.v37i1.441.

Junaidi, Nuringtyas, T. R., Vidal, A. C., Flori, A., Syafaah, A., Oktavia, F., Ismawanto, S., Aji, M., Subandiyah, S., & Montoro, P. (2022). Analysis of reduce and oxidized antioxidants in Hevea brasiliensis latex reveals new insight into the regulation of antioxidants in response to harvestis stress and tapping panel dryness. Heliyon, 8:1-13. Doi: 10.1016/j.heliyon.2022.e09840

Junaidi, Sembiring, Y. R., & Siregar, T. H. S. (2015). Pengaruh perbedaan letak geografis terhadap pola produksi tahunan tanaman karet : pola produksi dan pengaruhnya terhadap pasar dunia. Warta Perkaretan, 34(2): 127-136.Doi: 10.22302/ppk.wp.v34i2.254.

Karyudi, Siregar, T. H. S., & Lukman. (1994). Evaluasi stimulan etefon di perkebunan karet. Warta Perkaretan, 13(1): 25-30.

Kusdiana, A. P. J., Sinaga, M. S., & Tondok, E. T. (2020). Diagnosis penyebab penyakit baru gugur daun karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.). Jurnal Penelitian Karet, 38(2):165-178. Doi: 10.22302/ppk.jpk.v2i38.728.

Lacote, R., Doumbia, A., Obouayeba, S., & Gohet, E. (2013). Sustainable rubber production through good latex harvesting practices: stimulation based on clonal latex functional typology and tapping panel management. IRRDB Workshop on Latex Harvesting Technology. Binh Duong, Vietnam

Lukman. (1983). Penundaan pembukaan sadap pada klon GT 1 dan hubungannya dengan produksi dan sifat sekunder. Menara Perkebunan, 51(3): 78-80.

Mattjik, A. A., & Sumertajaya, I. M. (2013). Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab. Bogor: IPB Press.

McMullen, A. I. (1960). Thiols of low molecular weight in Hevea brasiliensis latex. Biochem. Biophys. Acta, 41:152-154.

Milford, G. F. J., Paarderkooper, E. C., & Yee, H. C. (1969). Latex vessel plugging : its importance to yield and clonal behaviour. J.Rubb.Res.Inst., 21: 274-282.

Nugrahani, M. O., Rouf, A., Aji, Y. G. S., Widyasari, T., & Rinojati, N. D. (2017). Kombinasi sistem sadap frekuensi rendah dan penggunaan stimulan untuk optimasi produksi dan penurunan biaya penyadapan di panel B0. Jurnal Penelitian Karet , 35(1): 59-70. Doi: 10.22302/ppk.jpk.v1i1.350.

Obouayeba, S., Eric, S. F., Modeste, K. K., Fanlégué, C. L., Okoma, K. M., N'guessan, A. E> B., Christophe, K., & Sévérin, A. (2012). Influence of age and girth at opening on rubber yield, biochemical, and tapping panel dryness parameters of Hevea brasiliensis in determining tapping norms. International Journal of Biosciences, 2(1): 1-18. Doi: 10.22161/ijhaf.4.4.1.

Priyadarshan, P. M. (2017). Biology of Hevea Rubber. Switzerland : Springer International Publishing AG. Doi: 10.1007/978-3-319-54506-6

Putranto, R. A., Herlinawati, E., Rio, M., Leclercq, J., Piyatrakul, P., Gohet, E., Sanier, C., Oktavia, F., Pirrello, J., Kuswanhadi, & Montoro, P. (2015). Involvement of ethylene in latex metabolism and tapping panel dryness of Hevea brasiliensis. International Journal of Molecular Sciences, 16: 17885-17908. Doi: 10.3390/ijms160817885.

Rachmawan, A., & Sumarmadji. (2007). Kajian karakter fisiologi dan sifat karet klon PB 260 menjelang buka sadap. Jurnal Penelitian Karet, 25(2): 59-70.

Rachmawan, A., & Wijaya, A. (2018). Pengaruh kadar karet kering lateks pada susut bobot slab dan lump. Warta Perkaretan, 37(1): 51-60. Doi: 10.22302/ppk.wp.v37i1.556

Rachmawan, A., Tistama, R., & Sumarmadji. (2006). Urgensi diagnosis lateks dalam mendukung produktivitas tanaman karet yang optimal. Warta Perkaretan, 25(1): 25-35.

Sainoi, T., & Sdoodee, S. (2012). The impact of ethylene gas applivation on young tapping rubber trees. Journal of Agricultural Technology, 8(4):1497-1507.

Santoso, B. (1993). Peranan stimulan etefon dalam penekanan biaya produksi karet dan cara aplikasinya. Warta Perkaretan, 12(2): 41-46.

Siregar, T. H. S., Tohari, Hartiko, H., & Karyudi. (2007a). Dinamika perontokan daun pohon karet dan hasil lateks : I. Jumlah daun rontok dan hasil lateks. Jurnal Penelitian Karet, 25(1): 45-58.

Siregar, T. H. S., Tohari, Hartiko, H., & Karyudi. (2007b). Dinamika perontokan daun pohon karet dan hasil lateks : II. Lama aliran dan variasi kandungan NPKMg lateks. Jurnal Penelitian Karet, 25(1): 59-75.

Siswanto. 1994. Mekanisme fisiologis yang berkaitan dengan produksi lateks Hevea brasiliensis. Buletin Bioteknologi Perkebunan, 1(1): 23-29.

Sumarmadji, & Tistama, R. (2004). Deskripsi klon karet berdasarkan karakter fisiologi lateks untuk menetapkan sistem eksploitasi yang sesuai. Jurnal Penelitian Karet, 22(1): 27-40.

Sumarmadji. (1999). Respon Karakter Fisiologi dan Produksi Lateks Beberapa Klon Tanaman Karet Terhadap Stimulan Etilen (Disertasi), Institut Pertanian Bogor, Indonesia.

Taussky, H. H., & Shorr, E. (1953). A microcolorimetric methods for the determination of inorganic Phosphorous. J. Biol. Chem, 202: 675-685.

Tiong, G. L., Kheng, C. O., & Wood, B. J. (1989). Result of trial on stimulation of panels B0-1 and B0-2 of clones RRIM 600 and GT 1. Proceeding RRIM Rubber Grower's Conference. Malacca, Malaysia.

Tistama, R. (2013). Faktor histologis dan fisiologis yang berkaitan dengan produksi lateks. Workshop Eksploitasi Tanaman Karet Menuju Produktivitas Tinggi dan Umur Ekonomis Optimal. Medan, Indonesia.

Tistama, R., & Siregar, T. H. S. (2010). Perkembangan penelitian stimulan untuk pengaliran lateks Hevea brasiliensis. Workshop Optimalisasi Produksi Melalui Teknik Eksploitasi Tanaman Karet. Medan, Indonesia.

Tistama, R., Siregar, M. P. A., Lubis, A. F., & Junaidi. (2019). Physiological status of high and low metabolism Hevea clones in the difference stage of tapping panel drymess. Biodiversitas, 1: 367-373. Doi: 10.13057/biodiv/d200143.

Downloads

Published

2023-01-20

Issue

Section

Original Research Article