KAJIAN VARIASI KOMPOSISI PEREKAT TERHADAP KARAKTERISASI BIOBRIKET KAYU KARET

Authors

  • Ari Santosa Pamungkas
  • Sherly Hanifarianty Balai Penelitian Teknologi Karet
  • Dina Eka Pranata

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v40i2.844

Keywords:

kadar air, kandungan abu, kandungan karbon, zat menguap

Abstract

Indonesia merupakan negara agraris sehingga potensi bioenergi berbasis limbah organik maupun biomassa tanaman sangat menjanjikan untuk menyokong ketahanan energi nasional. Salah satu biomassa tanaman yang dapat dimanfaatkan menjadi biobriket adalah tanaman karet. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakterisasi biobriket kayu karet dari beberapa variasi komposisi biobriket. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah arang kayu karet, tanah liat, dan tepung tapioka. Penelitian ini membuat empat variasi komposisi biobriket P1 (70:20:10), P2 (80:10:10), P3 (90:5:5), dan P4 (100:0:0) untuk dilakukan pengujian kadar air, kadar abu, kadar zat menguap, dan kadar karbon terikat. Hasil pengujian yang didapat adalah kadar air 4,37%, kadar abu 6,55%, kadar zat menguap 9,58, dan kadar karbon terikat adalah 83,87%. Dari hasil pengujian tersebut dapat diketahui bahwa formulasi biobriket P3 sudah memenuhi syarat mutu biobriket berdasarkan SNI No. 01-6235-2000, akan tetapi perlu penelitian lanjutan untuk mengetahui laju pembakaran dan nilai kalor pada masing masing perlakuan agar dapat menjelaskan secara detail pembakarannya.

References

Admojo, L., & Setyawan, B. (2018). Potensi pemanfaatan lignoselulosa dari biomasa kayu karet (Hevea brasisiliensis Muell Arg.). Warta Perkaretan, 37(1): 39–50. Doi: 10.22302/ppk.wp.v37i1.529.

Amin, A. Z., Pramono, & Sunyoto. (2017). Pengaruh variasi jumlah perekat tepung tapioka terhadap karakteristik briket arang tempurung kelapa. Sainteknol: Jurnal Sains dan Teknologi, 15(2): 111–118.

Anizar, H., Sribudiani, E., & Somadona, S. (2020). Pengaruh bahan perekat tapioka dan sagu terhadap kualitas briket arang kulit buah nipah. Perennial, 16(1): 11–17.

Dewan Energi Nasiona. (2019). Outlook Energi Indonesia 2019. Jakarta: Dewan Energi Nasiona.

Fahmi, Z., Thoriq, A., Sugandi, W. K., & Yusuf, A. (2021). Karakteristik fisiko-kimia briket sekam hanjeli berdasarkan proses pengarangan. Eksergi, 17(1): 46. Doi: 10.32497/eksergi.v17i1.2229.

Baai Penelitian Getas. (2022). Laporan Pengawalan Investasi Tanaman Karet PT Perkebunan Nusantara IX Semester I Tahun 2022. Saatiga: Baai Penelitian Getas, Pusat Penelitian Karet.

Hammam, R. (2021). Outlook energi indonesia 2021 perspektif teknologi energi indonesia: tenaga surya untuk penyediaan energi charging station. Jakarta: Pusat Pengkajian Industri Proses dan Energi (PPIPE), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Masthura, M. (2019). Analisis fisis dan laju pembakaran briket bioarang dari bahan pelepah pisang. Elkawnie, 5(1): 58. Doi: 10.22373/ekw.v5i1.3621.

Miskah, S., Suhirman, L., & Ramadhona, H. R. (2014). Pembuatan biobriket dari campuran arang kulit kacang tanah dan arang ampas tebu dengan aditif KMnO4. Jurnal Teknik Kimia, 20(3).

Mokodompit, M. (2012). Pengujian karakteristik briket (kadar abu, volatile matter, laju pembakaran) berbahan dasar limbah bambu dengan menggunakan perekat limbah nasi. Environmenta Engineering, 5: 1–14.

Nurkholifah, V., Riniarti, M., Prasetya, H., Hasanudin, U., Niswati, A., & Hidayat, W. (2020). Karakteristik arang dari limbah kayu karet (Hevea brasiliensis) dan tandan kosong kelapa sawit (Elaeis guineensis). Prosiding LPPM Universitas Lampung.

Patria, D. R., Putra, R. P., Melwita, E., Teknik, J., & No, K. (2015). Pembuatan biobriket dari campuran tempurung dan cangkang biji karet dengan batubara peringkat peringkat rendah, Jurnal Teknik Kimia, 21(1): 1–7.

Ploetz, R., Rusdianasari, & Eviliana. (2016). Renewable energy: advantages and disadvantages. International Journal of Research Science and Management, 3(1): 1–4.

Ristianingsih, Y., Ulfa, A., & KS, R. S. (2015). Pengaruh suhu dan konsentrasi perekat terhadap karakteristik briket bioarang berbahan baku tandan kosong kelapa sawit dengan proses pirolisis. Konversi, 4(2): 45–51.

Saukani, M., Setyono, R., & Trianiza, I. (2019). Pengaruh jumlah perekat karet terhadap kualitas briket cangkang sawit. Jurnal Fisika FLUX, 1(1): 159. Doi: 10.20527/flux.v1i1.6159.

Suryani, E., Farid, M., & Mayub, A. (2019). Implementasi karakteristik nilai kalor briket campuran limbah kulit durian dan tempurung kelapa pada pembelajaran suhu dan kalor di SMP N 15 Kota Bengkulu. PENDIPA Journal of Science Education, 3(3). Doi: 10.33369/pendipa.3.3.146-153.

Suwardin, D., Solichin, M., Anwar, A., Vachlepi, A., & Purbaya, M. (2007). Pembuatan briket arang sawit sebagai alternatif sumber energi. Prosiding Seminar Tjipto Utomo. Bandung: Institut Teknologi Nasional.

Vachlepi, A., & Suwardin, D. (2013). Penggunaan biobriket sebagai bahan bakar alternatif dalam pengeringan karet alam. Warta Perkaretan, 32(2): 65–73.

Wahyani, W. (2022). Business Process Re-Engineering. Malang: Media Nusa Creative (MNC Publishing).

Wati, S. (2022). Pengaruh Kadar Perekat Tapioka Terhadap Biobriket Kulit Biji Karet. Teknologi industri pertanian [skripsi]. Jambi: Universitas Jambi.

Widayat, W., & Biantoro, A. B. (2021). Pengaruh tekanan kompaksi dan perekat terhadap karakteristik briket limbah daun cengkeh. Jurnal Inovasi Mesin, 3(2): 57–67.

ZA, N., Maulinda, L., Darma, F., & Meriatna, M. (2021). Pengaruh komposisi briket biomassa kulit jagung terhadap karakteristik briket. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 9(2): 35. Doi: 10.29103/jtku.v9i2.3668

Downloads

Published

2022-12-27

How to Cite

Santosa Pamungkas, A., Hanifarianty, S., & Eka Pranata, D. (2022). KAJIAN VARIASI KOMPOSISI PEREKAT TERHADAP KARAKTERISASI BIOBRIKET KAYU KARET. Jurnal Penelitian Karet, 40(2), 107–116. https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v40i2.844

Issue

Section

Original Research Article