KORELASI DAN SIGNIFIKANSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN TANAMAN KARET BELUM MENGHASILKAN: SEBUAH PENDEKATAN EFISIENSI BIAYA
DOI:
https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v42i2.975Keywords:
Hevea brasiliensis, ase belum menghasilkan, pertumbuhan; lilit batang, biayaAbstract
Penelitian observatif dilakukan untuk membandingkan intensitas pemeliharaan dengan pertumbuhan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) karet di Sumatra Utara, meliputi wilayah Tapanuli Selatan (Tapsel), Simalungun dan Serdang Bedagei (Sergei). Data kondisi lingkungan dan kultur teknis dikumpulkan dari laporan tahun 2023. Analisis statistik yang dilakukan meliputi Analysis of Variance (ANOVA), Agglomerative Hierarchical Clustering (AHC), dan Principal Component Analysis (PCA). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa persentase kemurnian klon karet tidak berbeda nyata antar wilayah yang diamati. Variasi lilit batang di wilayah Tapsel mencapai 23,86 + 5,25%, tidak berbeda nyata dibanding Simalungun (20,02 + 3,87%), sedangkan Sergei (12,45 + 4,81%) nyata lebih rendah dibanding dua wilayah lainnya. Persentase deviasi lilit batang di wilayah Tapsel (-32,06 + 12,24%) lebih rendah dibanding Simalungun dan Sergei (masing-masing -9,66 + 15,72% dan 0,43 + 5,73%). Hasil PCA untuk parameter lingkungan dan kondisi tanaman menunjukkan bahwa lilit batang berkorelasi negatif terhadap ketinggian tempat, rata-rata hari hujan dan rata-rata curah hujan. Faktor-faktor agronomis meliputi frekuensi pengendalian lalang, frekuensi pengendalian gulma khemis, frekuensi pemupukan anorganik, frekuensi pengendalian penyakit, dan frekuensi deteksi penyakit berkorelasi positif terhadap lilit batang, sedangkan frekuensi pemupukan organik lilit batang berkorelasi negatif. Parameter lainnya yaitu frekuensi manajemen tajuk, frekuensi penyulaman, frekuensi pemeliharaan Mucuna bracteata, frekuensi dongkel anak kayu, frekuensi pengendalian gulma manual, frekuensi sensus dan konsolidasi, dan dosis pemupukan anorganik tidak berpengaruh signifikan terhadap lilit batang. Upaya efisiensi biaya dapat dilakukan dengan menurunkan intensitas pemeliharaan untuk parameter yang berkorelasi negatif dan tidak signifikan terhadap lilit batang.
References
Agustina, D. S., & Herlinawati, E. (2017). Komparasi kelayakan investasi klon karet GT 1 dan PB 260 pada berbagai tingkat harga dan umur ekonomis. Jurnal Penelitian Karet, 1(1), 83–92. https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v1i1.362
Ah-Pine, J. (2018). An efficient and effective generic agglomerative hierarchical clustering approach. Journal of Machine Learning Research, 19, 1–43.
Ali, E. S., & Nasution, A. S. (2021). Keragaan pertumbuhan tanaman karet akibat induksi cabang dengan metoda clipping dan topping. Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi, 06(1), 14–20.
Astuti, M., Hafiza, Yuningsih, E., Wasingun, A. R., Nasution, I. M., & Mustikawati, D. (2014). Pedoman Budidaya Karet (Hevea brasiliensis) yang Baik. Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian.
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. (2008). Teknologi Budidaya Karet. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian.
Balai Penelitian Sembawa. (2009). Saptabina Usahatani Karet Rakyat (M. Lasminingsih, D. Suwardin, Thomas, & F. Oktavia (eds.)). Balai Penelitian Sembawa, Pusat Penelitian Karet.
Boerhendhy, I., & Amypalupy, K. (2011). Optimalisasi produktivitas karet melalui penggunaan bahan tanam, pemeliharaan, sistem eksploitasi, dan peremajaan tanaman. Jurnal Litbang Pertanian, 30(1), 23–30. https://doi.org/10.21082/jp3.v30n1.2011.p23-30
Cohen-addad, V., Kanade, V., Mallmann-trenn, F., & Mathieu, C. (2019). Hierarchical clustering: objective functions and algorithms. Journal of the ACM, 66(4), 26:1-26:41. https://doi.org/10.1145/3321386
Daslin, A. (2011). Evaluasi pengujian lanjutan klon karet IRR seri 200 pada masa tanaman belum menghasilkan. Jurnal Penelitian Karet, 29(2), 93–101.
Direktora Jenderal Perkebunan. (2022). Statistik Perkebunan Unggulan Nasional 2021-2023. Direktorat Jendral Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Greenacre, M., Groenen, P. J. F., Hastie, T., Iodice D'enza, A., Markos, A., Tuzhilina, E., & Iodice D'enza, A. (2023). Principal Component Analysis (Issue 1856).
Gunasekera, H. K. L. K., Nugawela, E. A., de Costa, W. A. J. M., & Attanayake, D. P. S. T. G. (2007). Possibility of early commencement of tapping in rubber (Hevea brasiliensis) using different genotypes and tapping systems. Experimental Agriculture, 43(2), 201–221. https://doi.org/10.1017/S0014479706004595
Harist, A., Wawan, & Wardati. (2017). Sifat fisik tanah dan pertumbuhan tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) pada beberapa kondisi penutupan lahan dengan Mucuna bracteata. Jurnal Online Fakultas Pertanian Universitas Riau, 4(2), 1–14.
Huang, J., Pan, J., Zhou, L., Zheng, D., Yuan, S., Chen, J., Li, J., Gui, Q., & Lin, W. (2020). An improved double-row rubber (Hevea brasiliensis) plantation system increases land use efficiency by allowing intercropping with yam bean, common bean, soybean, peanut, and coffee: A 17-year case study on Hainan Island, China. Journal of Cleaner Production, 263, 121493. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2020.121493
Junaidi, Wibowo, S. A., & Wijaya, A. (2021). Wind damage and yield recovery in rubber (Hevea brasiliensis) plantation. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 759(1), 012046. https://doi.org/10.1088/1755-1315/759/1/012046
Qi, D., Wu, Z., Yang, C., Xie, G., Li, Z., Yang, X., & Li, D. (2021). Can intercropping with native trees enhance structural stability in young rubber (Hevea brasiliensis) agroforestry system? European Journal of Agronomy, 130, 126353. https://doi.org/10.1016/j.eja.2021.126353
Rinojati, N. D., & Rouf, A. (2020). Analisis finansial penggunaan teknologi stimulan gas etilen pada kondisi harga karet yang dinamis. Warta Perkaretan, 39(1), 73–84.
Rinojati, N. D., Rouf, A., Aji, Y. B. S., Nugrahani, M. O., & Widyasari, T. (2018). Peningkatan produksi dan analisis finansial pada buka sadap lilit batang > 45 cm untk menghadapi harga karet rendah. Jurnal Penelitian Karet, 35(2), 159–170. https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v35i2.321
Rouf, A., Setiono, & Pamungkas, A. S. (2013). Ungensi sensus lilit batang sejak TBM 1 sebagai strategi meningkatkan keragaan dan keseragaman tanaman karet. Warta Perkaretan, 32(2), 95–104. http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/wartaperkaretan/article/view/41/35
Saputra, J. (2018). Strategi pemupukan tanaman karet dalam menghadapi harga karet yang rendah. Warta Perkaretan, 37(2), 75–86. https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v37i2.584
Saputra, J., Ardika, R., & Wijaya, T. (2017). Respon pertumbuhan tanaman karet (Hevea brasiliensis) belum menghasilkan terhadap pemberian pupuk majemuk tablet. Jurnal Penelitian Karet, 35(1), 49–58. https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v1i1.304
Saputra, J., & Stevanus, C. T. (2019). Aplikasi kompos tandan kosong kelapa sawit pada tanaman karet menghasilkan. Warta Perkaretan, 38(1), 1–10. https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v1i1.587
Sayurandi, Suhendry, I., & Pasaribu, S. A. (2014). Pengujian adaptasi beberapa klon karet pada masa tanaman belum menghasilkan. Jurnal Penelitian Karet, 32(1), 1–9.
Smith, L. I. (2002). A tutorial on Principal Components Analysis. In Technical Report OUCS-2002-12.
Stevanus, C. T., & Saputra, J. (2020). Peningkatan pertumbuhan bibit karet (Hevea brasiliensis, Mull.Arg) melalui aplikasi kompos tandan kosong kelapa sawit pada media tanam. Jurnal Agroqua, 18(1), 1–7. https://doi.org/10.32663/ja.v18i1.664
Sumarmadji, Rouf, A., Aji, B. S., & Titik Widyasari. (2017). Optimalisasi produksi dan penekanan biaya penyadapan dengan sistem sadap intensitas rendah. Warta Perkaretan, 36(1), 55–74.
Zhu, X., Liu, W., Yuan, X., Chen, C., Zhu, K., Zhang, W., & Yang, B. (2022). Aggregate stability and size distribution regulate rainsplash erosion: evidence from a humid tropical soil under different land-use regimes. Geoderma, 420, 115880. https://doi.org/10.1016/j.geoderma.2022.115880
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Junaidi, Syarifah Aini Pasaribu, Jamin Saputra, Ernita Bukit
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Submission of a original research article in Jurnal Penelitian Karet implies that the submitted  manuscript has not been published in any scientific journal (except being part of the abstract, thesis, or report). The submitted manuscript also is not under consideration for publication elsewhere. All co-authors involve in the publication of the manuscript should give their approval.
Once, the manuscript is accepted and then published in Jurnal penelitian Karet, the Author(s) keep hold the copyright and retain publishing right without restrictions.
Author(s) and Jurnal Penelitian Karet users are allowed to multiply the published manuscript. The journal users are also permissible to share the published manuscript with an acknowledgement to the Author(s). The Editorial Boards suggest that the Authors should manage patent before publishing their new inventions.