MODEL NILAI SISTEM AGRIBISNIS PETANI KARET RAKYAT DI KABUPATEN LANGKAT

Authors

  • Plawer Arimbi Pakpahan
  • IIF RAHMAT FAUZI Sungei Putih Research Center
  • Yusniar Lubis
  • Syahbudin Hasibuan
  • Akbar Siregat
  • Tumpal H.S. Siregar

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v43i1.981

Keywords:

Kabupaten Langkat, pertanian karet, keberlanjutan, agribisnis, Multidimensional Scaling, Structural Equation Modelling

Abstract

Indonesia memiliki luas perkebunan karet yang mencapai 3.676.000 ha, menjadikannya negara dengan lahan perkebunan karet terluas di dunia. Namun, Indonesia masih berada di peringkat kedua sebagai produsen karet alam dunia setelah Thailand. Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, memiliki potensi besar dalam pengembangan pertanian, termasuk karet. Namun, pertumbuhan produksi sawit yang pesat di Kabupaten Langkat mengancam keberlanjutan sektor karet dan dampaknya terhadap ekosistem lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Model Nilai Sistem Agribisnis Petani Karet Rakyat di Kabupaten Langkat. Metode penelitian meliputi analisis Multidimensional Scaling (MDS) untuk mengevaluasi potensi karet agroekonomi dan analisis Multidimensional Scaling – Rapfish (MDS-Rapfish) untuk menilai keberlanjutan agribisnis karet alam pada subsistem input, on-farm, off-farm, output, dan penunjang. Structural Equation Modelling-Partial Least Squares (SEM-PLS) digunakan untuk menganalisis hubungan antara faktor indeks keberlanjutan dan sistem agribisnis karet alam yakni dimensi ekonomi dan sosial, dimensi ekologi serta teknologi dan infrastruktur. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor ekonomi dan sosial memiliki tingkat keberlanjutan yang cukup tinggi (koefisien 0,597 dan p < 0,001), sementara faktor ekologi menunjukkan hubungan negatif yang signifikan terhadap keberlanjutan (koefisien -0,376 dan p < 0,001). Teknologi dan infrastruktur menunjukkan tingkat keberlanjutan yang rendah, dengan koefisien 0,110 dan p = 0,263 untuk teknologi.. Selain itu, dimensi agribisnis, termasuk subsistem input, output, onfarm, offfarm, dan penunjang, juga menunjukkan tingkat keberlanjutan yang kurang memadai. Perlu upaya lebih lanjut dalam pengembangan pertanian karet yang berkelanjutan di Kabupaten Langkat, termasuk perbaikan praktik pertanian, investasi dalam teknologi ramah lingkungan, dan peningkatan infrastruktur dan layanan penunjang

Author Biography

IIF RAHMAT FAUZI, Sungei Putih Research Center

goip.43 adalah iif

References

Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat. (2022). Kabupaten Langkat Dalam Angka 2022. Langkat: BPS.

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. (2022). Indeks pembangunan manusia provinsi Sumatera Utara 2022. Medan: BPS Provinsi Sumatera Utara.

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. (n.d.. 2024. Statistik Karet Indonesia 2023). Jakarta: BPSPendidikan. Diakses pada 14 Agustus 2023

Betancourt, V., Yepes, G., & García, D. (2022). INNOVATION IN AGRICULTURAL SYSTEMS FACING CLIMATE CHANGE. Journal of Southwest Jiaotong University. https://doi.org/10.35741/issn.0258-2724.57.1.24.Assauri, S. (2011). Manajemen Pemasaran: Dasar Konsep dan Strategi. Rajawali Pers.

Ghozali, I., & Latan, H. (2015). Partial least square: Konsep, teknik, dan aplikasi menggunakan program Smart PLS 3.0 untuk penelitian empiris. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

Junaidi, J. (2022). The ancillary products of rubber (Hevea brasiliensis Muell. Arg.): Potential resources to enhance sustainability. Agricultural Socio-Economics Journal. https://doi.org/10.21776/ub.agrise.2022.022.3.3

Kunz, Y., Otten, F., Mardiana, R., Martens, K., Roedel, I., & Faust, H. (2019). Smallholder telecoupling and climate governance in Jambi Province, Indonesia. Social Sciences. https://doi.org/10.3390/SOCSCI8040115

Lasaksi, P. (2024). Government Policy and Agribusiness Development in Indonesia. West Science Interdisciplinary Studies. https://doi.org/10.58812/wsis.v2i05.941.

Mulyoutami, E., Mawesti, D., Triana, & Purwanto, E. (2024). Towards a sustainable business model for rubber agroforestry in Indonesia. Tropical Forest Issues. https://doi.org/10.55515/kuxt7092

Nurhamlin, A., Rasyad, A., Zulkarnain, & Suwondo, S. (2019). Model of sustainable development of smallholders in Riau Province. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. https://doi.org/10.1088/1755-1315/314/1/012081

Pitcher, T.J. (1999). Rapfish, a rapid appraisal technique for fisheries, and its application to the code of conduct for responsible fisheries. FAO Fisheries Circular, 947(947), 47 p. https://doi.org/10.1136/pgmj.60.709.716.1999.

Pramudito, A., Muwidha, M., & Isrowiyah, A. (2022). Analysis Of Profitability On Sustainability Report Disclosure Based On GRI Index. International Journal of Environmental, Sustainability, and Social Science. https://doi.org/10.38142/ijesss.v3i1.134.

Sarstedt, M., & Cheah, J. (2019). Partial least squares structural equation modeling using SmartPLS: A software review. Journal of Marketing Analytics, 7(4), 196-202. https://doi.org/10.1057/s41270-019-00058-3

Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Downloads

Published

2025-06-30

How to Cite

Pakpahan, P. A., FAUZI, I. R., Lubis, Y., Hasibuan, S., Siregat, A., & Siregar, T. H. (2025). MODEL NILAI SISTEM AGRIBISNIS PETANI KARET RAKYAT DI KABUPATEN LANGKAT. Jurnal Penelitian Karet, 43(1), 75–88. https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v43i1.981

Issue

Section

Original Research Article