TUMPANGSARI SORGUM DAN KEDELAI UNTUK MENDUKUNG PRODUKTIVITAS LAHAN TBM KARET (HEVEA BRASILIENSIS MUELL ARG)

Authors

  • Radite Tistama Balai Penelitian Sungei Putih Pusat Penelitian Karet Sungei Putih – Galang Deli Serdang PO BOX 1415 Medan 20001 Sumatera Utara
  • Cici Indriani Dalimunthe Balai Penelitian Sungei Putih Pusat Penelitian Karet Sungei Putih – Galang Deli Serdang PO BOX 1415 Medan 20001 Sumatera Utara
  • YanRiska Venata Sembiring Balai Penelitian Sungei Putih Pusat Penelitian Karet Sungei Putih – Galang Deli Serdang PO BOX 1415 Medan 20001 Sumatera Utara
  • Iif Rahmat Fauzi Balai Penelitian Sungei Putih Pusat Penelitian Karet Sungei Putih – Galang Deli Serdang PO BOX 1415 Medan 20001 Sumatera Utara
  • Ratih Dewi Hastuti Balai Penelitian Tanah Jalan Tentara Pelajar No. 12 Bogor 16114 Jawa Barat
  • Suharsono Suharsono Departemen Biologi Fakultas MIPA Institut Pertanian Bogor Kampus IPB Darmaga Bogor Jawa Barat

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v34i1.222

Keywords:

Tanaman karet, tumpangsari, sorghum, kedelai, produktivitas lahan

Abstract

Penanaman sorgum (Sorghum bicolor) dan kedelai (Glycine max) sebagai tanaman tumpangsari merupakan pilihan yang tepat untuk mendukung upaya pengembangan pertanian berkelanjutan dan peningkatan produksi pangan Indonesia.  Lahan karet belum menghasilkan cukup luas untuk dimanfaatkan untuk upaya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pola tanam tumpangsari yang tepat dan melihat interaksinya terhadap tanaman karet baik dalam hal penyebaran penyakit jamur akar putih dan kesuburan tanah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor perlakuan dengan tiga ulangan. Faktor perlakuan yang digunakan yaitu jarak tanaman tumpangsari 0,5 m, 1 m dan 1,5 m terhadap tanaman karet, dan jenis tanaman tumpangsari yaitu sorgum dan kedelai. Penelitian dilakukan di gawangan tanaman karet umur 1 tahun (TBM 1) dan umur 3 tahun (TBM 3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh jarak tanaman tumpangsari pada setiap perlakuan tidak berbeda nyata terhadap pertumbuhan tanaman karet. Tanaman tumpangsari sorgum dan kedelai meningkatkan pH, fosfor, nitrogen, dan kapasitas tukar kation (KTK) di dalam tanah, serta dapat menekan penyebaran penyakit Jamur Akar Putih (JAP). Produksi tumpangsari menunjukkan pola tanam kedelai dan sorgum terbaik pada jarak tanam 0,5 m dari tanaman karet dan tumpangsari sorgum dan kedelai (tunggal) pada TBM 1 dapat memberikan keuntungan serta nilai tambah bagi usahatani karet.

 

Diterima : 6 Januari 2016 / Direvisi : 20 Juli 2016 / Disetujui : 30 Juli 2016

 

How to Cite : Tistama, R., Dalimunthe, C., Sembiring, Y., Fauzi, I., Hastuti, R., & Suharsono, S. (2016). Tumpangsari sorgum dan kedelai untuk mendukung produktivitas lahan TBM Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg). Jurnal Penelitian Karet, 0, 61-76. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/222

Downloads

Published

2016-08-01

How to Cite

Tistama, R., Dalimunthe, C. I., Sembiring, Y. V., Fauzi, I. R., Hastuti, R. D., & Suharsono, S. (2016). TUMPANGSARI SORGUM DAN KEDELAI UNTUK MENDUKUNG PRODUKTIVITAS LAHAN TBM KARET (HEVEA BRASILIENSIS MUELL ARG). Jurnal Penelitian Karet, 34(1), 61–76. https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v34i1.222

Issue

Section

Original Research Article