IDENTIFIKASI KETAHANAN PLASMA NUTFAH KARET IRRDB 1981 TERPILIH TERHADAP PENYAKIT GUGUR DAUN CORYNESPORA BERDASARKAN AKTIVITAS TOKSIN CASSICOLIN

Authors

  • Fetrina Oktavia Balai Penelitian Sembawa Pusat Penelitian Karet Jalan Raya Palembang – P. Balai KM 29 PO BOX 1127 Palembang Sumatera Selatan 30001
  • Sudarsono Sudarsono Departemen Agronomi dan Hortikultura Faperta Institut Pertanian Bogor Kampus IPB Darmaga Bogor Jawa Barat
  • Kuswanhadi Kuswanhadi Balai Penelitian Sembawa Pusat Penelitian Karet Jalan Raya Palembang – P. Balai KM 29 PO BOX 1127 Palembang Sumatera Selatan 30001
  • Dini Dinarty Departemen Agronomi dan Hortikultura Faperta Institut Pertanian Bogor Kampus IPB Darmaga Bogor Jawa Barat
  • Widodo Widodo Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Kampus IPB Darmaga Bogor Jawa Barat

DOI:

https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v34i1.225

Keywords:

Hevea brasiliensis, Corynespora, Cassiicolin, PGDC, plasma nutfah IRRDB, toksin, pemuliaan, ketahanan

Abstract

Salah satu penyakit pada tanaman karet adalah penyakit gugur daun Corynespora (PGDC) yang disebabkan oleh jamur Corynespora cassiicola. Patogen tersebut dapat menyerang semua tahap pertumbuhan tanaman karet yang menyebabkan terjadinya penurunan hasil lateks yang cukup signifikan dan bahkan dapat menyebabkan kematian tanaman. Penggunaan klon-klon tahan sebagai bahan tanam merupakan cara yang paling efektif dan ekonomis untuk mencegah terjadinya serangan PGDC. Karena itu identifikasi klon-klon resisten merupakan strategi utama dalam manajemen PGDC. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat ketahanan 50 genotipe terpilih plasma nutfah IRRDB 1981 (PN’81) terhadap PGDC. Enam klon karet yang berasal dari populasi Wickham digunakan sebagai pembanding (BPM 24, BPM 1, GT 1, RRIC 600, PB 260 dan RRIM 600). Empat isolat C. cassiicola (CC-01, CC-20, CC-22, dan CC-23) diinokulasikan masing-masing pada daun muda tahap pertumbuhan B2C, dan intensitas kelayuan daun dihitung berdasarkan estimasi kehilangan air akibat aktifitas patogenisitas toksin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 12 genotipe tergolong sangat tahan, 13 genotipe tergolong tahan, 23 genotipe tergolong rentan dan 8 genotipe tergolong sangat rentan. Genotipe PN 451, PN 494 dan PN 604 menunjukkan tingkat ketahanan yang lebih baik terhadap PGDC dibandingkan dengan populasi Wickham sehingga ketiga genotipe tersebut berpotensi digunakan sebagai sumber gen ketahanan dalam program pemuliaan tanaman karet.

 

Diterima : 13 Maret 2016 / Direvisi : 29 Juli 2016 / Disetujui : 2 Agustus 2016

 

How to Cite : Oktavia, F., Sudarsono, S., Kuswanhadi, K., Dinarty, D., & Widodo, W. (2016). Identifikasi ketahanan plasma nutfah karet IRRDB 1981 terpilih terhadap penyakit gugur daun Corynespora berdasarkan aktivitas toksin Cassicolin. Jurnal Penelitian Karet, 34(1), 35-48. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/225

Downloads

Published

2016-08-01

How to Cite

Oktavia, F., Sudarsono, S., Kuswanhadi, K., Dinarty, D., & Widodo, W. (2016). IDENTIFIKASI KETAHANAN PLASMA NUTFAH KARET IRRDB 1981 TERPILIH TERHADAP PENYAKIT GUGUR DAUN CORYNESPORA BERDASARKAN AKTIVITAS TOKSIN CASSICOLIN. Jurnal Penelitian Karet, 34(1), 35–48. https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v34i1.225

Issue

Section

Original Research Article